Penutupan Pelabuhan Diundur 1 Jam

NEGARA, NusaBali
Pihak ASDP Pelabuhan Ketapang – Gilimanuk telah menyepakati jadwal penutupan penyeberangn saat Hari Raya Nyepi Saka 1940, Sabtu (17/3) nanti. Khusus arus penyeberangan menuju Bali dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, akan ditutup pada Sabtu (17/3) pukul 00.00 WIB atau 01.00 Wita. Sebaliknya, arus penyeberangan keluar Bali dari Pelabuhan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana,ditutup tepat saat mulai Nyepi, yakni pukul 06.00 Wita.

Hal tersebut diakui Manajer Usaha Pelabuhan Gilimanuk Heru Wahyono, saat dikonfirmasi, Kamis (8/3). Dibandingkan Nyepi tahun lalu, jadwal penutupan di Pelabuhan Ketapang maupun Pelabuhan Gilimanuk saat Nyepi untuk tahun ini diundur masing-masing satu jam. Saat Nyepi tahun lalu, Pelabuhan Ketapang sudah ditutup pada pukul 23.00 WIB atau pukul 00.00 Wita, dan Pelabuhan Gilimanuk ditutup pada pukul 05.00 Wita.

Menurut Heru Wahyono, penutupan sementara penyeberangan saat Hari Raya Nyepi tersebut sesuai dengan imbauan dari Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali. Pada Nyepi tahun ini, penutupan di Pelabuhan Ketapang maupun Pelabuhan Gilimanuk sengaja diundur satu jam dibanding tahun lalu itu, bertujuan memberi waktu lebih lama kepada penumpang agar tidak tercecer di pelabuhan.

“Yang jelas, nanti tetap duluan Ketapang yang tutup. Baru kemudian menyusul Gilimanuk pukul 06.00 Wita. Tetapi menjelang pukul 06.00 Wita itu, semua kapal sudah berangkat ke Ketapang, dan tidak ada lagi aktivitas di Gilimanuk,” ujarnya.

Karena itu, pihaknya mengimbau kepada pengguna jasa, agar mengatur waktu keberangkatan menuju pelabuhan, sehingga tidak ketinggalan kapal. Paling tidak pengguna jasa yang akan menyeberang, khususnya dari Pelabuhan Gilimanuk, harus sudah tiba di pelabuhan maksimal 1 jam sebelum penutupan. Sebagai gambaran, untuk proses bongkar muat penumpang termasuk pelayaran dari Pelabuhan Gilimanuk sampai Pelabuhan Ketapang, standarnya memakan waktu 32 menit. Berkenaan kesiapan jelang Nyepi itu, pihaknya akan mengoperasikan sebanyak 32 kapal.

“Nanti untuk memaksimalkan pelayanan, setelah nanti ditutup lebih dulu di Ketapang, otomatis semua kapal fokus melayani penyeberang di Gilimanuk. Kalau sudah masuk Nyepi, semua kapal ada di Ketapang. Setelah selesai Nyepi, baru akan dibuka kembali, dengan penyeberangan dari Ketapang ke Gilimanuk. Dan biasanya kalau Nyepi, arus penyeberangan dari Gilimanuk meningkat H-1 Nyepi, dan sebaliknya dari Ketapang meningkat tepat ketika penyeberangan dibuka kembali setelah Nyepi,” ucap Heru Wahyono. *ode