Dari Bupati Pura, Bupati Preman, hingga Bupati Pengukir Sejarah
Sebagai Bupati Perempuan, Ni Putu Eka Wiryastuti diminta percantik wajah Kota Tabanan dengan membangun taman.
Adi Wiryatama dikenal sebagai ‘Bupati Preman’. Mantan Sekretaris DPD PDIP Bali yang kini menjabat Ketua DPRD Bali 2014-2019 ini juga dikenang, karena dulu getol memanfaatkan rumah dinas sebagai tempat pashantian setiap malam Minggu. Itulah bagian untuk membuat rakyat semakin dengan Bupatinya.
Di era Bupati Adi Wiryatama, ada 6 kelurahan yang dilikuidasi dan diubah menjadi desa dinas, yakni Kelurahan Banjar Anyar (di Kecamatan Kediri), Kelurahan Denbantas (Kecamatan Tabanan), Kelurahan Delod Peken (Kecamatan Tabanan), Kelurahan Dajan Peken (Kecamatan Tabanan), Kelurahan Dauh Peken (Kecamatan Tabanan), dan Kelurahan Samsam (Kecamatan Kerambitan). Adi Wiryatama juga ukir prestasi dan tercatat di Museum Rekor Indonesia (Muri) atas prakarsa pementasan Cak Kolosal 5.000 Penari di DTW Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri.
Setelah Adi Wiryatama lengser tahun 2010, giliran putri kandungnya naik ke kursi Bupati Tabanan 2010-2005, berpaket dengan I Komang Gede Sanjaya di posisi Wakil Bupati Tabanan. Bahkan, pasangan Eka Wiryastuti-Sanjaya terpilih untuk periode kedua sebagai Bupati Tabanan 2016-2021 melalui Pilkada 2015.
Eka Wiryastuti pun mengukir sejarah sebagai Bupati Wanita Pertama di Bali. Dia terpilih dengan pasangan yang sama melalui Pilkada Tabanan 2010 dan pilkada Tabanan 2015. Pada peride pertama kepemimponannya sebagai Bupati Tabanan 2010-2015, Eka Wiryastuti getol mempersembahkan penghargaan Muri setiaap tahun. Penghargaan Muri yang diukir saat puncak perayaan HUT Kota Tabanan ini berkat beragam kegiatan bersifat massal yang digelarnya, mulai dari sunatan massal, pap smear, joged bumbung, hingga nyangrai kopi massal.
Selama periode pertama (2010-2015), Bupati Eka Wiryastuti total pesrembahkan 18 penghargaan Muri untuk Tabanan. Selain Muri, Eka Wiryastuti juga getol membangun patung. Mulai dari mengganti patung Sagung Wah di titik nol Kota Tabanan, ganti patung Oleg di Jalan Pahlawan Tabanan berujung temuan BPK, hingga yang paling fenomenal membongkar patung Wisnu Murti di Catus Pata Kediri dan menggantinya dengan patung Bung Karno.
Kini, Eka Wiryastuti terpilih kembali menjadi Bupati Tabanan 2016-2021. Raja Tabanan, Ida Tjokorda Anglurah Tabanan, berharap dalam periode kedua kepemimpinannya, Eka Wiryastuti-Sanjaya mampu penuhi harapan masyarakat berupa infrastruktur jalan. Bupati Eka Wiryastuti juga diminta untuk lebih konsisten beri perhatian ke pertanian. “Termasuk melindungi pertanian agar tak beralih fungsi ke industri,” harap Ida Tjokotrda Anglurah Tabanan.
Bupati Eka Wiryastuti juga diharapkan beri perhatian kepada seniman-seniman di Tabanan agar mereka bisa berekspresi dan berkresi untuk harumkan nama daerah. Sebagai Bupati Perempuan, Eka Wiryastuti juga diminta mempercantik wajah Kota Tabanan dengan membuat taman. Ida Tjokorda Anglurah mencontohkan jangan membangun seperti Taman Kota dipenuhi batu.
Sementara itu, tokoh perempuan, Sri Malini, berharap Bupati Eka Wiryastuti mampu katrol prestasi Tabanan di bidang pendidikan. Para siswa Tabanan diharapkan dimotivasi agar jadi duta Bali dalam lomba akademik dan non akademik tingkat nasional maupun internasional. “Prestasi siswa Tabanan pada periode pertama kepemimpinan Eka Jaya sudah bagus, menorehkan prestasi di tingkat nasional dan internasional. Pada periode kedua, agar lebih meningkat,” harap Sri Malini.
Sebaliknya, anggota Dewan Pendidikan Tabanan yang juga pengurus Panti Asuhan SOS Desa Taruna, AA Made Sueca, berharap Bupati Eka Wiryastuti bisa bebaskan siswa di Tabanan dari SPP, utamanya tingkat SMA/SMK. Di samping itu, siswa miskin agar dibantu melanjutkan sekolah sehingga bisa terbebas dari kemiskinan. “Siswa Tabanan harus bebas SPP dan penerimaan siswa baru agar sesuai persyaratan,” harap Agung Sueca. 7 k21
1
2
Komentar