Ketua PHDI Tabanan Setuju Internet Tidak Mati Total saat Nyepi
Imbauan dari Ketua PHDI Bali I Gusti Ngurah Sudiana agar jaringan internet diputus (off) selama Hari Raya Nyepi mendapat tanggapan dari Ketua PHDI Tabanan I Wayan Tontra.
TABANAN, NusaBali
Tontra setuju jika jaringan internet tidak dimatikan secara total. Sebab kalau total diputus, maka urusan urgent tidak akan tertangani karena ini masalah keamanan. “Kalau jaringan internet diputus tetapi dibatasi saya setuju. Namun kalau dimatikan total sampai ke hal urgent seperti rumah sakit, polisi, dan lainnya yang menyangkut keamanan, saya tidak setuju. Ini saya berada di tengah-tengah,” ujarnya, Kamis (8/3).
Dikatakannya pada dasarnya umat Hindu dalam melakukan Catur Brata Penyepian harus didasari kesadaran. Apakah krama bersangkutan mau menaati ajaran agamanya atau tidak. Namun kalau konteks internet dimatikan memang ada hubungan dalam menjalan Catur Brata Penyepian pada bagian Amati Lelanguan, yaitu tidak mengadakan hiburan atau bersenang-senang.
“Bisa saja saat menggunakan internet umat mencari hiburan untuk bersenang-senang. Tetapi ini juga tergantung orangnya, kalau mau taat dengan agamanya jangan gunakan internet, kecuali ada kepentingan insidental baru digunakan,” imbuh Tontra.
Menurut Tontra memutus jaringan internet baru sekadar imbauan. Dia menegaskan sekali lagi tergantung kesadaran krama. Orang beragama tidak ada yang memaksa.
“Tergantung dalam panggilan hati beragama dong, mari kita disiplin pada diri sendiri dulu. Kalau kita sudah disiplin, orang lain pasti akan melakukan hal sama. Ada juga imbauan tamu di hotel tidak dikasih keluar, tetapi kita yang keluar rumah atau jalan. Pada dasarnya tergantung kesadaran diri sendiri,” tandas Tontra. *d
Dikatakannya pada dasarnya umat Hindu dalam melakukan Catur Brata Penyepian harus didasari kesadaran. Apakah krama bersangkutan mau menaati ajaran agamanya atau tidak. Namun kalau konteks internet dimatikan memang ada hubungan dalam menjalan Catur Brata Penyepian pada bagian Amati Lelanguan, yaitu tidak mengadakan hiburan atau bersenang-senang.
“Bisa saja saat menggunakan internet umat mencari hiburan untuk bersenang-senang. Tetapi ini juga tergantung orangnya, kalau mau taat dengan agamanya jangan gunakan internet, kecuali ada kepentingan insidental baru digunakan,” imbuh Tontra.
Menurut Tontra memutus jaringan internet baru sekadar imbauan. Dia menegaskan sekali lagi tergantung kesadaran krama. Orang beragama tidak ada yang memaksa.
“Tergantung dalam panggilan hati beragama dong, mari kita disiplin pada diri sendiri dulu. Kalau kita sudah disiplin, orang lain pasti akan melakukan hal sama. Ada juga imbauan tamu di hotel tidak dikasih keluar, tetapi kita yang keluar rumah atau jalan. Pada dasarnya tergantung kesadaran diri sendiri,” tandas Tontra. *d
1
Komentar