Lomba Ogoh-ogoh, Penonton Pingsan Diantisipasi
Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disbudpora) Klungkung, menggelar lomba ogoh-ogoh, Minggu (11/3).
SEMARAPURA, NusaBali
Lomba diikuti tujuh peserta dari empat kecamatan di Klungkung. Untuk mematangkan persiapan para, para peserta menggelar gladi di lokasi lomba yakni depan Monumen Puputan Klungkung, Kamis (8/3) malam.
Karena jumlah peserta cukup banyak maka gladi dibagi peserta per setiap kecamatan. Pantauan NusaBali, gladi hari pertama dilakukan oleh peserta dari Kecamatan Banjarangkan, yakni Desa Bakas dan Desa Negari. Mereka latihan secara bergantian dari sore hingga malam. Warga pun antusias menyaksikan even tahunan ini. Sedangkan satu peserta lomba ogoh-ogoh dari seberang pulau Kecamatan Nusa Penida, sudah diuji coba dalam sebuah parade, Kamis (8/3) sore.
Kabid Kesenian, Disbudpora Klungkung Komang Sukarya mengatakan, untuk gladi sudah diatur sedemikian rupa agar semuanya dapat kesempatan. Gladi pada hari pertama diberikan kepada peserta dari Kecamatan Banjarangkan dua peserta. Pada Jumat (9/3) ini giliran dua peserta dari Kecamatan Klungkung, kemudian gladi Sabtu (10/3) sekaligus dua peserta Kecamatan Dawan dan satu peserta dari Kecamatan Nusa Penida.
Kata dia, lomba ogoh-ogoh ini dipusatkan di Jalan Untung Surapati, Semarapura. Start dari depan Puri Agung Klungkung, bergerak ke arah timur Catus Pata. Untuk menghindari penonton yang jatuh pingsan akibat cuaca panas dan berdesakan, maka pelaksaan kali ini digelar sekitar pukul 15.00 Wita-16.00 Wita. Kalau tahun sebelumnya digelar sekitar pukul 14.00 Wita. “Kalau agak sore cuacanya tidak terlalu panas,” ujarnya.
Selain itu, agar kebun di depan Kerta Gosa tidak rusak karena diinjak penonton, panitia akan memasang pagar pengaman. “Mudah-mudahan kegiatan ini berjalan lancar,” harap Sukarya. Semua juri yang menilai akan melibatkan dari luar Klungkung, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan salah satunya kesan penilaian tidak objektif.
Smentara itu, warga dari Nusa Penida berduyun-duyun hadir menyaksikan pergelaran parade ogo-ogoh dan baleganjur, di Lapangan Umum Sampalan, Kamis sore sekitar pukul 15.00 Wita. Camat Nusa Penida I Gusti Agung Gede Putra Mahajaya berharap kegiatan ini bisa dijadikan sebagai moment menjaga budaya dan kebersamaan di tengah perkembangan pariwisata yang pesat. " Kegiatan ini jangan sampai membuat kita berseteru karena hal-hal yang sepele, namun bagaimana menghadirkan budaya di tengah perkembangan pariwisata. Budaya untuk pariwisata bukan pariwisata untuk budaya," ujarnya.
Salah satu penampilan yang ditunggu-tunggu yakni duta Kecamatan Nusa Penida yang akan berkompetisi saat lomba ogoh-ogoh di Klungkung. Diwakili Desa Ped dengan mengambil tema Ida Dalem Sawang. Dalam parade tersebut sebuah ogoh-ogoh tumbang saat diarak, kendati demikian tetap diarak dalam posisi tumbang. *wan
Karena jumlah peserta cukup banyak maka gladi dibagi peserta per setiap kecamatan. Pantauan NusaBali, gladi hari pertama dilakukan oleh peserta dari Kecamatan Banjarangkan, yakni Desa Bakas dan Desa Negari. Mereka latihan secara bergantian dari sore hingga malam. Warga pun antusias menyaksikan even tahunan ini. Sedangkan satu peserta lomba ogoh-ogoh dari seberang pulau Kecamatan Nusa Penida, sudah diuji coba dalam sebuah parade, Kamis (8/3) sore.
Kabid Kesenian, Disbudpora Klungkung Komang Sukarya mengatakan, untuk gladi sudah diatur sedemikian rupa agar semuanya dapat kesempatan. Gladi pada hari pertama diberikan kepada peserta dari Kecamatan Banjarangkan dua peserta. Pada Jumat (9/3) ini giliran dua peserta dari Kecamatan Klungkung, kemudian gladi Sabtu (10/3) sekaligus dua peserta Kecamatan Dawan dan satu peserta dari Kecamatan Nusa Penida.
Kata dia, lomba ogoh-ogoh ini dipusatkan di Jalan Untung Surapati, Semarapura. Start dari depan Puri Agung Klungkung, bergerak ke arah timur Catus Pata. Untuk menghindari penonton yang jatuh pingsan akibat cuaca panas dan berdesakan, maka pelaksaan kali ini digelar sekitar pukul 15.00 Wita-16.00 Wita. Kalau tahun sebelumnya digelar sekitar pukul 14.00 Wita. “Kalau agak sore cuacanya tidak terlalu panas,” ujarnya.
Selain itu, agar kebun di depan Kerta Gosa tidak rusak karena diinjak penonton, panitia akan memasang pagar pengaman. “Mudah-mudahan kegiatan ini berjalan lancar,” harap Sukarya. Semua juri yang menilai akan melibatkan dari luar Klungkung, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan salah satunya kesan penilaian tidak objektif.
Smentara itu, warga dari Nusa Penida berduyun-duyun hadir menyaksikan pergelaran parade ogo-ogoh dan baleganjur, di Lapangan Umum Sampalan, Kamis sore sekitar pukul 15.00 Wita. Camat Nusa Penida I Gusti Agung Gede Putra Mahajaya berharap kegiatan ini bisa dijadikan sebagai moment menjaga budaya dan kebersamaan di tengah perkembangan pariwisata yang pesat. " Kegiatan ini jangan sampai membuat kita berseteru karena hal-hal yang sepele, namun bagaimana menghadirkan budaya di tengah perkembangan pariwisata. Budaya untuk pariwisata bukan pariwisata untuk budaya," ujarnya.
Salah satu penampilan yang ditunggu-tunggu yakni duta Kecamatan Nusa Penida yang akan berkompetisi saat lomba ogoh-ogoh di Klungkung. Diwakili Desa Ped dengan mengambil tema Ida Dalem Sawang. Dalam parade tersebut sebuah ogoh-ogoh tumbang saat diarak, kendati demikian tetap diarak dalam posisi tumbang. *wan
Komentar