Pj Bupati Sambangi Dua Warga Miskin
Pj Bupati Gianyar DR I Ketut Rochineng SH MH, di sela – sela kesibukannya menyempatkan diri mengunjungi warga miskin di Gianyar, Jumat (9/3).
GIANYAR, NusaBali
Pj Bupati Gianyar DR I Ketut Rochineng SH MH, di sela – sela kesibukannya menyempatkan diri mengunjungi warga miskin di Gianyar, Jumat (9/3). Kunjungannya ini berawal dari ketidakpercayaannya saat mendengar masih adanya 4,066 persen warga miskin di Gianyar.
Karena setahu Pj Bupati asal Buleleng ini, Gianyar merupakan daerah pariwisata sehingga kecil kemungkinan warganya miskin. Karena hal tersebut, Pj Bupati Rochineng ingin mengetahui secara langsung kondisi warga miskin tersebut, seperti apa dan di wilayah mana. Hal tersebut dibuktikan dengan mengunjungi warga miskin pada dua desa yakni di Desa Sidan dan Desa Siangan, Kecamatan Gianyar.
PJ Bupati melihat kondisi rumah kedua warga, yakni Pande Made Sukamba asal Banjar Bukit Sari, Desa Sidan dan I Wayan Tinggal, warga Banjar Roban, Desa Siangan. Pj Bupati Ketut Rochineng memberikan bantuan Rumah Layak Huni kepada warga tersebut. “Kalau menunggu terlalu lama, kasian warga. Sambil menunggu program dari Pemkab Gianyar dalam pengentasan kemiskinan, kami akan upayakan penanggulangan sementara secara swadaya,” tegas Rochineng.
Rochineng menambahkan, dalam upaya percepatan pengentasan kemiskinan di Gianyar yang merupakan daerah pariwisata, dirinya juga akan bersinergi dengan pihak-pihak yang berkompeten baik BUMD maupun pihak swasta lainnya. Begitu juga dengan mendorong partisipasi warga sekitar, dalam hal pengerjaannya bisa dilakukan secara gotong-royong.
Melihat kondisi rumah warga Banjar Bukit Sari, Desa Sidan, Pande Made Sukamba, 68, memang memprihatinkan. Tempat tinggal yang selama ditempatinya rata dengan tanah karena dihantam angin kencang dan hujan awal Januari lalu. Dilihat dari konstruksi tempat tinggal yang roboh, bisa dikatakan belum layak disebut rumah. Karena kontruksinya sebagian besar dari bambu yang sudah mulai lapuk dengan tembok terbuat dari gedek. Adanya angin kencang dan hujan lebat, tempat tinggalnya tak kuat menahan terjangan angin sehingga roboh rata dengan tanah. Beruntung, kejadian tersebut tak sampai menimbulkan korban jiwa.
Sejak itu, Sukamba bersama istri, Ni Made Mustini,47, dan satu orang anaknya, Pande Made Sastrawan menumpang tinggal di rumah Kelian Banjar Dinas Bukit Sari, Agus Suminarsa. Sukamba dan istri yang kesehariannya pekerja serabutan, hasilnya hanya mampu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penderitaan keluarga ini ditambah dengan musibah yang menimpa anaknya beberap minggu lalu saat bekerja memotong dahan pohon di wilayah Desa Beng. Kejadian tersebut membuat tangan kirinya nyaris terpotong oleh mesin sensor yang membuatnya kini tak leluasa beraktivitas.
Kondisi tak jauh berbeda dengan I Wayan Tinggal asal Banjar Roban, Desa Siangan. Tempat yang selama ini dihuni belum layak dibilang rumah, bahkan jika disebut bangunan semi permanen. Sehingga upaya pemberian bantun rumah layak huni akan dilakukan sesegera mungkin.*lsa
Pj Bupati Gianyar DR I Ketut Rochineng SH MH, di sela – sela kesibukannya menyempatkan diri mengunjungi warga miskin di Gianyar, Jumat (9/3). Kunjungannya ini berawal dari ketidakpercayaannya saat mendengar masih adanya 4,066 persen warga miskin di Gianyar.
Karena setahu Pj Bupati asal Buleleng ini, Gianyar merupakan daerah pariwisata sehingga kecil kemungkinan warganya miskin. Karena hal tersebut, Pj Bupati Rochineng ingin mengetahui secara langsung kondisi warga miskin tersebut, seperti apa dan di wilayah mana. Hal tersebut dibuktikan dengan mengunjungi warga miskin pada dua desa yakni di Desa Sidan dan Desa Siangan, Kecamatan Gianyar.
PJ Bupati melihat kondisi rumah kedua warga, yakni Pande Made Sukamba asal Banjar Bukit Sari, Desa Sidan dan I Wayan Tinggal, warga Banjar Roban, Desa Siangan. Pj Bupati Ketut Rochineng memberikan bantuan Rumah Layak Huni kepada warga tersebut. “Kalau menunggu terlalu lama, kasian warga. Sambil menunggu program dari Pemkab Gianyar dalam pengentasan kemiskinan, kami akan upayakan penanggulangan sementara secara swadaya,” tegas Rochineng.
Rochineng menambahkan, dalam upaya percepatan pengentasan kemiskinan di Gianyar yang merupakan daerah pariwisata, dirinya juga akan bersinergi dengan pihak-pihak yang berkompeten baik BUMD maupun pihak swasta lainnya. Begitu juga dengan mendorong partisipasi warga sekitar, dalam hal pengerjaannya bisa dilakukan secara gotong-royong.
Melihat kondisi rumah warga Banjar Bukit Sari, Desa Sidan, Pande Made Sukamba, 68, memang memprihatinkan. Tempat tinggal yang selama ditempatinya rata dengan tanah karena dihantam angin kencang dan hujan awal Januari lalu. Dilihat dari konstruksi tempat tinggal yang roboh, bisa dikatakan belum layak disebut rumah. Karena kontruksinya sebagian besar dari bambu yang sudah mulai lapuk dengan tembok terbuat dari gedek. Adanya angin kencang dan hujan lebat, tempat tinggalnya tak kuat menahan terjangan angin sehingga roboh rata dengan tanah. Beruntung, kejadian tersebut tak sampai menimbulkan korban jiwa.
Sejak itu, Sukamba bersama istri, Ni Made Mustini,47, dan satu orang anaknya, Pande Made Sastrawan menumpang tinggal di rumah Kelian Banjar Dinas Bukit Sari, Agus Suminarsa. Sukamba dan istri yang kesehariannya pekerja serabutan, hasilnya hanya mampu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penderitaan keluarga ini ditambah dengan musibah yang menimpa anaknya beberap minggu lalu saat bekerja memotong dahan pohon di wilayah Desa Beng. Kejadian tersebut membuat tangan kirinya nyaris terpotong oleh mesin sensor yang membuatnya kini tak leluasa beraktivitas.
Kondisi tak jauh berbeda dengan I Wayan Tinggal asal Banjar Roban, Desa Siangan. Tempat yang selama ini dihuni belum layak dibilang rumah, bahkan jika disebut bangunan semi permanen. Sehingga upaya pemberian bantun rumah layak huni akan dilakukan sesegera mungkin.*lsa
Komentar