Objek Wisata Dukuh Kurang Terurus
Banjar Dukuh mengandalkan panorama laut, lembah, ngarai, sungai, bukit dipadukan dengan kebun salak.
AMLAPURA, NusaBali
Objek Wisata Banjar Dukuh, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem yang mengandalkan panorama alam kurang terurus. Terbukti dua bangunan bale payung dan pagar pembatas pengunjung dibiarkan keropos. Areal objek wisata juga kurang tertata.
Kelian Banjar Adat Dukuh, I Nengah Karsa, menyayangkan sikap pemerintah belum melakukan penataan maksimal. Padahal panorama alam di Banjar Dukuh, berupa laut, lembah, ngarai, sungai, bukit, dan perkampungan sangat indah. Panorama itu mirip dengan di Bukit Putung, Banjar Putung, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat dan Bukit Surga di Banjar Nampo, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem.
Nengah Karsa berharap Pemkab Karangasem optimalkan potensi Objek Wisata Banjar Dukuh. Sebab objek sangat strategis, mudah dijangkau, ada jalan lingkar, dan tersedia parkir. “Hanya butuh penataan saja, lahannya diratakan, pagar pengunjung dan bangunan bale payung diperbaiki,” pinta Nengah Karsa, Minggu (11/3). Apalagi objek itu terpadu dengan kebun salak. Sambil berwisata bisa menikmati buah salak beragam jenis.
Kelian Banjar Dinas Dukuh, I Komang Edi Saputra, juga berharap adanya penataan Objek Wisata Banjar Dukuh agar lebih memikat wisatawan yang datang. “Perlu ada MCK, ruang santai, dan tempat selfie,” katanya. Sementara Perbekel Desa Sibetan, I Nengah Kompiang, mendesak Pemkab Karangasem melakukan penataan untuk objek itu. Sehingga berdampak pada kemajuan ekonomi desa.
Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Karangasem, I Wayan Astika, mengaku punya rencana melakukan penataan. Hanya saja masih mengkaji biaya yang dibutuhkan hingga teknis untuk menyusun DED (detail engineering design). Apalagi telah ada akses jalan lingkar, juga jalan setapak untuk masuk kebun salak, dan bale payung juga telah terbangun di tengah kebun salak. DED akan disusun pada tahun 2018 ini, anggarannya diusulkan dan terealisasi tahun 2019. *k16
Objek Wisata Banjar Dukuh, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem yang mengandalkan panorama alam kurang terurus. Terbukti dua bangunan bale payung dan pagar pembatas pengunjung dibiarkan keropos. Areal objek wisata juga kurang tertata.
Kelian Banjar Adat Dukuh, I Nengah Karsa, menyayangkan sikap pemerintah belum melakukan penataan maksimal. Padahal panorama alam di Banjar Dukuh, berupa laut, lembah, ngarai, sungai, bukit, dan perkampungan sangat indah. Panorama itu mirip dengan di Bukit Putung, Banjar Putung, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat dan Bukit Surga di Banjar Nampo, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem.
Nengah Karsa berharap Pemkab Karangasem optimalkan potensi Objek Wisata Banjar Dukuh. Sebab objek sangat strategis, mudah dijangkau, ada jalan lingkar, dan tersedia parkir. “Hanya butuh penataan saja, lahannya diratakan, pagar pengunjung dan bangunan bale payung diperbaiki,” pinta Nengah Karsa, Minggu (11/3). Apalagi objek itu terpadu dengan kebun salak. Sambil berwisata bisa menikmati buah salak beragam jenis.
Kelian Banjar Dinas Dukuh, I Komang Edi Saputra, juga berharap adanya penataan Objek Wisata Banjar Dukuh agar lebih memikat wisatawan yang datang. “Perlu ada MCK, ruang santai, dan tempat selfie,” katanya. Sementara Perbekel Desa Sibetan, I Nengah Kompiang, mendesak Pemkab Karangasem melakukan penataan untuk objek itu. Sehingga berdampak pada kemajuan ekonomi desa.
Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Karangasem, I Wayan Astika, mengaku punya rencana melakukan penataan. Hanya saja masih mengkaji biaya yang dibutuhkan hingga teknis untuk menyusun DED (detail engineering design). Apalagi telah ada akses jalan lingkar, juga jalan setapak untuk masuk kebun salak, dan bale payung juga telah terbangun di tengah kebun salak. DED akan disusun pada tahun 2018 ini, anggarannya diusulkan dan terealisasi tahun 2019. *k16
1
Komentar