Bali Kepincut Penerapan e-Learning Jogja
Pemprov Bali bakal lebih mudah merealisasikan e-learning, karena PAD tinggi, juga lebih mudah menggalang kerjasama dengan pihak luar.
Kunjungi Tekkomdik ‘Dapur’ e-Learning Provinsi DI Jogjakarta
JOGJAKARTA, NusaBali
Sukses pelaksanaan e-Learning alias kelas maya di Provinsi DI Jogjakarta membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali kepincut untuk menerapkan juga secara penuh di Bali. Bali sendiri saat ini sudah merintis e-Learning walau masih terbatas. Namun diharapkan, suksesnya Jogja bisa menular Bali, bahkan bisa lebih baik lagi.
Terkait ini pula, Pemprov Bali melalui Biro Humas dan Protokol menggandeng sejumlah media untuk mengunjungi dan mengenal lebih dekat pelaksanaan e-Learning di DI Jogjakarta. Salah satu yang dituju, yakni Balai Teknologi, Komunikasi dan Pendidikan (Tekkomdik) Provinsi DI Jogjakarta yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DI Jogjakarta. Tekkomdik ini merupakan ‘dapur’ dari pelaksanaan e-Learning di Jogja. Maklum saja, mulai dari server, aplikasi dan materi e-Learning yang bernama ‘JogjaBelajar’ dikelola dan diolah Tekkomdik.
"Kami berusaha untuk terus berubah dan berbenah agar dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sedemikian cepat," ujar Kepala Balai Tekkomdik Dinas Dispora DI Jogjakarta, Dra Isti Triasih kepada awak media Bali yang berkunjung ke Tekkomdik Jogja, Kamis (8/3) lalu. Menurutnya, Balai Tekkomdik punya tugas khusus menyelenggarakan pengembangan, produksi dan layanan pembelajaran serta teknologi komunikasi pendidikan.
Peran Tekkomdik sangat vital untuk mewujudkan e- learning atau kelas maya di Jogja. Bahkan, berdasarkan hasil penelitian pusat diperoleh bahwa e-learning readiness khususnya untuk SMA di Jogja, dikategorikan sudah cukup siap. Alasan ini pula yang melandasi Pemprov Bali mengunjungi Jogjakarta untuk menimba ilmu soal e-learning.
Dalam kesempatan itu, Triasih membeber bahwa Program Peningkatan dan Pemerataan Mutu Pendidikan melalui pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi di DIJ, merupakan salah satu program strategis di Balai Tekkomdik yang bekerjasama dengan Kementerian Kominfo dan Pemerintah Jepang.
"Kami melayani 500 sekolah, terdiri dari 300 SD dan 200 SMP yang terhubung dalam jaringan virtual private network. Sistem ini dapat diakses setiap saat oleh para pengelola laboratorium dari 500 sekolah," bebernya.
Layanan strategis lainnya, layanan pembelajaran elektronik (e-learning yang dapat diakses melalui portal Jogjabelajar (http://www.Jogjabelajar.org). "Portal Jogjabelajar merupakan salah satu unggulan Digital Government Services sebagai bagian dari program prestisius bernama Jogja Cyber Province," terangnya.
Ditambahkannya, layanan strategis kebutuhan masyarakat atas materi materi pembelajaran yang bersifat online, yakni Jogjabelajar (JB) Media,JB Tube,JB Radio, JB Budaya, dan JB Class. Khusus JB Class, lanjutnya, guru membuat kelas maya dan siswa bisa gabung menggunakan nomor pokok siswa nasional, juga libatkan orang tua yang juga mendaftar berdasar nomor induk siswa. " Dengan cara seperti ini, orangtua juga bisa konsultasi dan beri masukan, sekaligus bisa pantau nilai siswa. Per Agustus ini JB Class tidak lagi dengan web, tapi sudah bisa lewat android," tegasnya.
Untuk mendukung program Tekkomdik Pemprov DI Jogjakarta menganggarkan lewat APBD sekitar Rp 9 miliar. Diakuinya soal jumlah tenaga memang masih kurang ideal karena kebutuhannya 42 tenaga, kini baru tersedia 27 orang. Soal gaji, masih mengacu UMR karena kebanyakan tenaga kontrak yang sudah siap mental ntuk mengabdi. Triasih berkeyakinan Pemprov Bali bakal lebih mudah merealisasikan e-learning karena PAD tinggi, juga lebih mudah menggalang kerjasama dengan pihak luar. *sur
1
Komentar