Sinyal Bermasalah, Rekam e-KTP Semrawut
Kendala lain harus melakukan cetak ulang KTP. Sebab ribuan warga tidak kebagian KTP padahal data telah terekam sejak program ini dimulai 2013 lalu.
AMLAPURA, NusaBali
Selama dua hari, tepatya Senin-Selasa (12-13/10) sinyal untuk pengiriman hasil rekaman e-KTP semrawut ke pusat di Kabupaten Karangasem error atau bermasalah. Akibatnya, pelayanan menumpuk dan puncaknya Kamis-Jumat (15-16/10) membeludak.
Petugas kewalahan, warga berjejal mengurus akta, dan KTP. Di samping itu, tercatat ribuan KTP cetak ulang, sehubungan pencetakan yang sempat tertangani pusat, mengalami masalah. Pihak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Karangasem mengakui, belakangan pengiriman data hasil rekam e-KTP di jam-jam kerja, sulit masuk ke server pusat.
Sementara bila hendak memberikan pelayanan ekstra pada hari Sabtu, ketentuan tidak mengizinkan, Kadis Kependudukan dan Catatan Sipil Karangasem I Wayan Sumidia mengakui, mengalami kendala teknis belakangan ini, sehingga banyak akta dan KTP tertunda penyelesaiannya.
Sumidia mengungkapkan hal itu di ruang kerjanya, Jumat (16/10). “Kendala pertama, karena sinyal sempat error Senin dan Selasa lalu, sehingga data menumpuk, pelayanan terganggu. Disusul hari libur dan Rabu-Kamis, warga membeludak datang. Makanya petugas kewalahan,” jelas Sumidia.
Di samping itu juga masih melayani cetak ulang KTP. Sebab, saat program e-KTP mulai terlaksana tahun 2013, cetaknya di pusat. Ternyata ribuan warga tidak kebagian KTP, sehingga melakukan cetak ulang di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. “Sebab, hasil rekam e-KTP telah ada, tinggal cetak. Apalagi mesin cetak terbatas, hanya ada dua mesin,” katanya.
Tercatat KTP yang cetak ulang adalah, 11.946 KTP, sedangkan selama tahun 2015 yang cetak baru 14.041 KTP, total cetak selama tahun 2015 sebanyak 25.987 KTP. Sehingga total penduduk yang telah mengantongi KTP, sebanyak 327.641 orang dari wajib KTP 416.669 orang, sedangkan penduduk 565.835 orang.
Meski demikian Sumidia merasa bersyukur, telah tersedia 10.185 blangko KTP, sehingga cukup untuk kebutuhan 5 bulan ke depan. Tercatat selama Januari-Oktober 2015, telah menerima 32.376 blangko KTP dari pusat, yang rusak 450 blangko, selebihnya untuk cetak ulang dan cetak baru, sehingga tersisa 10.185 blangko.
Sumidia mengaku tidak mengerti dengan masyarakat, yang begitu membeludak mengurus KTP. “Kebanyakan yang urus KTP untuk melengkapi administrasi lamaran kerja, sekolah dan untuk kebutuhan administrasi berobat di RSUD. Mestinya, masyarakat disiplin mengurus KTP, agar di saat membutuhkan tidak ikut antre,” katanya.
Komentar