Mahasiswa Telkom Tewas Ditusuk
Mahasiswa Telkom University Alexander Sihombing ditemukan tewas pukul 00.40 WIB di Jalan Radio, Bojongsoang, Minggu (11/3).
BANDUNG, NusaBali
Mahasiswa Fakultas Elektro 2014 itu mengalami luka di bagian dada. "Ananda alexander diketahui meninggal dunia dengan luka di dada, kejadian tersebut di luar lingkungan kampus," ujar Humas Telkom University Dedi Kurnia Syah melalui pesan singkat seperti dilansir detik.
Hal itu dibenarkan oleh pihak kepolisian. "Ada satu luka tusuk di dada atas sebelah kiri," kata Kasatreskrim Polres Bandung Firman Taufiq, Minggu (11/3).
Firman menduga luka yang dialami Alexander akibat tusukan pisau ukuran kecil seperti belati atau pisau dapur. Sebab, sambung dia, luka di bagian dada hanya berukuran kecil. Meskipun lukanya berukuran kecil, namun mematikan karena melukai paru-paru korban.
"Korban diduga meninggal kehabisan darah karena lukanya mengenai bagian paru-paru. Jenazah sedang dilakukan otopsi untuk melihat ada luka di bagian lainnya," ungkap dia.
Barang Utuh
Di lokasi kejadian kendaraan roda dua milik korban ada tak jauh dari ditemukannya korban. "Kita masih dalami (korban) dari mana mau ke mana. Tapi motor korban ada juga di lokasi kejadian," kata Firman.
Selain motor, barang bukti yang berhasil diamankan adalah dompet dan pakaian korban. “Pisau tidak kami temukan," kata Firman.
Menurutnya lokasi temuan jenazah korban berada di area perkampungan, di mana jalan tersebut merupakan penghubung ke Jalan Moch Toha. "Jadi itu di luar kampus, sehingga tidak ada penjagaan dari keamanan universitas," ujar Dedi.
Untuk diketahui, kata dia, sistem keamanan di Telkom University telah memenuhi standar terbaik. Pengawasan CCTV di seluruh sudut universitas, memberlakukan sistem satu jalur keluar masuk kendaraan pada jam malam, dan juga berlakunya sistem jam malam untuk asrama.
Ia mengaku hingga saat ini masih mengumpulkan informasi mengenai peristiwa yang menimpa mahasiswanya. "Kami sudah menghubungi keluarganya dan langsung berkumpul di RS Sartika Asih," kata Dedi.
Untuk mengusut kasus ini, polisi sudah memeriksa sejumlah saksi. "Yang kami periksa itu satpam, rekan korban dan saksi-saksi di TKP," ungkap dia.
Ia menuturkan berdasarkan penyelidikan di lapangan, ada kamera CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian. Namun, sayang kamera pengawas tersebut tidak berfungsi sejak tanggal 6 lalu. "Itu posisinya gelap, kebetulan ada satu cctv di belakang sudah mati sejak tanggal 6," ungkap dia.
Selain mengandalkan keterangan saksi, polisi juga sedang melakukan otopsi di Rumah Sakit Sartika Asih. Hal itu untuk membuat cerah penyebab tewasnya Alexander. "Kami sedang gali dari saksi dan menunggu hasil otopsi. Semoga segera terungkap," kata Firman. *
Hal itu dibenarkan oleh pihak kepolisian. "Ada satu luka tusuk di dada atas sebelah kiri," kata Kasatreskrim Polres Bandung Firman Taufiq, Minggu (11/3).
Firman menduga luka yang dialami Alexander akibat tusukan pisau ukuran kecil seperti belati atau pisau dapur. Sebab, sambung dia, luka di bagian dada hanya berukuran kecil. Meskipun lukanya berukuran kecil, namun mematikan karena melukai paru-paru korban.
"Korban diduga meninggal kehabisan darah karena lukanya mengenai bagian paru-paru. Jenazah sedang dilakukan otopsi untuk melihat ada luka di bagian lainnya," ungkap dia.
Barang Utuh
Di lokasi kejadian kendaraan roda dua milik korban ada tak jauh dari ditemukannya korban. "Kita masih dalami (korban) dari mana mau ke mana. Tapi motor korban ada juga di lokasi kejadian," kata Firman.
Selain motor, barang bukti yang berhasil diamankan adalah dompet dan pakaian korban. “Pisau tidak kami temukan," kata Firman.
Menurutnya lokasi temuan jenazah korban berada di area perkampungan, di mana jalan tersebut merupakan penghubung ke Jalan Moch Toha. "Jadi itu di luar kampus, sehingga tidak ada penjagaan dari keamanan universitas," ujar Dedi.
Untuk diketahui, kata dia, sistem keamanan di Telkom University telah memenuhi standar terbaik. Pengawasan CCTV di seluruh sudut universitas, memberlakukan sistem satu jalur keluar masuk kendaraan pada jam malam, dan juga berlakunya sistem jam malam untuk asrama.
Ia mengaku hingga saat ini masih mengumpulkan informasi mengenai peristiwa yang menimpa mahasiswanya. "Kami sudah menghubungi keluarganya dan langsung berkumpul di RS Sartika Asih," kata Dedi.
Untuk mengusut kasus ini, polisi sudah memeriksa sejumlah saksi. "Yang kami periksa itu satpam, rekan korban dan saksi-saksi di TKP," ungkap dia.
Ia menuturkan berdasarkan penyelidikan di lapangan, ada kamera CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian. Namun, sayang kamera pengawas tersebut tidak berfungsi sejak tanggal 6 lalu. "Itu posisinya gelap, kebetulan ada satu cctv di belakang sudah mati sejak tanggal 6," ungkap dia.
Selain mengandalkan keterangan saksi, polisi juga sedang melakukan otopsi di Rumah Sakit Sartika Asih. Hal itu untuk membuat cerah penyebab tewasnya Alexander. "Kami sedang gali dari saksi dan menunggu hasil otopsi. Semoga segera terungkap," kata Firman. *
Komentar