Internet Ponsel Dipastikan Mati
Internet untuk pelayanan publik yang berkaitan dengan keamanan, kesehatan, kebencanaan, dan bandara tetap hidup, termasuk dengan e-Gov Provinsi Bali.
Selama Hari Suci Nyepi di Pulau Dewata
DENPASAR, NusaBali
Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1940 di Bali dipastikan tanpa jaringan internet di telpon seluler (ponsel) atau smartphone selama 24 jam, mulai Sabtu (17/3) pukul 06.00 Wita sampai dengan Minggu (18/3) pukul 06.00 Wita.
"Ini sesuai seruan bersama majelis keagamaan dan Forum Kerukunan Umat Bergama. Disepakati yang sudah pasti internet di handphone akan mati dan semua operator sudah menyanggupi," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Bali, I Nyoman Sujaya ditemui di Gedung DPRD Provinsi Bali, di Denpasar, Selasa (13/3).
Menurut Sujaya, rapat membahas penghentian data seluler atau internet saat Nyepi, telah dilaksanakan di Kementerian Komunikasi dan Informatika pada Senin (12/3) yang dihadiri unsur Parisada Hindu Dharma Indonesia, Forum Kerukunan Umat Beragama, Kementerian Agama, semua operator seluler di Provinsi Bali, Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). "Jaringan internet yang mati saat Nyepi adalah untuk smartphone atau android, sedangkan internet untuk pelayanan publik yang berkaitan dengan keamanan, kesehatan, kebencanaan, dan bandara tetap hidup, termasuk dengan e-Gov Provinsi Bali tetap hidup," ujarnya.
Kementerian Komunikasi dan Informatika, lanjut Sujaya, akan membuat surat edaran untuk masing-masing operator, termasuk asosiasinya untuk menindaklanjuti seruan bersama majelis keagamaan di Bali.
Sedangkan WiFi untuk di rumah-rumah, kata dia, masih dikaji APJII terkait teknis bagaimana menghentikan internetnya dan hari ini (Selasa) akan dibahas di Jakarta. "APJII masih mengkaji, kalau tidak bisa dilaksanakan sekarang ya mungkin tahun depan, dan itu harus disiapkan dengan baik. Yang jelas, semua tanggapannya bagus," ucap Sujaya.
Sementara itu, pihak Kemenkominfo saat dikonfirmasi, kemarin, mengakui telah ada rapat bersama dengan pihak terkait membahas soal pemutusan jaringan intenet di Bali selama Nyepi. "Kami sudah rapat bersama. Hasilnya ada kesepahaman dan spirit bersama untuk mendukung kekhasan Provinsi Bali dalam rangka perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1940 agar berjalan aman, damai dan khusuk," ujar Plt Kepala Biro Humas Kemenkominfo Noor Iza kepada NusaBali, Selasa (13/2). Prinsipnya, lanjut Noor Iza, spirit operator telekomunikasi akan mendukung gerakan tersebut.
Hal senada dikatakan Head of External Communication PT XL Axiata Tbk Henry Wijayanto. Henry membenarkan Senin (12/3), ada rapat bersama dengan Kemenkominfo.
Dalam rapat bersama itu, ada arahan kepada operator untuk bisa menonaktifkan layanan data seluler atau internet ketika Nyepi berlangsung di Pulau Dewata. Mereka intens komunikasi dengan Kemenkominfo untuk dapat melaksanakannya. "Saat ini, kami masih terus berkoordinasi dengan Kemenkominfo, dan melakukan persiapan sesuai arahan tersebut. Yang jelas, XL Axiata tentu akan mengikuti arahan dari pemerintah atau Kemenkominfo," kata Henry.
Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT. Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) Adita Irawati mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum menerima surat resmi dan rincian detail terkait penghentian sementara layanan internet ketika perayaan Hari Raya Nyepi nanti. Namun pihaknya terus berkoordinasi dengan Kemenkominfo. "Terkait dengan seruan bersama Majelis-Majelis Agama dan Keagamaan Provinsi Bali Tahun 2018 mengenai imbauan agar provider penyedia jasa seluler untuk mematikan data seluler (internet) selama pelaksanaan Hari Raya Nyepi, saat ini Telkomsel tengah berkoordinasi dengan Kemkominfo sebagai badan resmi pemerintahan yang mengatur penyelenggaraan telekomunikasi di Indonesia dan menunggu keputusan yang akan disampaikan oleh Kemkominfo. Surat resmi dan rincian detilnya belum kami terima," katanya. *ant, k22
DENPASAR, NusaBali
Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1940 di Bali dipastikan tanpa jaringan internet di telpon seluler (ponsel) atau smartphone selama 24 jam, mulai Sabtu (17/3) pukul 06.00 Wita sampai dengan Minggu (18/3) pukul 06.00 Wita.
"Ini sesuai seruan bersama majelis keagamaan dan Forum Kerukunan Umat Bergama. Disepakati yang sudah pasti internet di handphone akan mati dan semua operator sudah menyanggupi," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Bali, I Nyoman Sujaya ditemui di Gedung DPRD Provinsi Bali, di Denpasar, Selasa (13/3).
Menurut Sujaya, rapat membahas penghentian data seluler atau internet saat Nyepi, telah dilaksanakan di Kementerian Komunikasi dan Informatika pada Senin (12/3) yang dihadiri unsur Parisada Hindu Dharma Indonesia, Forum Kerukunan Umat Beragama, Kementerian Agama, semua operator seluler di Provinsi Bali, Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). "Jaringan internet yang mati saat Nyepi adalah untuk smartphone atau android, sedangkan internet untuk pelayanan publik yang berkaitan dengan keamanan, kesehatan, kebencanaan, dan bandara tetap hidup, termasuk dengan e-Gov Provinsi Bali tetap hidup," ujarnya.
Kementerian Komunikasi dan Informatika, lanjut Sujaya, akan membuat surat edaran untuk masing-masing operator, termasuk asosiasinya untuk menindaklanjuti seruan bersama majelis keagamaan di Bali.
Sedangkan WiFi untuk di rumah-rumah, kata dia, masih dikaji APJII terkait teknis bagaimana menghentikan internetnya dan hari ini (Selasa) akan dibahas di Jakarta. "APJII masih mengkaji, kalau tidak bisa dilaksanakan sekarang ya mungkin tahun depan, dan itu harus disiapkan dengan baik. Yang jelas, semua tanggapannya bagus," ucap Sujaya.
Sementara itu, pihak Kemenkominfo saat dikonfirmasi, kemarin, mengakui telah ada rapat bersama dengan pihak terkait membahas soal pemutusan jaringan intenet di Bali selama Nyepi. "Kami sudah rapat bersama. Hasilnya ada kesepahaman dan spirit bersama untuk mendukung kekhasan Provinsi Bali dalam rangka perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1940 agar berjalan aman, damai dan khusuk," ujar Plt Kepala Biro Humas Kemenkominfo Noor Iza kepada NusaBali, Selasa (13/2). Prinsipnya, lanjut Noor Iza, spirit operator telekomunikasi akan mendukung gerakan tersebut.
Hal senada dikatakan Head of External Communication PT XL Axiata Tbk Henry Wijayanto. Henry membenarkan Senin (12/3), ada rapat bersama dengan Kemenkominfo.
Dalam rapat bersama itu, ada arahan kepada operator untuk bisa menonaktifkan layanan data seluler atau internet ketika Nyepi berlangsung di Pulau Dewata. Mereka intens komunikasi dengan Kemenkominfo untuk dapat melaksanakannya. "Saat ini, kami masih terus berkoordinasi dengan Kemenkominfo, dan melakukan persiapan sesuai arahan tersebut. Yang jelas, XL Axiata tentu akan mengikuti arahan dari pemerintah atau Kemenkominfo," kata Henry.
Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT. Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) Adita Irawati mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum menerima surat resmi dan rincian detail terkait penghentian sementara layanan internet ketika perayaan Hari Raya Nyepi nanti. Namun pihaknya terus berkoordinasi dengan Kemenkominfo. "Terkait dengan seruan bersama Majelis-Majelis Agama dan Keagamaan Provinsi Bali Tahun 2018 mengenai imbauan agar provider penyedia jasa seluler untuk mematikan data seluler (internet) selama pelaksanaan Hari Raya Nyepi, saat ini Telkomsel tengah berkoordinasi dengan Kemkominfo sebagai badan resmi pemerintahan yang mengatur penyelenggaraan telekomunikasi di Indonesia dan menunggu keputusan yang akan disampaikan oleh Kemkominfo. Surat resmi dan rincian detilnya belum kami terima," katanya. *ant, k22
Komentar