Rakor dengan Menko Maritim, Bupati Eka Komitmen Perangi Sampah
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengahadiri rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan di Kantor Kemenko Maritim, Jakarta, Selasa (13/3).
TABANAN, NusaBali
Hadir dalam acara tersebut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar. Bupati Eka mengungkapkan rapat ini merupakan pernyataan perang terhadap sampah. “Dalam rapat koordinasi ini kami sepakat untuk menyatakan perang terhadap sampah di Bali. Kami akan membetuk tim yang beranggota Kementeri an Maritim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dirjen Perhubungan Laut, Kapolda Bali, TNI AL, World Bank, dan para kepala daerah se-Bali,” ungkap Bupati Eka.
Bupati Eka berkomitmen program tersebut akan selesai sebelum Annual Meeting IMF–World Bank di Bali, Oktober 2018. Dijelaskannya, tim yang sudah dibentuk antinya akan mengedukasi hotel dan tempat pariwisata untuk mengurangi penggunaan plastik, melakukan pelatihan kepada masyarakat tentang daur ulang sampah dan cara mengubah sampah menjadi energi.
“Selain itu tim akan rutin melakukan patroli laut dan barangsiapa yang membuang sampah sembarangan akan didenda sebesar Rp 500 ribu. Bali adalah tujuan wisata jadi rentan sekali terhadap sampah. Dengan kerja sama tim ini, saya yakin saat Annual Meeting IMF – World Bank, Bali sudah kembali bersih dari sampah,” tandas Bupati Eka.
Bupati Eka mengatakan sangat mendukung program wave energy dari Menko Maritim. “Pak Luhut dan World Bank akan memfasilitasi kami untuk membangun wave energy yang di antaranya mengubah sampah menjadi energi listrik dan energi biodiesel. Selanjutnya kami akan melakukan pembahasan lebih dalam dan perlu disepakati bersama, karena dibutuhkan persiapan lahan 10 hektare dan suplai sampah 400 ton per hari,” ujarnya.
Bupati Eka berharap dengan adanya program kerja sama ini diharapkan Bali dapat menjadi contoh bagi provinsi lainnya dalam menanggulangi sampah, ditambah Bali merupakan salah satu destinasi favorit dunia.
Ditambahkannya, untuk di Tabanan saat ini sudah mempunyai 19 bank sampah dan salah satu bank sampah Tabanan juga sudah bekerja sama dengan pabrik plastik. “Sehingga sampah dapat menjadi barang yang dapat digunakan kembali dan menjadi manfaat. Kami juga menggerakkan sampah menjadi ekonomi kreatif dengan me-reduce sampah,” tuturnya.
Menteri Luhut mengungkapkan isu sampah saat ini sudah menjadi perhatian pemerintah pusat. Pihaknya akan bersinergi untuk melakukan pembersihan sampah di Bali yang saat ini sudah menarik perhatian dunia.
“Dengan mengundang banyak pihak seperti Menteri Lingkungan Hidup dan Perhutanan, perwakilan dari Dirjen Perhubungan Laut, perwakilan dari ITB Mutiara R Putri, TNI AL, Kapolda Bali, World Bank, kita bersama mencari cara dalam mengatasi permasalahan sampah yang salah satu solusinya dengan mengubah sampah menjadi energi,” ungkap Menteri Luhut. *d
Hadir dalam acara tersebut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar. Bupati Eka mengungkapkan rapat ini merupakan pernyataan perang terhadap sampah. “Dalam rapat koordinasi ini kami sepakat untuk menyatakan perang terhadap sampah di Bali. Kami akan membetuk tim yang beranggota Kementeri an Maritim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dirjen Perhubungan Laut, Kapolda Bali, TNI AL, World Bank, dan para kepala daerah se-Bali,” ungkap Bupati Eka.
Bupati Eka berkomitmen program tersebut akan selesai sebelum Annual Meeting IMF–World Bank di Bali, Oktober 2018. Dijelaskannya, tim yang sudah dibentuk antinya akan mengedukasi hotel dan tempat pariwisata untuk mengurangi penggunaan plastik, melakukan pelatihan kepada masyarakat tentang daur ulang sampah dan cara mengubah sampah menjadi energi.
“Selain itu tim akan rutin melakukan patroli laut dan barangsiapa yang membuang sampah sembarangan akan didenda sebesar Rp 500 ribu. Bali adalah tujuan wisata jadi rentan sekali terhadap sampah. Dengan kerja sama tim ini, saya yakin saat Annual Meeting IMF – World Bank, Bali sudah kembali bersih dari sampah,” tandas Bupati Eka.
Bupati Eka mengatakan sangat mendukung program wave energy dari Menko Maritim. “Pak Luhut dan World Bank akan memfasilitasi kami untuk membangun wave energy yang di antaranya mengubah sampah menjadi energi listrik dan energi biodiesel. Selanjutnya kami akan melakukan pembahasan lebih dalam dan perlu disepakati bersama, karena dibutuhkan persiapan lahan 10 hektare dan suplai sampah 400 ton per hari,” ujarnya.
Bupati Eka berharap dengan adanya program kerja sama ini diharapkan Bali dapat menjadi contoh bagi provinsi lainnya dalam menanggulangi sampah, ditambah Bali merupakan salah satu destinasi favorit dunia.
Ditambahkannya, untuk di Tabanan saat ini sudah mempunyai 19 bank sampah dan salah satu bank sampah Tabanan juga sudah bekerja sama dengan pabrik plastik. “Sehingga sampah dapat menjadi barang yang dapat digunakan kembali dan menjadi manfaat. Kami juga menggerakkan sampah menjadi ekonomi kreatif dengan me-reduce sampah,” tuturnya.
Menteri Luhut mengungkapkan isu sampah saat ini sudah menjadi perhatian pemerintah pusat. Pihaknya akan bersinergi untuk melakukan pembersihan sampah di Bali yang saat ini sudah menarik perhatian dunia.
“Dengan mengundang banyak pihak seperti Menteri Lingkungan Hidup dan Perhutanan, perwakilan dari Dirjen Perhubungan Laut, perwakilan dari ITB Mutiara R Putri, TNI AL, Kapolda Bali, World Bank, kita bersama mencari cara dalam mengatasi permasalahan sampah yang salah satu solusinya dengan mengubah sampah menjadi energi,” ungkap Menteri Luhut. *d
Komentar