RSUP Sanglah Pastikan Sistem IT Lancar Saat Nyepi
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar sebagai rumah sakit terbesar di Bali memastikan sistem Informasi Teknologi (IT) untuk kegiatan pelayanan kesehatan selama Hari Raya Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1940, Sabtu (17/3) tetap beroperasi normal.
DENPASAR, NusaBali
Hal ini menyusul adanya seruan bersama yang dikeluarkan oleh Majelis-majelis Agama dan Keagamaan Provinsi Bali agar provider penyedia jasa seluler diharapkan untuk mematikan data seluler (internet) pada Sabtu 17 Maret 2018 pukul 06.00 Wita hingga Minggu 18 Maret pukul 06.00 Wita.
Terkait hal tersebut, Kepala Instalasi IT RSUP Sanglah, dr Yohannes Yanson Purnawan MARS mengatakan, sistem di RSUP Sanglah tidak berhubungan langsung dengan internet, namun menggunakan intra-net lokal. “Karena sistem kami adalah sistem lokal, jadi sistem di rumah sakit tidak berhubungan langsung dengan internet. Pengguna lokal tetap bisa menggunakan sistem secara penuh. Kita menggunakan intra-net lokal saja,” ujarnya saat ditemui di Ruang IT RSUP Sanglah, Selasa (13/3).
RSUP Sanglah sendiri telah membangun sistem IT secara mandiri sejak tahun 2016, yang sebelumnya bermitra dengan rekanan. Menurutnya, tidak ada kegiatan pelayanan kesehatan di RSUP Sanglah yang akan terganggu karena seruan data seluler internet akan dimatikan buat sementara itu. Kecuali, pelayanan BPJS Kesehatan yang memang ada memerlukan internet. Seperti misalnya proses pencetakan surat jaminan BPJS. “Kalau yang itu memang harus menggunakan internet,” katanya.
Sementara registrasi online yang dibuat RSUP Sanglah untuk memudahkan pasien melakukan rawat jalan, kata dr Yansen, otomatis akan terputus atau ter-block saat hari Sabtu, Minggu, dan hari libur. Sehingga, khusus untuk menjelang Nyepi ini, masyarakat hanya bisa mendaftar online hingga Kamis (15/3) besok. “Kalau registrasi online, sistemnya langsung terblock saat hari Sabtu, Minggu serta hari libur. Kami kerja Senin sampai Jumat, registrasi online buka. Karena pada Nyepi ini hari Jumat mulai libur, maka masyarakat bisa registrasi online terakhir hari Kamis. Sehingga masyarakat yang sudah daftar bisa menikmati pelayanan setelah Nyepi itu,” katanya.
Sementara itu, hingga sore kemarin, jumlah kunjungan pasien ke RSUP Sanglah ternyata menunjukkan kenaikan hampir dua kali lipat. Dari rata-rata 900-1.000 kunjungan per harinya, tiba-tiba meningkat jadi 1.800 kunjungan. Dokter Yansen tidak bisa memastikan penyebab meningkatnya kunjungan pasien. Namun kemungkinan diperkirakan karena masyarakat menghindari jadwal berobat saat hari raya Nyepi.
Di sisi lain, terkait kesiapan tenaga medis saat Nyepi, Kasubbag Humas RSUP Sanglah, Dewa Ketut Kresna mengatakan sama seperti tahun sebelumnya. Namun untuk jumlah tenaga medis yang akan disiagakan, pihaknya belum bisa merinci, karena masih melakukan koordinasi. Pada tahun sebelumnya, RSUP Sanglah menyiagakan sebanyak 186 tenaga medis serta pegawai. “Untuk pelayanan saat Nyepi sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Pelayanan akan dipusatkan di IGD. Poliklinik rawat jalan tutup, tetapi ketika masyarakat membutuhkan pelayanan kesehatan bisa langsung ke IGD,” ujarnya ditemui di ruang humas.
Adapun tenaga yang bertugas saat Nyepi seperti dokter spesialis, dokter umum, perawat, bidan, serta tenaga penunjang seperti tenaga farmasi, gizi, radiologi, hingga cleaning servise. “Untuk spesialis yang disiagakan ada spesialis bedah, interna, anak, anastesi, dan obgin,” tandasnya. *ind
Hal ini menyusul adanya seruan bersama yang dikeluarkan oleh Majelis-majelis Agama dan Keagamaan Provinsi Bali agar provider penyedia jasa seluler diharapkan untuk mematikan data seluler (internet) pada Sabtu 17 Maret 2018 pukul 06.00 Wita hingga Minggu 18 Maret pukul 06.00 Wita.
Terkait hal tersebut, Kepala Instalasi IT RSUP Sanglah, dr Yohannes Yanson Purnawan MARS mengatakan, sistem di RSUP Sanglah tidak berhubungan langsung dengan internet, namun menggunakan intra-net lokal. “Karena sistem kami adalah sistem lokal, jadi sistem di rumah sakit tidak berhubungan langsung dengan internet. Pengguna lokal tetap bisa menggunakan sistem secara penuh. Kita menggunakan intra-net lokal saja,” ujarnya saat ditemui di Ruang IT RSUP Sanglah, Selasa (13/3).
RSUP Sanglah sendiri telah membangun sistem IT secara mandiri sejak tahun 2016, yang sebelumnya bermitra dengan rekanan. Menurutnya, tidak ada kegiatan pelayanan kesehatan di RSUP Sanglah yang akan terganggu karena seruan data seluler internet akan dimatikan buat sementara itu. Kecuali, pelayanan BPJS Kesehatan yang memang ada memerlukan internet. Seperti misalnya proses pencetakan surat jaminan BPJS. “Kalau yang itu memang harus menggunakan internet,” katanya.
Sementara registrasi online yang dibuat RSUP Sanglah untuk memudahkan pasien melakukan rawat jalan, kata dr Yansen, otomatis akan terputus atau ter-block saat hari Sabtu, Minggu, dan hari libur. Sehingga, khusus untuk menjelang Nyepi ini, masyarakat hanya bisa mendaftar online hingga Kamis (15/3) besok. “Kalau registrasi online, sistemnya langsung terblock saat hari Sabtu, Minggu serta hari libur. Kami kerja Senin sampai Jumat, registrasi online buka. Karena pada Nyepi ini hari Jumat mulai libur, maka masyarakat bisa registrasi online terakhir hari Kamis. Sehingga masyarakat yang sudah daftar bisa menikmati pelayanan setelah Nyepi itu,” katanya.
Sementara itu, hingga sore kemarin, jumlah kunjungan pasien ke RSUP Sanglah ternyata menunjukkan kenaikan hampir dua kali lipat. Dari rata-rata 900-1.000 kunjungan per harinya, tiba-tiba meningkat jadi 1.800 kunjungan. Dokter Yansen tidak bisa memastikan penyebab meningkatnya kunjungan pasien. Namun kemungkinan diperkirakan karena masyarakat menghindari jadwal berobat saat hari raya Nyepi.
Di sisi lain, terkait kesiapan tenaga medis saat Nyepi, Kasubbag Humas RSUP Sanglah, Dewa Ketut Kresna mengatakan sama seperti tahun sebelumnya. Namun untuk jumlah tenaga medis yang akan disiagakan, pihaknya belum bisa merinci, karena masih melakukan koordinasi. Pada tahun sebelumnya, RSUP Sanglah menyiagakan sebanyak 186 tenaga medis serta pegawai. “Untuk pelayanan saat Nyepi sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Pelayanan akan dipusatkan di IGD. Poliklinik rawat jalan tutup, tetapi ketika masyarakat membutuhkan pelayanan kesehatan bisa langsung ke IGD,” ujarnya ditemui di ruang humas.
Adapun tenaga yang bertugas saat Nyepi seperti dokter spesialis, dokter umum, perawat, bidan, serta tenaga penunjang seperti tenaga farmasi, gizi, radiologi, hingga cleaning servise. “Untuk spesialis yang disiagakan ada spesialis bedah, interna, anak, anastesi, dan obgin,” tandasnya. *ind
1
Komentar