Dewan Bangli Nilai, Ego Sektoral SKPD Tinggi
DPRD Bangli menilai lambannya eksekusi program-progam pembangunan yang sudah disepakati antara dewan dengan eksekutif, akibat ego sektoral yang masih tinggi di lingkungan eksekutif; khususnya antar–SKPD.
BANGLI, NusaBali
Karenanya, ego sektoral antar-instansi tersebut diminta dipupus. Sebaliknya antar–SKPD mesti padu dan terkoordinasi baik, karena semua saling terkait dalam konteks penyelesaian dan urusan pelaksanaan pemerintahan dan layanan umum dan pembangunan lainnya.
Ketua DPRD Bangli Ngakan Made Kutha Parwata, menegaskan hal itu usai memimpin rapat dengan eksekutif, Selasa (16/2). “Dewan kecewa, karena kami lihat ego sektoral masih tinggi,” kata Kutha Parwata.
Dikatakannya, ego sektoral itulah yang menjadi salah penyebab beberapa kebijakan atau keputusan lamban pelaksanaan atau eksekusinya. “Contohnya masalah pasar (Pasar Kidul), kerap terjadi saling tuding (penanganannya),” ujar politisi asal Desa Bangbang, Kecamatan Tembuku, itu.
Kutha Parwata berharap pihak eksekutif mengurangi ego sektoral tersebut. Caranya dengan koordinasi dan aktif satu sama lain. “Jadi pejabat jangan seperti paku, mau jalan setelah diketok,” tegasnya.
Di tempat terpisah, Asisten II Pemkab Bangli Bagus Rai Dharmayuda, menyatakan kesiapan mempertajam dan mengoptimalkan koordinasi antar–SKPD. “Memang positif itu,” ujar Rai Dharmayuda.
Kata Dharmayuda di masing-masing asisten (asisten I, II, dan III) masing-masing sudah ada tupoksi koordinasinya. Koordinasi tetap oleh asisten, karena antar-instansi dalam posisi sederajat tak mungkin memerintahkan instansi atau SKPD lainya.”Kami bantu mempercepat koordinasinya,” tegas Rai Dharmayuda.
Rapat dewan dengan eksekutif untuk pemantapan koordinasi, itu dipimpin Ketua Dewan Ngakan Kutha Parwata didampingi Wakil Ketua Dewan Komang Carles dan I Wayan Basma. Sedang dari eksekutif hadir Asisten II AA Alit Darmawan dan Asisten II Bagus Rai Dharmayuda. Sedang Asisten I I Wayan Lawe, tidak hadir karena ada urusan dinas. 7 k17
Komentar