Bupati Artha dan Wabup Kembang Bagi Tugas Ikuti Upacara Melasti
Rangkaian Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1940 yang jatuh tepat pada tilem sasih kesanga pada Saniscara Umanis Watugunung, Sabtu (17/3), diawali dengan upacara melasti di sejumlah pantai di Kabupaten Jembrana, Buda Pon Watugunung, Rabu (14/3).
NEGARA, NusaBali
Upacara melasti secara serentak itu sempat dihadiri Bupati Jembrana I Putu Artha dan Wabup I Made Kembang Hartawan, yang secara khusus membagi tugas untuk ikut melakukan persembayangan di sejumlah tempat pemelastian yang mereka pantau.
Bupati Artha yang hadir bersama sang istri, Ni Kade Ari Sugianti, Sekda I Made Sudiada, dan sejumlah pimpinan OPD Pemkab Jembrana, secara meraton menyambangi 3 titik lokasi pemelastian. Mulai dari Pura Segara di Desa Yeh Kuning, Kecamatan Jembrana, Pura Segara di Desa Pengambengan, dan Pura Segara di Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya. Sementara Wabup Kembang ikut melasti di satu tempat, yakni Pura Segara di Desa Pangyangan, Kecamatan Pekutatan.
Dari hasil pemantauan, ribuan umat, anak anak, remaja, orang tua secara khusuk mengikuti prosesi upacara melasti. Pada kesempatan itu Bupati Artha meminta umat se-dharma menjalankan Catur Brata Penyepian. “Rangkaian Panyepen (Penyepian), saat ini umat melaksanakan upacara pamelastian. Upacara ini merupakan salah satu bentuk upacara pembersihan alam secara niskala agar umat dalam menjalankan Hari Raya Nyepi dapat keteduhan batin,” ujar Bupati Artha.
Bupati Artha juga minta dalam perayaan Nyepi nanti, semua umat menjaga teloransi, sehingga prosesi Nyepi berjalan penuh kedamaian. “Setelah ini (pamelastian) akan dilanjutkan dengan berbagai prosesi lainnya, seperti pawai ogoh-ogoh, pecaruan, dan puncaknya nanti pada Sabtu (17/3). Untuk itu kami harapkan kepada semua umat, khususnya yang ada di Kabupaten Jembrana agar saling menjaga rasa teloransi, sehingga selama perayaan Nyepi ini dan seterusnya masyarakat di Kabupaten Jembrana senantiasa dapat hidup rukun dan damai,” harapnya. *
Bupati Artha yang hadir bersama sang istri, Ni Kade Ari Sugianti, Sekda I Made Sudiada, dan sejumlah pimpinan OPD Pemkab Jembrana, secara meraton menyambangi 3 titik lokasi pemelastian. Mulai dari Pura Segara di Desa Yeh Kuning, Kecamatan Jembrana, Pura Segara di Desa Pengambengan, dan Pura Segara di Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya. Sementara Wabup Kembang ikut melasti di satu tempat, yakni Pura Segara di Desa Pangyangan, Kecamatan Pekutatan.
Dari hasil pemantauan, ribuan umat, anak anak, remaja, orang tua secara khusuk mengikuti prosesi upacara melasti. Pada kesempatan itu Bupati Artha meminta umat se-dharma menjalankan Catur Brata Penyepian. “Rangkaian Panyepen (Penyepian), saat ini umat melaksanakan upacara pamelastian. Upacara ini merupakan salah satu bentuk upacara pembersihan alam secara niskala agar umat dalam menjalankan Hari Raya Nyepi dapat keteduhan batin,” ujar Bupati Artha.
Bupati Artha juga minta dalam perayaan Nyepi nanti, semua umat menjaga teloransi, sehingga prosesi Nyepi berjalan penuh kedamaian. “Setelah ini (pamelastian) akan dilanjutkan dengan berbagai prosesi lainnya, seperti pawai ogoh-ogoh, pecaruan, dan puncaknya nanti pada Sabtu (17/3). Untuk itu kami harapkan kepada semua umat, khususnya yang ada di Kabupaten Jembrana agar saling menjaga rasa teloransi, sehingga selama perayaan Nyepi ini dan seterusnya masyarakat di Kabupaten Jembrana senantiasa dapat hidup rukun dan damai,” harapnya. *
1
Komentar