Hening Nyepi Terusik Sirine Ambulans
Kepala Dinas Kesehatan Bangli, I Nengah Nadi, berjanji membina para sopir ambulans agar tak suarakan sirine saat perayaan Nyepi.
BANGLI, NusaBali
Perayaan Nyepi di kota Bangli terusik suara sirine ambulans. Menurut warga, ambulans tak perlu membunyikan sirine saat mengantar pasien ke rumah sakit karena jalan lengang tanpa kendaraan lain. Menyalakan lampu dinilai sudah cukup menggambarkan kondisi gawat darurat.
Warga kota Bangli berharap pada perayaan Nyepi tahun depan kejadian ambulans suarakan sirine tak terulang lagi. “Kami harap instansi terkait berikan imbauan kepada para sopir ambulans agar saat mengantar pasien pada Hari Raya Nyepi tidak perlu membunyikan sirine,” pinta warga, Minggu (18/3). Menurutnya, suara sirine mengusik perayaan Nyepi. Sebab ambulans tak mesti suarakan sirine karena jalan raya ditutup untuk umum kecuali yang bawa pasien ke rumah sakit.
Kepala Dinas Kesehatan Bangli, I Nengah Nadi, saat dikonfirmasi mengatakan saat Nyepi, ambulans tidak perlu menghidupkan sirine. “Kalau mengatar pasien lampu depan dan lampu atas saja dihidupkan tidak perlu menghidupkan sirine,” tegasnya. Diakui, ambulans bisa meluncur tanpa hambatan saat Nyepi karena sudah ada koordinasi antar pecalang di masing-masing desa yang dilalui. Nadi berjanji menggelar pembinaan kepada para sopir ambulans agar kasus serupa tak terulang saat Nyepi.
Informasi dari RSUD Bangli, pada Hari Raya Nyepi kedatangan 53 pasien. Dari 53 pasien yang datang, 17 di antaranya harus menjalani rawat inap, 34 pasien rawat jalan, dan 2 pasien dirujuk ke rumah sakit lain. Pasien datang dengan beragam keluhan. Salah satunya kedatangan pecalang dari Banjar Sidembunut, Kelurahan Cempaga, Kecamatan/Kabupaten Bangli, I Wayan Wartawan, 44, yang tersedak tulang ayam. Pecalang ini kemudian dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar karena harus dibedah.
Terpisah, Kasubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi, mengatakan secara umum pelaksanaan Hari Raya Nyepi berjalan lancar, termasuk pada saat malam Pengerupukan. Dikatakan, Polres Bangli menurunkan 561 personel untuk pengamanan malam Pengrupukan. “Masing-masing Polsek mengerahkan anggotanya,” ungkap AKP Sulhadi. Sementara pada Hari Raya Nyepi, penjagaan di Mapolres berkekuatan 2 regu. “Petugas jaga 24 jam selama Nyepi,” terangnya. *e
Perayaan Nyepi di kota Bangli terusik suara sirine ambulans. Menurut warga, ambulans tak perlu membunyikan sirine saat mengantar pasien ke rumah sakit karena jalan lengang tanpa kendaraan lain. Menyalakan lampu dinilai sudah cukup menggambarkan kondisi gawat darurat.
Warga kota Bangli berharap pada perayaan Nyepi tahun depan kejadian ambulans suarakan sirine tak terulang lagi. “Kami harap instansi terkait berikan imbauan kepada para sopir ambulans agar saat mengantar pasien pada Hari Raya Nyepi tidak perlu membunyikan sirine,” pinta warga, Minggu (18/3). Menurutnya, suara sirine mengusik perayaan Nyepi. Sebab ambulans tak mesti suarakan sirine karena jalan raya ditutup untuk umum kecuali yang bawa pasien ke rumah sakit.
Kepala Dinas Kesehatan Bangli, I Nengah Nadi, saat dikonfirmasi mengatakan saat Nyepi, ambulans tidak perlu menghidupkan sirine. “Kalau mengatar pasien lampu depan dan lampu atas saja dihidupkan tidak perlu menghidupkan sirine,” tegasnya. Diakui, ambulans bisa meluncur tanpa hambatan saat Nyepi karena sudah ada koordinasi antar pecalang di masing-masing desa yang dilalui. Nadi berjanji menggelar pembinaan kepada para sopir ambulans agar kasus serupa tak terulang saat Nyepi.
Informasi dari RSUD Bangli, pada Hari Raya Nyepi kedatangan 53 pasien. Dari 53 pasien yang datang, 17 di antaranya harus menjalani rawat inap, 34 pasien rawat jalan, dan 2 pasien dirujuk ke rumah sakit lain. Pasien datang dengan beragam keluhan. Salah satunya kedatangan pecalang dari Banjar Sidembunut, Kelurahan Cempaga, Kecamatan/Kabupaten Bangli, I Wayan Wartawan, 44, yang tersedak tulang ayam. Pecalang ini kemudian dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar karena harus dibedah.
Terpisah, Kasubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi, mengatakan secara umum pelaksanaan Hari Raya Nyepi berjalan lancar, termasuk pada saat malam Pengerupukan. Dikatakan, Polres Bangli menurunkan 561 personel untuk pengamanan malam Pengrupukan. “Masing-masing Polsek mengerahkan anggotanya,” ungkap AKP Sulhadi. Sementara pada Hari Raya Nyepi, penjagaan di Mapolres berkekuatan 2 regu. “Petugas jaga 24 jam selama Nyepi,” terangnya. *e
Komentar