STHD Ciledug Juara Ogoh-ogoh Banten
Ogoh-ogoh buatan Sekaa Teruna Teruni Hindu Dharma (STHD) Ciledug dari banjar Ciledug meraih juara pertama dalam lomba ogoh-ogoh provinsi Banten yang berlangsung di Jaba Sisi Pura Eka Wira Anantha, Serang, Banten pada Jumat (16/3).
JAKARTA, NusaBali
Mereka mengusung ogoh-ogoh Amerih Tirta Amerta."STHD juara pertama dari enam peserta lomba ogoh-ogoh di provinsi Banten. Mereka tampil di urutan pertama pula," imbuh Ketua Publikasi dan Dokumentasi Perayaan Hari Raya Nyepi provinsi Banten Ketut Budiasa kepada NusaBali.
Juara kedua ditempati oleh muda mudi yang tergabung dalam Keluarga Pemuda Suka Duka Hindu Dharma Tangerang Selatan (KPSHD Tangsel).
KPSHD Tangsel yang tampil di urutan kedua membawa ogoh-ogoh Pralina Detya. Prestasi ini menyamai tahun 2017 lalu. Kala itu, KPSHD Tangsel juga meraih juara kedua. Posisi ketiga KPSHD Rempoa yang menampilkan ogoh-ogoh Sapuh Leger.
Juara harapan satu dipegang Perhimpunan Pemuda Pemudi Hindu Tangerang (Permudhita). Ogoh-ogoh mereka berjudul Pralayaning Sang Kala Rau. Juara harapan dua ditempati Perhimpunan Muda Mudi Hindu Tigaraksa (Permudiksa) dengan ogoh-ogoh Maha Kali.
Budiasa mengatakan, ogoh-ogoh buatan muda mudi dari enam banjar sangat bagus. Namun tim juri memiliki kriteria dalam penilaian. Antara lain dari sisi seni dan proposional bentuk anatomi tubuh. Selain lomba-ogoh, adapula seni dan budaya lokal yang ditampilkan.
"Uniknya kami juga menampilkan Reog dan Debus dari Cilegon. Lalu Gunungan dari komunitas Majapahit di Banten," papar Budiasa.
Gunungan berisikan semua isi alam baik yang ada dibawah tanah atau di atas tanah. Di atas tanah seperti kacang panjang dan buah-buahan. Sementara di bawah tanah semisal ubi, ketela dan lain-lain. Lomba ogoh-ogoh dan seni budaya lokal sendiri ditampilkan setelah upacara Tawur Agung.
Menurut falsafah Hindu Jawa, Tawur Agung adalah memayu hayuning bawana atau kegiatan yang senantiasa mendambakan keselamatan dan kesejahteraan dunia. *k22
Mereka mengusung ogoh-ogoh Amerih Tirta Amerta."STHD juara pertama dari enam peserta lomba ogoh-ogoh di provinsi Banten. Mereka tampil di urutan pertama pula," imbuh Ketua Publikasi dan Dokumentasi Perayaan Hari Raya Nyepi provinsi Banten Ketut Budiasa kepada NusaBali.
Juara kedua ditempati oleh muda mudi yang tergabung dalam Keluarga Pemuda Suka Duka Hindu Dharma Tangerang Selatan (KPSHD Tangsel).
KPSHD Tangsel yang tampil di urutan kedua membawa ogoh-ogoh Pralina Detya. Prestasi ini menyamai tahun 2017 lalu. Kala itu, KPSHD Tangsel juga meraih juara kedua. Posisi ketiga KPSHD Rempoa yang menampilkan ogoh-ogoh Sapuh Leger.
Juara harapan satu dipegang Perhimpunan Pemuda Pemudi Hindu Tangerang (Permudhita). Ogoh-ogoh mereka berjudul Pralayaning Sang Kala Rau. Juara harapan dua ditempati Perhimpunan Muda Mudi Hindu Tigaraksa (Permudiksa) dengan ogoh-ogoh Maha Kali.
Budiasa mengatakan, ogoh-ogoh buatan muda mudi dari enam banjar sangat bagus. Namun tim juri memiliki kriteria dalam penilaian. Antara lain dari sisi seni dan proposional bentuk anatomi tubuh. Selain lomba-ogoh, adapula seni dan budaya lokal yang ditampilkan.
"Uniknya kami juga menampilkan Reog dan Debus dari Cilegon. Lalu Gunungan dari komunitas Majapahit di Banten," papar Budiasa.
Gunungan berisikan semua isi alam baik yang ada dibawah tanah atau di atas tanah. Di atas tanah seperti kacang panjang dan buah-buahan. Sementara di bawah tanah semisal ubi, ketela dan lain-lain. Lomba ogoh-ogoh dan seni budaya lokal sendiri ditampilkan setelah upacara Tawur Agung.
Menurut falsafah Hindu Jawa, Tawur Agung adalah memayu hayuning bawana atau kegiatan yang senantiasa mendambakan keselamatan dan kesejahteraan dunia. *k22
Komentar