3 Ogoh-ogoh Beda Banjar Diarak Bersamaan
Tiga ogoh-ogoh dari tiga banjar berbeda di Kelurahan Semarapura Klod, Klungkung, diarak secara bersamaan saat malam Pangrupukan, Jumat (16/3) malam.
SEMARAPURA, NusaBali
Pengarakan ini dipusatkan di depan Monumen Puputan Klungkung.Tiga ogoh-ogoh tersebut yakni Ogoh-ogoh Garuda Mas dari Sekaa Teruna (ST) Widya Mandala, Banjar Pande Galiran, Ogoh-ogoh Banaspati Raja dari ST Widya Putra Banjar Mergan dan Ogoh-ogoh Sanghyang Aji Rambut Sedana dari ST Kertha Pura Banjar Ayung.
Kendati beda banjar, pengarakan berlangsung harmonis tanpa adanya gesekan satu sama lain. Menurut seorang warga Banjar Pande Galiran, Arya Jimbawan, pengarakan ogoh-ogoh ini dimulai sekitar pukul 19.00 Wita dengan disaksikan ribuan masyarakat. “Pengarakan Ogoh ogoh yang merupakan perwujudan dari buta kala ini diadu dan memutar di jalan utama di depan Monumen Puputan Klungkung,” ujarnya.
Suasana semakin semarak berkat bom asap serta efek tata cahaya yang dinyalakan pada masing-masing pengarak ogoh-ogoh. Ribuan penonton pun turut bersorak dan bertepuk tangan riuh memeriahkan malam Pangrupukan. Selain tiga ogoh ogoh utama, aksi tersebut juga diikuti oleh ogoh ogoh berukuran lebih kecil yang diarak oleh puluhan anak anak setingkat SD. “Tidak hanya beradu, sejumlah ogoh ogoh ini juga mengelilingi tugu Catus Pata Kota Semarapura,” imbuhnya.
Aksi itu kembali dilakukan di perempatan lampu merah di Jalan Puputan, Banjar Pande Galiran. Setelah puas beratraksi mengarak Ogoh ogoh, kegiatan Pangrupukan diakhiri dengan bersalam salaman dan sesi photo bersama seluruh anggota ST Widya Mandala, ST Widya Putra, dan ST Kertha Pura. “Kegiatan ini rutin dilakukan setiap perayaan malam Pangrupukan jelang Hari Raya Suci Nyepi untuk semakin mempererat rasa persaudaraan sekaa teruna antar banjar,” ujarnya.
Sementara itu, 297 ogoh-ogoh dari desa pakraman di Kabupaten Klungkung diarak saat malam Pangrupukan. Dengan rincian di Kecamatan Klungkung 93 ogoh-ogoh, Dawan 27ogoh-ogoh, Banjarangan 93 ogoh-ogoh dan Nusa Penida 84 ogoh-ogoh. Untuk mengamankan jalannya pengarakan ogoh-ogoh Polres Klungkung dan Polsek jajaran mengerahkan 322 personel. *wan
Kendati beda banjar, pengarakan berlangsung harmonis tanpa adanya gesekan satu sama lain. Menurut seorang warga Banjar Pande Galiran, Arya Jimbawan, pengarakan ogoh-ogoh ini dimulai sekitar pukul 19.00 Wita dengan disaksikan ribuan masyarakat. “Pengarakan Ogoh ogoh yang merupakan perwujudan dari buta kala ini diadu dan memutar di jalan utama di depan Monumen Puputan Klungkung,” ujarnya.
Suasana semakin semarak berkat bom asap serta efek tata cahaya yang dinyalakan pada masing-masing pengarak ogoh-ogoh. Ribuan penonton pun turut bersorak dan bertepuk tangan riuh memeriahkan malam Pangrupukan. Selain tiga ogoh ogoh utama, aksi tersebut juga diikuti oleh ogoh ogoh berukuran lebih kecil yang diarak oleh puluhan anak anak setingkat SD. “Tidak hanya beradu, sejumlah ogoh ogoh ini juga mengelilingi tugu Catus Pata Kota Semarapura,” imbuhnya.
Aksi itu kembali dilakukan di perempatan lampu merah di Jalan Puputan, Banjar Pande Galiran. Setelah puas beratraksi mengarak Ogoh ogoh, kegiatan Pangrupukan diakhiri dengan bersalam salaman dan sesi photo bersama seluruh anggota ST Widya Mandala, ST Widya Putra, dan ST Kertha Pura. “Kegiatan ini rutin dilakukan setiap perayaan malam Pangrupukan jelang Hari Raya Suci Nyepi untuk semakin mempererat rasa persaudaraan sekaa teruna antar banjar,” ujarnya.
Sementara itu, 297 ogoh-ogoh dari desa pakraman di Kabupaten Klungkung diarak saat malam Pangrupukan. Dengan rincian di Kecamatan Klungkung 93 ogoh-ogoh, Dawan 27ogoh-ogoh, Banjarangan 93 ogoh-ogoh dan Nusa Penida 84 ogoh-ogoh. Untuk mengamankan jalannya pengarakan ogoh-ogoh Polres Klungkung dan Polsek jajaran mengerahkan 322 personel. *wan
1
Komentar