Polisi Perketat Pengamanan Pantai
Ribuan warga memadati kawasan pantai saat Hari Ngembak Gni dan Banyupinaruh, Nyepi Isaka 1940, Minggu (18/3) pagi.
SEMARAPURA, NusaBali
Warga melakukan penglukatan atau pembersihan diri dengan mandi. Aktivitas mandi di pantai tersebut mendapat pengawasan ketat dari petugas kepolisian. Langkah ini demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, antara lain terseret arus. Pantauan NusaBali, salah satu pantai yang ramai dikunjungi warga yakni Pantai Watu Klotok, Desa Pakraman Gelgel, Klungkung, dari pukul 06.00 Wita-10.00 Wita. Beberapa warga sebelum mandi menghaturkan persembahyangan terlebih dahulu dengan posisi menghadap ke laut.
Selain untuk pembersihan diri, sejumlah warga juga datang ke pantai sekadar rekreasi untuk mengisi waktu libur. “Saya hanya duduk-duduk saja menemani anak dan istri di pantai,” ujar I Komang Atmaja, seorang warga saat ditemui di Pantai Watu Klotok.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, antara lain terseret arus, puluhan petugas kepolisian dan Pol Air siaga di pesisir pantai. Karena ombak pasang-surut, bahkan sewaktu-waktu di Pantai Watu Klotok, tinggi ombak antara 2 - 3 meter. Kondisi ini membuat para ibu-ibu dan anaknya berlari ke pesisir pantai. Sebaliknya kalangan remaja kian tertantang untuk terkena deburan ombak besar.
Kepala Bagian Oprasional Polres klungkung Kompol I Nyoman Suarsika mengatakan, di objek vital sejenis pantai dilaksanakan patroli rutin yang bersifat pengawasan keliling. “Patroli keliling dilakukan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat serta memastikan bahwa tidak terjadi tindak kriminalitas, sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman”, ujar I Nyoman Suarsika.
Personel yang bertugas dalam pengamanan Bayupinaruh bersinergi dengan Babinkamtibmas dan Pecalang. Kata dia, perayaan Banyupinaruh dilaksanakan di pantai seputaran Klungkung disambut antusias oleh semua kalangan. Lebih-lebih kaum muda memanfaatkan perayaan tersebut selain sebagai simbol untuk membersihkan diri secara rohani dan jasmani, juga sambil berekreasi. *wan
Selain untuk pembersihan diri, sejumlah warga juga datang ke pantai sekadar rekreasi untuk mengisi waktu libur. “Saya hanya duduk-duduk saja menemani anak dan istri di pantai,” ujar I Komang Atmaja, seorang warga saat ditemui di Pantai Watu Klotok.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, antara lain terseret arus, puluhan petugas kepolisian dan Pol Air siaga di pesisir pantai. Karena ombak pasang-surut, bahkan sewaktu-waktu di Pantai Watu Klotok, tinggi ombak antara 2 - 3 meter. Kondisi ini membuat para ibu-ibu dan anaknya berlari ke pesisir pantai. Sebaliknya kalangan remaja kian tertantang untuk terkena deburan ombak besar.
Kepala Bagian Oprasional Polres klungkung Kompol I Nyoman Suarsika mengatakan, di objek vital sejenis pantai dilaksanakan patroli rutin yang bersifat pengawasan keliling. “Patroli keliling dilakukan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat serta memastikan bahwa tidak terjadi tindak kriminalitas, sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman”, ujar I Nyoman Suarsika.
Personel yang bertugas dalam pengamanan Bayupinaruh bersinergi dengan Babinkamtibmas dan Pecalang. Kata dia, perayaan Banyupinaruh dilaksanakan di pantai seputaran Klungkung disambut antusias oleh semua kalangan. Lebih-lebih kaum muda memanfaatkan perayaan tersebut selain sebagai simbol untuk membersihkan diri secara rohani dan jasmani, juga sambil berekreasi. *wan
Komentar