Cabup Golkar Wajib Biayai Diri Sendiri
Seperti halnya partai-partai yang lain, Golkar juga sudah bersiap melakukan proses penjaringan Bakal Calon Bupati-Wakil Bupati Buleleng untuk Pilkada 2017.
Ariadi Siap Comeback di Buleleng
DENPASAR, NusaBali
Golkar mencari kandidat yang punya komitmen membesarkan partai dan siap mengabdi kepada daerah Buleleng. Syarat penting lainnya, kandidat Calon Bupati (Cabup) Buleleng dari Golkar wajib membiayai diri sendiri saat bertarung. Sementara, Gede Ariadi siap comeback ke Pilkada Buleleng 2017.
Paparan ini disasmpaikan Sekretaris DPD I Golkar Bali 2016-2021 yang masih merangkap Ketua DPD II Golkar Buleleng, Nyoman Sugawa Korry, kepada NusaBali di Denpasar, Selasa (16/2) siang. Sugawa Korry menegaskan, syarat utama bagi seorang kandidat Cabup Buleleng yang akan maju dari Golkar adalah punya komitmen untuk daerahnya. "Komitmen tersebut ditunjukkan dengan pemikiran siap habis-habisan membangun Buleleng," ujar Sugawa Korry.
Menurut Sugawa Korry, kandidat dari Golkar nanti harus tahu dan memahami betul daerah Buleleng. Yang bersangkutan siap mengabdi untuk daerah, sehingga harus benar-benar memahami karakteristik daerahnya, tipe masyarakatnya.
"Kalau sudah memahami daerah dan tipe masyarakatnya, maka upaya membangun Buleleng bisa dilakukan dengan maksimal," ujar politisi senior Golkar asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang juga Wakil Ketua DPRD Bali ini.
Sejauh ini, kata Sugawa Korry, pihaknya belum melakukan inventasasi kandidat calon untuk Pilkada Buleleng. Sebab, saat ini masih konsolidasi di level DPD I Golkar Bali, lanjut level DPD II Golkar Kabupaten/Kota se-Bali. "Nama-nama belum kita bisa sampaikan. Tapi, kita punya banyak kader yang siap. Nanti akan ada rekrutmen dan proses penjaringan," tandas mantan Cabup Buleleng dari Golkar di Pilkada 2007 ini.
Yang jelas, lanjut Sugawa Korry, seorang kandidat yang nanti maju sebagai Cabup Buleleng dari Golker ke Pilkada 2017 juga wajib menyiapkan kocek tebal. Artinya, dia siap membiayai diri sendiri. “Yang paling kita tekankan juga kita cari kandidat yang mampu membiaya dirinya sendiri,” katanya.
Sugawa Korry menyatakan, Golkar akan menggunakan mekanisme survei dalam mencari kandidat Cabup dan Cawabup Buleleng. Sugawa sendiri mengaku tidak akan ikut berlaga di Buleleng. "Dengan tugas-tugas saya di DPRD Bali saat ini, sudah cukup menyita waktu. Saya akan fokus di DPRD Bali saja sebagai wakil rakyat dari Dapil Buleleng," tandas politisi senior yang dikenal sebagai dedengkot koperasi ini.
Meski penjaringan belum dimulai, sejumlah kader Golkar sudah digadang-gadang akan maju ke Pilkada Buleleng 2017. Salah satunya, Ketua Harian DPD II Golkar Buleleng, Ketut Susila Umbara, yang kini menjabat Wakil Ketua DPRD Buleleng 2014-2019. Sekretaris Fraksi Golkar DPRD Bali Dapil Buleleng, Ida Komang Gede Kresna Budi, juga potensial maju ke Pilkada 2017.
Selain mereka, ada Ketua Kosgoro Buleleng Gede Ariadi, Bendara DPD II Golkar Buleleng Nyoman Gede Wandira Adi, dan mantan Ketua DPD II Golkar Buleleng Ni Luh Tiwik Ismaherningrum. Dari nama-nama kader tersebut, Gede Ariadi termasuk salah satu kandidat yang telah menyatakan siap nyalon.
Gede Ariadi yang mantan Cabub Buleleng dari Golkar di Pilkada 2012 lalu ini mengaku siap nyalon lagi, dengan catatan didukung masyarakat. “Kalau banyak calon banyak pilihan masyarakat, saya serahkan pada mekanisme partai saja. Ya saya siap, jika ada dukungan dari masyarakat,” jelas Gede Ariadi kepada NusaBali secara terpisah di Singaraja, Selasa (16/2).
Sedangkan Ketut Susila Umbara masih malu-malu mengatakan kesiapannya maju ke Pilkada Buleleng 2017. Susila Umbara menyatakan, saat ini masih konsolidasi. “Ah, belum..., belum ada. tapi, kalau ditugaskan partai, ya saya harus siap,” ujar politisi Golkar asal Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Buleleng ini.
Susila Umbara menyatakan konsolidasi partai melalui Musda Golkar Buleleng akan dilaksanakan dulu, Juni 2016 mendatang. "Kalau yang layak maju dari kader Golkar, memang banyak. Tapi, kita sekarang masih selesaikan dulu konsolidasi internal DPD II Golkar Buleleng. Usai Munaslub Golkar, mungkin akan lanjut ke Musda DPD II Golkar," ujar Susila Umbara kepada NusaBali di sela acara Rakerda Golkar Bali, Minggu (14/2).
Paparan hampir senada juga disampaikan Nyoman Gede Wandira Adi. Bendahara partai yang kini anggota DPRD Buleleng ini mengaku siap nyalon ke Pilkada 2017, jika mendapat penugasan dari induk partainya. “Kalau ditugaskan maju, ya harus siap,” kata Wandira Adi.
Sebaliknya, IKG Kresna Budi mengaku tidak akan berlaga ke Pilkada Buleleng 2017. “Biarkan Pak Sugawa Korry jadi panglima. Saya sih tergantung partai saja. Kalau ditugaskan siap, tapi saya tidak meminta-minta jadi calon,” ujar Kresna Budi.
Lagi pula, lanjut Kresna Budi, masalah di internal Golkar belum selesai. Karena di pusat masih konsolidasi. “Munaslub saja belum. Untuk di Pilkada Buleleng 2017 bagaimana nanti, kita belum tahu prosesnya. Kan masih belum satu sekarang ini. Masih proses penyatuan,” katanya. 7 nat,k19
1
Komentar