Patung Catur Muka di Karangsokong Diplaspas
Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri dan Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa menggelar persembahyangan saat pacaruan dan mlaspas patung Catur Muka di catuspata Lingkungan Karangsokong, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem, pada Pangrupukan Nyepi, Sukra Kliwon Watugunung, Jumat (16/3).
AMLAPURA, NusaBali
Upacara dipuput Ida Pedanda Istri Rai dari Gria Kemenuh dan Ida Pedanda Gede Jelantik dari Gria Wanasari. Sebelum puncak acara mlaspas patung Catur Muka, diawali dengan pacaruan untuk nyomia (menetralisir) bhuta kala di catuspata atau perempatan jalan. Harapannya pengguna jalan raya terhindar dari kecelakaan lalulintas. Pamlaspasan patung Catur Muka juga dihadiri Staf Ahli Bupati I Wayan Sutapa, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Karangasem I Ketut Sedana Mertha, dan krama Desa Pakraman Subagan.
Usai persembahyangan dilanjutkan dengan pementasan fragmen tari dibawakan ST Jaganatha Banjar Adat Janggapati, Desa Pakraman Subagan, dengan judul ‘Rahwana Lina’. Fragmen tari gugurnya Rahwana ini digarap Ni Made Suradnyani (penata tari), penata tabuh Gede Sukerena, dalang cilik Ngurah Made Arya Asmarajaya dikomandani Kelian Banjar Adat Janggapati I Made Puri Suastika. Seusai fragmentary, Bupati Mas Sumatri melepas pawai ogoh-ogoh yang diikuti 15 sekaa teruna se-Desa Pakraman Subagan.
Selain di Desa Pakraman Subagan, pawai ogoh-ogoh juga ada di 190 desa pakraman se-Karangasem. Di Kecamatan Karangasem 87 buah, Kecamatan Abang 58 buah, Kecamatan Rendang 17 buah, Kecamatan Sidemen 45 buah, Kecamatan Manggis 95 buah, Kecamatan Selat 26 buah, Kecamatan Bebandem 32 buah, dan Kecamatan Kubu 68 buah. Total ada 428 ogoh-ogoh. Dari 190 desa pakraman, Desa Pakraman Bebandem, Kecamatan Bebandem paling terakhir tuntas mengarak ogoh-ogoh, sekitar pukul 23.30 Wita. *k16
Upacara dipuput Ida Pedanda Istri Rai dari Gria Kemenuh dan Ida Pedanda Gede Jelantik dari Gria Wanasari. Sebelum puncak acara mlaspas patung Catur Muka, diawali dengan pacaruan untuk nyomia (menetralisir) bhuta kala di catuspata atau perempatan jalan. Harapannya pengguna jalan raya terhindar dari kecelakaan lalulintas. Pamlaspasan patung Catur Muka juga dihadiri Staf Ahli Bupati I Wayan Sutapa, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Karangasem I Ketut Sedana Mertha, dan krama Desa Pakraman Subagan.
Usai persembahyangan dilanjutkan dengan pementasan fragmen tari dibawakan ST Jaganatha Banjar Adat Janggapati, Desa Pakraman Subagan, dengan judul ‘Rahwana Lina’. Fragmen tari gugurnya Rahwana ini digarap Ni Made Suradnyani (penata tari), penata tabuh Gede Sukerena, dalang cilik Ngurah Made Arya Asmarajaya dikomandani Kelian Banjar Adat Janggapati I Made Puri Suastika. Seusai fragmentary, Bupati Mas Sumatri melepas pawai ogoh-ogoh yang diikuti 15 sekaa teruna se-Desa Pakraman Subagan.
Selain di Desa Pakraman Subagan, pawai ogoh-ogoh juga ada di 190 desa pakraman se-Karangasem. Di Kecamatan Karangasem 87 buah, Kecamatan Abang 58 buah, Kecamatan Rendang 17 buah, Kecamatan Sidemen 45 buah, Kecamatan Manggis 95 buah, Kecamatan Selat 26 buah, Kecamatan Bebandem 32 buah, dan Kecamatan Kubu 68 buah. Total ada 428 ogoh-ogoh. Dari 190 desa pakraman, Desa Pakraman Bebandem, Kecamatan Bebandem paling terakhir tuntas mengarak ogoh-ogoh, sekitar pukul 23.30 Wita. *k16
1
Komentar