Merpati Bali Siap Redam Surabaya Fever
Surabaya Fever menjadi momok yang sulit dihentikan Merpati Bali. Meski sering diunggulkan, tapi klub besutan Bambang Asdianto Pribadi terebut justru selalu menjadi runner-up di dua seri terakhir.
JAKARTA, NusaBali
Terlepas dari cederanya pemain pilar seperti Dewa Ayu Sriartha dan Agustin Graditta pada seri kedua di Surabaya, Merpati Bali memiliki kesempatan menghentikan dominasi Surabaya Fever.
Cederanya Ayu dan Ditta membuat dua pemain muda Merpati Bali, Putu Eka Liana dan Husna Latifah, justru bersinar. Eka bahkan mampu membuktikan diri menjaga pemain andalan Fever, Gabriela Sophia pada partai final seri kedua Srikandi Cup di Surabaya.
"Masalahnya hanya tinggal di mental. Pemain muda Merpati Bali harus lebih dibiasakan bermain dengan tekanan berat seperti saat berjumpa dengan Fever," ujar asisten pelatih Merpati Bali, Muflih Farhan, kepada Bola.com.
"Karena itu sebelum seri ketiga ini kami fokus berlatih dengan tim putra dan meminta mereka bermain seperti Fever. Jadi, center mereka kami minta bermain seperti Gaby dan guardnya seperti Sumiati," sambungnya.
Pada seri ketiga Srikandi Cup 2017-2018 di GOR Lokasari, 19-24 Maret 2018, Merpati Bali tak akan diperkuat Ayu, Ditta, dan Eka. Namun, kondisi ini tak lantas membuat kekuatan Merpati Bali berkurang.
"Kami sudah menyiapkan beberapa strategi dan senjata rahasia. Merpati Bali harus bisa mencuri kemenangan dari Fever di seri ketiga ini sebelum melaju ke playoff," tutur Farhan.
Kini para pemain dihadapkan dengan permainan yang mengharuskan mereka masuk dalam mobil yang sama. Dua menit adalah batas waktu maksimal yang diberikan kepada skuat Merpati Bali.
"Permainan ini seru karena harus desak-desakkan dan menyesuaikan dengan ruang mobil. Awalnya sempat tidak percaya bisa muat banyak, tetapi ternyata bisa," kata salah satu pemainnya, Ranie kepada bola.com.
Meski harus berdesak-desakkan, para pemain Merpati Bali berhasil menyelesaikan tantangan itu sebelum batas waktu berakhir. Canda dan tawa pun nampak dalam raut wajah mereka ketika melakoni permainan tersebut. *
Cederanya Ayu dan Ditta membuat dua pemain muda Merpati Bali, Putu Eka Liana dan Husna Latifah, justru bersinar. Eka bahkan mampu membuktikan diri menjaga pemain andalan Fever, Gabriela Sophia pada partai final seri kedua Srikandi Cup di Surabaya.
"Masalahnya hanya tinggal di mental. Pemain muda Merpati Bali harus lebih dibiasakan bermain dengan tekanan berat seperti saat berjumpa dengan Fever," ujar asisten pelatih Merpati Bali, Muflih Farhan, kepada Bola.com.
"Karena itu sebelum seri ketiga ini kami fokus berlatih dengan tim putra dan meminta mereka bermain seperti Fever. Jadi, center mereka kami minta bermain seperti Gaby dan guardnya seperti Sumiati," sambungnya.
Pada seri ketiga Srikandi Cup 2017-2018 di GOR Lokasari, 19-24 Maret 2018, Merpati Bali tak akan diperkuat Ayu, Ditta, dan Eka. Namun, kondisi ini tak lantas membuat kekuatan Merpati Bali berkurang.
"Kami sudah menyiapkan beberapa strategi dan senjata rahasia. Merpati Bali harus bisa mencuri kemenangan dari Fever di seri ketiga ini sebelum melaju ke playoff," tutur Farhan.
Kini para pemain dihadapkan dengan permainan yang mengharuskan mereka masuk dalam mobil yang sama. Dua menit adalah batas waktu maksimal yang diberikan kepada skuat Merpati Bali.
"Permainan ini seru karena harus desak-desakkan dan menyesuaikan dengan ruang mobil. Awalnya sempat tidak percaya bisa muat banyak, tetapi ternyata bisa," kata salah satu pemainnya, Ranie kepada bola.com.
Meski harus berdesak-desakkan, para pemain Merpati Bali berhasil menyelesaikan tantangan itu sebelum batas waktu berakhir. Canda dan tawa pun nampak dalam raut wajah mereka ketika melakoni permainan tersebut. *
Komentar