Pemkab Siapkan 37.161 Vial Vaksin
Imunisasi Japanese Encephalitis (JE) di Baudng pada Senin (19/3) digelar di SD N 1 Buduk, Kecamatan Mengwi.
Wabup Suiasa Pantau Imunisasi JE di SDN 1 Buduk
MANGUPURA, NusaBali
Hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa didampingi Kadis Kesehatan dr I Gede Putra Suteja, Ketua TP PKK Kabupaten Badung Ny Seniasih Giri Prasta, Camat Mengwi IGN Jaya Saputra.
Kadis Kesehatan Badung dr I Gede Putra Suteja menjelaskan bahwa penyakit JE adalah penyakit radang otak (encephalitis). Manusia dapat tertular virus JE jika digigit nyamuk culex yang sebelumnya menggigit babi atau beberapa spesies burung di daerah persawahan yang terinfeksi virus JE.
Virus JE dapat menimbulkan kematian. Bahkan, andaipun mereka yang terinfeksi mampu bertahan hidup, biasanya diikuti dengan gejala bisa berupa kelumpuhan dan atau keterbelakangan mental.
Dikatakannya, sejauh ini belum ada obat untuk penyakit ini. Karena itu kampanye imunisasi JE tengah gencar dilakukan dan sudah menjadi program nasional. “Satu-satunya cara yang paling efektif untuk mencegah penyakit ini yakni dengan melakukan imunisasi. Itu yang kami lakukan sekarang,” kata dr Suteja.
Di Badung program imunisasi JE dirancang dua tahap. Pertama menyasar anak di lingkungan sekolah yang akan dilakukan pada Maret ini. Tahap kedua pada April dengan melaksanakan imunisasi di luar sekolah seperti posyandu, puskesmas, dan tempat lainnya.
“Total sasaran imunisasi JE di Badung tahun 2018 sebanyak 148.644 orang dengan rincian laki-laki 16.400 orang dan perempuan 72.244 orang,” ungkapnya.
Diskes Badung juga menyediakan 1.254 pos pelayanan kampanye imunisasi JE yang tersebar di seluruh Badung seperti di puskesmas, sekolah PAUD, SD, SMP, posyandu, dan puskesmas pembantu (Pustu). Untuk program ini, total vaksin yang dibutuhkan sebanyak 37.161 vial. “Satu vial vaksin diberikan untuk 5 orang anak,” tutur dr Suteja.
Pada bagian lain, Wabup Suiasa menyatakan Pemkab Badung sangat serius memperhatikan masalah kesehatan. “Apapun yang menyangkut ancaman di bidang kesehatan terus kami antisipasi. Kami tidak ingin lambat mengantisipasi. Untuk itu virus JE ini kami antisipasi lebih awal,” katanya.
“Tahap satu menyasar anak sekolah dulu, tahap kedua baru diperluas jangkauannya ke anak non sekolah. Target kami seluruh masyarakat Badung harus terlayani,” tandasnya. *asa
MANGUPURA, NusaBali
Hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa didampingi Kadis Kesehatan dr I Gede Putra Suteja, Ketua TP PKK Kabupaten Badung Ny Seniasih Giri Prasta, Camat Mengwi IGN Jaya Saputra.
Kadis Kesehatan Badung dr I Gede Putra Suteja menjelaskan bahwa penyakit JE adalah penyakit radang otak (encephalitis). Manusia dapat tertular virus JE jika digigit nyamuk culex yang sebelumnya menggigit babi atau beberapa spesies burung di daerah persawahan yang terinfeksi virus JE.
Virus JE dapat menimbulkan kematian. Bahkan, andaipun mereka yang terinfeksi mampu bertahan hidup, biasanya diikuti dengan gejala bisa berupa kelumpuhan dan atau keterbelakangan mental.
Dikatakannya, sejauh ini belum ada obat untuk penyakit ini. Karena itu kampanye imunisasi JE tengah gencar dilakukan dan sudah menjadi program nasional. “Satu-satunya cara yang paling efektif untuk mencegah penyakit ini yakni dengan melakukan imunisasi. Itu yang kami lakukan sekarang,” kata dr Suteja.
Di Badung program imunisasi JE dirancang dua tahap. Pertama menyasar anak di lingkungan sekolah yang akan dilakukan pada Maret ini. Tahap kedua pada April dengan melaksanakan imunisasi di luar sekolah seperti posyandu, puskesmas, dan tempat lainnya.
“Total sasaran imunisasi JE di Badung tahun 2018 sebanyak 148.644 orang dengan rincian laki-laki 16.400 orang dan perempuan 72.244 orang,” ungkapnya.
Diskes Badung juga menyediakan 1.254 pos pelayanan kampanye imunisasi JE yang tersebar di seluruh Badung seperti di puskesmas, sekolah PAUD, SD, SMP, posyandu, dan puskesmas pembantu (Pustu). Untuk program ini, total vaksin yang dibutuhkan sebanyak 37.161 vial. “Satu vial vaksin diberikan untuk 5 orang anak,” tutur dr Suteja.
Pada bagian lain, Wabup Suiasa menyatakan Pemkab Badung sangat serius memperhatikan masalah kesehatan. “Apapun yang menyangkut ancaman di bidang kesehatan terus kami antisipasi. Kami tidak ingin lambat mengantisipasi. Untuk itu virus JE ini kami antisipasi lebih awal,” katanya.
“Tahap satu menyasar anak sekolah dulu, tahap kedua baru diperluas jangkauannya ke anak non sekolah. Target kami seluruh masyarakat Badung harus terlayani,” tandasnya. *asa
1
Komentar