Tiga Warga Digigit Anjing Positif Rabies
Seorang korban tergigit anjing positif rabies tidak diketahui identitasnya. Yang bersangkutan dicari melalui media sosial, disarankan untuk suntik VAR.
TABANAN, NusaBali
Tiga orang warga tergigit seekor anjing positif rabies di depan Pura Dalem Desa Pakraman Kota Tabanan memasuki Banjar Sakenan Baleran, Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan, Minggu (18/3). Dua di antara korban adalah Pamangku Pura Melanting, Jro Mangku Ketut Widiana, 54, dan keponakannya, Ni Kadek Puspa Wardani, 29.
Namun satu korban yang tergigit anjing tidak diketahui identitasnya karena saat digigit anjing, yang bersangkutan sedang isi angin ban kendaraan di bengkel, dan bukan warga Banjar Sakenan Baleran.
Menurut warga, ketiga korban digigit anjing positif rabies lukanya tidak terlalu parah. Rata-rata hanya menderita luka goresan di bagian kaki kanan dan kiri. Namun dua warga yang tergigit sudah mendapatkan suntikan VAR (vaksin anti rabies).
Tinggal satu korban belum diketahui apakah sudah mencari VAR. Tetapi sesaat setelah digigit, korban sempat mencuci lukanya di bengkel milik I Kadek Rawan, namun tidak gunakan sabun. Petugas kesehatan saat ini sedang mencari salah satu warga tersebut dengan cara menyebar informasi lewat media sosial untuk disarankan ke petugas kesehatan mencari VAR.
Menurut pemilik bengkel, Kadek Rawan yang masih satu keluarga dengan kedua korban, pada Minggu siang sekitar pukul 12.30 Wita tiba-tiba dilihat anjing liar dengan perawakan sedang datang sempoyongan dari arah selatan.
Secara bersamaan datang Jero Mangku Pura Melanting, Ketut Widiana dari rumahnya. Bahkan Kadek Rawan sudah menyarankan waspada kepada Jero Mangku Widiana. Hanya saja saat hendak berjalan di pinggir, tiba-tiba saja anjing tersebut menyerang Jero Mangku Widiana di bagian kaki kiri dengan sekali gigitan lalu anjing itu melepaskan gigitan.
Selang berapa menit, datang warga dengan membawa Scoopy warna putih dari arah barat hendak isi angin. Baru akan mendongkrak motornya dengan kaki kiri, tiba-tiba anjing tersebut menyerang kaki kanan korban dengan sekali gigitan tepat di bagian tulang kering. “Setelah menggigit korban kedua, anjing ini saya lihat lari ke barat dan kejang di atas trotoar,” ujarnya, Selasa (20/3), saat ditemui di bengkelnya.
Saat anjing tersebut kejang, apesnya datang adiknya, Ni Kadek Puspa Wardani dari dalam rumah. Dia pun sudah mengingatkan waspada karena ada anjing rabies. Hanya saja karena jarak bengkel agak jauh dan pendengaran berkurang karena di sisi jalan raya, adiknya Ni Kadek Puspa Wardani kurang merespons.
Saat hendak keluar itu, Puspa Wardani langsung diserang anjing tersebut sebanyak tiga kali. “Pertama digigit di kaki kiri, kemudian lagi digigit namun ditepis dengan dompet, dan anjing tersebut lagi menggigit adik saya untuk ketiga kalinya,” beber Kadek Rawan.
Atas kejadian itu, ketiga korban disarankan untuk mencuci luka dari gigitan anjing tersebut. Puspa Wardani setelah mencuci langsung pergi ke BRSUD Tabanan untuk disuntik VAR. Namun kakaknya Jero Mangku Widiana enggan pergi ke BRSUD Tabanan karena lukanya tidak parah.
Dan baru Selasa pagi, Jero Mangku Widiana ke BRSUD Tabanan setelah diminta oleh kelian dinas dan petugas Puskesmas untuk suntik VAR. “Sedangkan bapak yang isi angin di bengkel saya tidak mau langsung ke rumah sakit karena lukanya memang tidak parah, tetapi sudah sempat mencuci lukanya di bengkel saya,” tutur Kadek Rawan, yang melaporkan kasus tersebut ke Kelian Dinas Banjar Sakenan Baleran.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2MPL) Dinas Kesehatan Tabanan dr Ketut Nariana, menjelaskan, dari ketiga korban, dua korban sudah mendapatkan VAR di BRSUD Tabanan. Namun satu warga yang menjadi korban identitasnya belum diketahui. Pihaknya telah menyebar informasi melalui sosial media terkait warga tersebut agar ke Puskemas atau rumah sakit terdekat untuk mencari VAR. “Karena anjingnya ini sudah positif rabies. Kami sedang mencari orangnya, memang lukanya hanya goresan tetapi anjing positif rabies,” ujarnya.
Sedangkan tim dari Dinas Pertanian dan Dinas Kesehatan langsung ke lokasi mengambil sampel otak anjing tersebut pada Minggu Sore. Dan Selasa (20/3) sampel dikirim ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar, dan pada Senin sore hasilnya sudah keluar. Anjing tersebut dinyatakan positif rabies.
“Kami sarankan untuk warga yang merasa digigit anjing pada Minggu siang sekitaran Pura Dalem Kota Tabanan segera ke Puskemas atau rumah sakit,” tegas Nariana.
Di Tabanan ada 6 media center untuk dapat memperoleh VAR. Pertama di BRSUD Tabanan, Puskemas Penebel I, Puskesmas Kediri I, Puskesmas Selemadeg, Puskesmas Baturiti I, dan Puskesmas Pupuan I. *d
Namun satu korban yang tergigit anjing tidak diketahui identitasnya karena saat digigit anjing, yang bersangkutan sedang isi angin ban kendaraan di bengkel, dan bukan warga Banjar Sakenan Baleran.
Menurut warga, ketiga korban digigit anjing positif rabies lukanya tidak terlalu parah. Rata-rata hanya menderita luka goresan di bagian kaki kanan dan kiri. Namun dua warga yang tergigit sudah mendapatkan suntikan VAR (vaksin anti rabies).
Tinggal satu korban belum diketahui apakah sudah mencari VAR. Tetapi sesaat setelah digigit, korban sempat mencuci lukanya di bengkel milik I Kadek Rawan, namun tidak gunakan sabun. Petugas kesehatan saat ini sedang mencari salah satu warga tersebut dengan cara menyebar informasi lewat media sosial untuk disarankan ke petugas kesehatan mencari VAR.
Menurut pemilik bengkel, Kadek Rawan yang masih satu keluarga dengan kedua korban, pada Minggu siang sekitar pukul 12.30 Wita tiba-tiba dilihat anjing liar dengan perawakan sedang datang sempoyongan dari arah selatan.
Secara bersamaan datang Jero Mangku Pura Melanting, Ketut Widiana dari rumahnya. Bahkan Kadek Rawan sudah menyarankan waspada kepada Jero Mangku Widiana. Hanya saja saat hendak berjalan di pinggir, tiba-tiba saja anjing tersebut menyerang Jero Mangku Widiana di bagian kaki kiri dengan sekali gigitan lalu anjing itu melepaskan gigitan.
Selang berapa menit, datang warga dengan membawa Scoopy warna putih dari arah barat hendak isi angin. Baru akan mendongkrak motornya dengan kaki kiri, tiba-tiba anjing tersebut menyerang kaki kanan korban dengan sekali gigitan tepat di bagian tulang kering. “Setelah menggigit korban kedua, anjing ini saya lihat lari ke barat dan kejang di atas trotoar,” ujarnya, Selasa (20/3), saat ditemui di bengkelnya.
Saat anjing tersebut kejang, apesnya datang adiknya, Ni Kadek Puspa Wardani dari dalam rumah. Dia pun sudah mengingatkan waspada karena ada anjing rabies. Hanya saja karena jarak bengkel agak jauh dan pendengaran berkurang karena di sisi jalan raya, adiknya Ni Kadek Puspa Wardani kurang merespons.
Saat hendak keluar itu, Puspa Wardani langsung diserang anjing tersebut sebanyak tiga kali. “Pertama digigit di kaki kiri, kemudian lagi digigit namun ditepis dengan dompet, dan anjing tersebut lagi menggigit adik saya untuk ketiga kalinya,” beber Kadek Rawan.
Atas kejadian itu, ketiga korban disarankan untuk mencuci luka dari gigitan anjing tersebut. Puspa Wardani setelah mencuci langsung pergi ke BRSUD Tabanan untuk disuntik VAR. Namun kakaknya Jero Mangku Widiana enggan pergi ke BRSUD Tabanan karena lukanya tidak parah.
Dan baru Selasa pagi, Jero Mangku Widiana ke BRSUD Tabanan setelah diminta oleh kelian dinas dan petugas Puskesmas untuk suntik VAR. “Sedangkan bapak yang isi angin di bengkel saya tidak mau langsung ke rumah sakit karena lukanya memang tidak parah, tetapi sudah sempat mencuci lukanya di bengkel saya,” tutur Kadek Rawan, yang melaporkan kasus tersebut ke Kelian Dinas Banjar Sakenan Baleran.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2MPL) Dinas Kesehatan Tabanan dr Ketut Nariana, menjelaskan, dari ketiga korban, dua korban sudah mendapatkan VAR di BRSUD Tabanan. Namun satu warga yang menjadi korban identitasnya belum diketahui. Pihaknya telah menyebar informasi melalui sosial media terkait warga tersebut agar ke Puskemas atau rumah sakit terdekat untuk mencari VAR. “Karena anjingnya ini sudah positif rabies. Kami sedang mencari orangnya, memang lukanya hanya goresan tetapi anjing positif rabies,” ujarnya.
Sedangkan tim dari Dinas Pertanian dan Dinas Kesehatan langsung ke lokasi mengambil sampel otak anjing tersebut pada Minggu Sore. Dan Selasa (20/3) sampel dikirim ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar, dan pada Senin sore hasilnya sudah keluar. Anjing tersebut dinyatakan positif rabies.
“Kami sarankan untuk warga yang merasa digigit anjing pada Minggu siang sekitaran Pura Dalem Kota Tabanan segera ke Puskemas atau rumah sakit,” tegas Nariana.
Di Tabanan ada 6 media center untuk dapat memperoleh VAR. Pertama di BRSUD Tabanan, Puskemas Penebel I, Puskesmas Kediri I, Puskesmas Selemadeg, Puskesmas Baturiti I, dan Puskesmas Pupuan I. *d
Komentar