Nasabah Pakai Uang Mainan
Heboh, Bayar Utang Rp 4 M
TULUNGAGUNG, NusaBali
Seorang nasabah Bank Central Asia (BCA) di Tulungagung diamankan polisi karena membayar utang menggunakan uang mainan senilai Rp 4 miliar.
Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Mustijat Priyambodo mengatakan, aksi nekat itu dilakukan M, warga Dusun Karangtengah, Desa Pulosari, Kecamatan Ngunut, Tulungagung. Pelaku pada Senin (19/3) pagi mendatangi kantor BCA Cabang Tulungagung sambil membawa kardus yang diklaim berisi uang tunai untuk membayar utang.
"Saat di bawah ke kantor BCA itu kondisi kardus masih dalam kondisi tertutup, kemudian diserahkan ke teller bank, namun setelah dibuka ternyata yang mainan," kata Mustijat.
Menurutnya, setelah melakukan pengecekan setumpuk uang tersebut, petugas bank dibuat terkejut, karena seluruhnya merupakan uang mainan. Kondisi tersebut dapat terlihat dengan jelas, karena dalam tiap lembarnya terdapat tulisan 'uang mainan' dalam bentuk rupiah dan dollar AS.
"Kemudian kasus ini dilaporkan ke kami dan langsung kami tindaklanjuti ke bank tersebut. Kami sempat melakukan pengecekan dan ternyata benar bahwa tumpukan kertas dalam kardus itu hanya uang mainan," imbunya seperti dilansir detik.
Saat ini, seluruh uang mainan tersebut langsung diamankan ke Polres Tulungagung, sedangkan M diperiksa tim penyidik. Pria ini mengaku memiliki kredit macet sejak 2015 silam.
"Kami masih melakukan penyidikan, untuk orang yang membawa uang mainan itu masih sebagai saksi dan kami kenakan wajib lapor," pungkas Mustijat.
Lantas, apa motif nasabah tersebut? "Sementara masih dilakukan pemeriksaan. Hasil pemeriksaan ini masih belum matang, sehingga belum bisa kami sampaikan ke media. Kami mohon waktu," kata Kapolres Tulungagung AKBP Tofik Sukendar, Selasa (20/3).
Tofik mengaku akan mendalami kasus ini dengan melakukan pemeriksaan para saksi, sehingga didapatkan keterangan yang lengkap. Harapannya diketahui secara pasti modus serta tujuan dari aksi nekat M, warga Desa Pulosari, Kecamatan Ngunut, tersebut."Nanti kalau kami ekspose sekarang justru akan membingungkan masyarakat, makanya kami pastikan dulu," ujarnya. *
Seorang nasabah Bank Central Asia (BCA) di Tulungagung diamankan polisi karena membayar utang menggunakan uang mainan senilai Rp 4 miliar.
Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Mustijat Priyambodo mengatakan, aksi nekat itu dilakukan M, warga Dusun Karangtengah, Desa Pulosari, Kecamatan Ngunut, Tulungagung. Pelaku pada Senin (19/3) pagi mendatangi kantor BCA Cabang Tulungagung sambil membawa kardus yang diklaim berisi uang tunai untuk membayar utang.
"Saat di bawah ke kantor BCA itu kondisi kardus masih dalam kondisi tertutup, kemudian diserahkan ke teller bank, namun setelah dibuka ternyata yang mainan," kata Mustijat.
Menurutnya, setelah melakukan pengecekan setumpuk uang tersebut, petugas bank dibuat terkejut, karena seluruhnya merupakan uang mainan. Kondisi tersebut dapat terlihat dengan jelas, karena dalam tiap lembarnya terdapat tulisan 'uang mainan' dalam bentuk rupiah dan dollar AS.
"Kemudian kasus ini dilaporkan ke kami dan langsung kami tindaklanjuti ke bank tersebut. Kami sempat melakukan pengecekan dan ternyata benar bahwa tumpukan kertas dalam kardus itu hanya uang mainan," imbunya seperti dilansir detik.
Saat ini, seluruh uang mainan tersebut langsung diamankan ke Polres Tulungagung, sedangkan M diperiksa tim penyidik. Pria ini mengaku memiliki kredit macet sejak 2015 silam.
"Kami masih melakukan penyidikan, untuk orang yang membawa uang mainan itu masih sebagai saksi dan kami kenakan wajib lapor," pungkas Mustijat.
Lantas, apa motif nasabah tersebut? "Sementara masih dilakukan pemeriksaan. Hasil pemeriksaan ini masih belum matang, sehingga belum bisa kami sampaikan ke media. Kami mohon waktu," kata Kapolres Tulungagung AKBP Tofik Sukendar, Selasa (20/3).
Tofik mengaku akan mendalami kasus ini dengan melakukan pemeriksaan para saksi, sehingga didapatkan keterangan yang lengkap. Harapannya diketahui secara pasti modus serta tujuan dari aksi nekat M, warga Desa Pulosari, Kecamatan Ngunut, tersebut."Nanti kalau kami ekspose sekarang justru akan membingungkan masyarakat, makanya kami pastikan dulu," ujarnya. *
1
Komentar