Polisi Tunggu Hasil Labfor
Penyebab keracunan massal dengan korban ratusan warga di Banjar Mudita, Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar, masih dalam penyelidikan kepolisian.
Lidik Kasus Keracunan Massal di Sukawati
GIANYAR, NusaBali
Selain Dinas Kesehatan, Polsek Sukawati juga telah mengambil sampel makanan untuk diuji di Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Bali.Kanit Reskrim Polsek Sukawati AKP Ida Bagus Mas Kencana, menyatakan kepolisian telah turun mengambil beberapa sampel makanan. “Memang ini musibah, tapi kami perlu menelusuri juga,” ujar AKP Mas Kencana, Kamis (22/3).
Dia menjelaskan, polisi dari Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Bali mengambil beberapa bahan makanan yang sempat disantap warga. Di antaranya, nasi, lauk, dan mie. “Kemungkinan hasil uji lab ini akan turun Sabtu. Nanti akan kami beberkan,” jelasnya.
Mas Kencana menduga kuat penyebab utama munculnya warga sakit dalam jumlah banyak itu karena racun. “Cuma kandungan racun di dalamnya apa, itu yang belum kami ketahui,” jelasnya.
Sambil menunggu hasil Labfor, Kamis kemarin, polisi kembali mendatangi kediaman pasien terkena keracunan massal. “Saya mau ke rumah kelian. Dia sudah pulang, kami tanyakan mengenai kondisi dan keadaan waktu kejadian,” ungkapnya.
Sementara itu, warung nasi Gusti Sukamini di depan Balai Banjar Mudita, kemarin, masih tutup. Rolling door (pintu gulung) abu-abu di warung itu masih tertutup rapat. Menurut beberapa warga, warung itu tutup sejak kasus keracunan massal, Sabtu lalu (17/3). Sebelumnya diberitakan, ratusan krama Banjar Mudita, Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar, keracunan setelah makan nasi bungkus. Kejadian luar biasa ini terjadi usai krama mengarak Ogoh-ogoh, Jumat (16/3) malam. *nvi
GIANYAR, NusaBali
Selain Dinas Kesehatan, Polsek Sukawati juga telah mengambil sampel makanan untuk diuji di Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Bali.Kanit Reskrim Polsek Sukawati AKP Ida Bagus Mas Kencana, menyatakan kepolisian telah turun mengambil beberapa sampel makanan. “Memang ini musibah, tapi kami perlu menelusuri juga,” ujar AKP Mas Kencana, Kamis (22/3).
Dia menjelaskan, polisi dari Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Bali mengambil beberapa bahan makanan yang sempat disantap warga. Di antaranya, nasi, lauk, dan mie. “Kemungkinan hasil uji lab ini akan turun Sabtu. Nanti akan kami beberkan,” jelasnya.
Mas Kencana menduga kuat penyebab utama munculnya warga sakit dalam jumlah banyak itu karena racun. “Cuma kandungan racun di dalamnya apa, itu yang belum kami ketahui,” jelasnya.
Sambil menunggu hasil Labfor, Kamis kemarin, polisi kembali mendatangi kediaman pasien terkena keracunan massal. “Saya mau ke rumah kelian. Dia sudah pulang, kami tanyakan mengenai kondisi dan keadaan waktu kejadian,” ungkapnya.
Sementara itu, warung nasi Gusti Sukamini di depan Balai Banjar Mudita, kemarin, masih tutup. Rolling door (pintu gulung) abu-abu di warung itu masih tertutup rapat. Menurut beberapa warga, warung itu tutup sejak kasus keracunan massal, Sabtu lalu (17/3). Sebelumnya diberitakan, ratusan krama Banjar Mudita, Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar, keracunan setelah makan nasi bungkus. Kejadian luar biasa ini terjadi usai krama mengarak Ogoh-ogoh, Jumat (16/3) malam. *nvi
Komentar