Panyengker Pura Dalem Desa Karyasari Ambruk
Padahal krama Desa Pakraman Karyasari, Pupuan, sudah nasarin untuk membangun senderan panyengker. Tetapi panyengker Pura Dalem keburu ambruk.
TABANAN, NusaBali
Panyengker Pura Dalem Desa Pakraman Karyasari, Kecamatan Pupuan, Tabanan, ambruk para Kamis (22/3) sekitar pukul 17.30 Wita. Panyengker ambruk diperkirakan karena tanahnya labil. Padahal krama setempat berencana membangun senderen panyengker menggunakan dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Provinsi Bali.
Perbekel Desa Karyasari I Nyoman Wiranata, menjelaskan panyengker ambruk sepanjang 26 meter dengan tinggi 2,5 meter di sisi barat. Hal ini diperkirakan karena tanahnya labil. Memang krama setempat berencana akan membangun senderan panyengker, dan sudah menggali tanah yang jaraknya sekitar 3 meter dari panyengker. “Tetapi panyengker keburu ambruk, padahal lokasi menggali lubang jauh, tidak berdekatan,” ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis malam.
Dijelaskannya, krama dan desa setempat berencana membuat senderan untuk panyengker dengan panjang 36 meter dan tinggi 5 meter. Bahkan tepat di hari Pagerwesi pada Buda Kliwon Sinta, Rabu (21/3), krama setempat sudah nasarin (meletakkan pondasi), dan saat ini para tukang sudah ‘menganyam’ besi untuk membuat senderan. “Tetapi keburu ambruk, mungkin karena alam,” imbuhnya.
Karena kejadian sudah malam, Wiranata belum sempat melaporkan hal ini ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan, tetapi sudah melaporkan peristiwa ini ke Camat Pupuan agar segera dibantu.“Kemungkinan besok (hari ini) kami akan kerja bakti. Saya belum lihat sepenuhnya karena kondisi gelap dan agak malam baru saya ketahui. Kerugian diperkirakan puluhan juta rupiah,” tutur Wiranata. *d
Panyengker Pura Dalem Desa Pakraman Karyasari, Kecamatan Pupuan, Tabanan, ambruk para Kamis (22/3) sekitar pukul 17.30 Wita. Panyengker ambruk diperkirakan karena tanahnya labil. Padahal krama setempat berencana membangun senderen panyengker menggunakan dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Provinsi Bali.
Perbekel Desa Karyasari I Nyoman Wiranata, menjelaskan panyengker ambruk sepanjang 26 meter dengan tinggi 2,5 meter di sisi barat. Hal ini diperkirakan karena tanahnya labil. Memang krama setempat berencana akan membangun senderan panyengker, dan sudah menggali tanah yang jaraknya sekitar 3 meter dari panyengker. “Tetapi panyengker keburu ambruk, padahal lokasi menggali lubang jauh, tidak berdekatan,” ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis malam.
Dijelaskannya, krama dan desa setempat berencana membuat senderan untuk panyengker dengan panjang 36 meter dan tinggi 5 meter. Bahkan tepat di hari Pagerwesi pada Buda Kliwon Sinta, Rabu (21/3), krama setempat sudah nasarin (meletakkan pondasi), dan saat ini para tukang sudah ‘menganyam’ besi untuk membuat senderan. “Tetapi keburu ambruk, mungkin karena alam,” imbuhnya.
Karena kejadian sudah malam, Wiranata belum sempat melaporkan hal ini ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan, tetapi sudah melaporkan peristiwa ini ke Camat Pupuan agar segera dibantu.“Kemungkinan besok (hari ini) kami akan kerja bakti. Saya belum lihat sepenuhnya karena kondisi gelap dan agak malam baru saya ketahui. Kerugian diperkirakan puluhan juta rupiah,” tutur Wiranata. *d
Komentar