Polisi Sempat 'Tangkap' Mr X

Dikonfirmasi secara terpisah, pendamping hukum P2TP2A Kota Denpasar Siti Sapurah menuturkan, pihaknya awalnya merasa senang dengan kabar baik 'penangkapan' yang diduga pelaku percobaan penculikan itu. Namun, saat dicocokan dan dimintai keterangan, korban WH mengaku tidak sesuai dengan penangkapan itu. "Ya, tadi sih sudah merasa sedikit senang. Tapi, ternyata salah orang," katanya saat ditemui di Mapolresta sore kemarin.

Lebih jauh ditekankan wanita yang disapa Ipung ini, jika pelaku sesungguhnya itu masih berkeliaran, sehingga, masih menjadi teror bagi anak-anak. Dia pun berharap pihak kepolisian harus terus melakukan penyelidikan agar mengungkap tuntas kasus ini. "Kita serahkan kepada kepolisian untuk mengungkapnya. Jadi, kita berharap polisi secepatnya menangkap pelaku ini," pinta Ipung sembari menduga jika anak-anak lain bisa menjadi target 'predator anak' ini.

Sementara M, 31, orang tua WH menambahkan, pasca kejadian yang menimpa putrinya yang masih duduk di bangku kelas IV SDN 12 Sanur itu, ia berusaha semaksimal mungkin untuk menjaganya. Untuk menghindari berbagai kemungkinan terburuk, dirinya selalu mengantar dan menjemputnya di sekolah. "Memang dari anak saya tidak merasa takut. Tapi, tanggungjawab kita sebagai keluargalah yang harus berperan saat ini. Saya selalu berkaca dari pengalaman yang terjadi sebelumnya," tuturnya sembari berharap tidak adalagi korban penculikan maupun kekerasan terhadap anak kedepannya. 

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang siswi kelas IV SDN 12 Sanur, nyaris diculik oleh orang tak dikenal saat pulang sekolah di jalan setapak — antara Jalan Sedap Malam–Jalan Akasia, pada Kamis (8/10). Bocah perempuan berinisial WH, 10, yang tinggal di seputaran Jalan Akasia, Denpasar Timur, tersebut diikuti oleh seorang pria yang diketahui mengendarai sepeda motor. Pria misterius yang mengikutinya itu diduga kuat pelaku penculikan yang sempat membawa kabur seorang bocah di Jalan Siulan, beberapa bulan lalu. Beruntung, saat sang pelaku membekapnya, korban berhasil melarikan diri lantaran bisa beladiri.