BWS Normalisasi 4 Sungai dan Cekdam
Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida Direktorat Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengagendakan menormalisasi empat sungai dan cekdam di tahun 2018.
AMLAPURA, NusaBali
Anggaran untuk kegiatan tersebut Rp 10,5 miliar. Semua kegiatan normalisasi dan cekdam (tanggul penghambat) berlokasi di Kecamatan Kubu karena sungainya paling banyak berhulu ke Gunung Agung. Di samping itu sungai memotong jalan raya, setiap turun hujan langganan banjir.
Kepala BWS Bali Penida, I Ketut Jayada, mengatakan selain empat sungai juga memperbaiki cekdam dan pengerukan kantong-kantong pasir. Disebutkan, empat sungai yang nantinya dinormalisasi yakni Sungai Batuniti panjang 5,3 kilometer, Sungai Buu panjang 5,5 kilometer, Sungai Daya panjang 16,3 kilometer, dan Sungai Nusu panjang 6 kilometer. Sungai Daya misalnya, yang memotong akses jalan provinsi dari Desa Ban Kecamatan Kubu menuju Desa Pempatan Kecamatan Rendang, selama ini tertimbun pasir sepanjang 300 meter. Sebab, pasir mengalir melewati jalan raya.
Rencananya dibuatkan tanggul, kemudian aliran pasir di Sungai Daya dibelokkan sehingga pengendara tidak lagi kesulitan terutama di setiap hujan lebat. Sedangkan tiga sungai lainnya yang berhulu di Gunung Agung sering kali menyebabkan banjir karena alirannya memotong jalan raya. Untuk sementara dinormalisasi, belum ada rencana membangun jembatan. “Anggaran telah ada, tender belum dilakukan, masih persiapan mau menggelar tender,” kata Jayada di sela-sela perayaan Hari Air Dunia XXVI di jaba Pura Dalem, Desa Pakraman Jasri, Kelurahan Subagan, Karangasem, Kamis (22/3).
Normalisasi sungai katanya bertahap. Pada akhirnya semu sungai yang berhulu di Gunung Agung dinormalisasi. Perbekel Desa Ban, Kecamatan Kubu, I Wayan Potag, mengapresiasi perhatian Balai Wilayah Sungai Bali Penida untuk memperbaiki alur sungai di Karangasem. Selama ini kesulitan melakukan aktivitas terutama di saat hujann, terjadi banjir di beberapa sungai yang memotong jalan raya. “Bukan saja normalisasi sungai yang kami harapkan, agar disertai membangun jembatan. Sehingga ke depan, tidak ada lagi masalahjika terjadi banjir. Tidak lagi terjadi antrean di jalur Amlapura-Singaraja saat banjir,” katanya.
Paling tidak akses jalan Amlapura-Singaraja terutama di Kecamatan Kubu memerlukan empat jembatan. “Belakangan ini sering terjadi antrean panjang menunggu aliran air reda,” katanya. Sementara Ketua Komisi IV DPRD Karangasem, I Nyoman Musna Antara, juga berharap demikian. “Selama ini saat terjadi banjir akses jalan terganggu, makanya kami berharap bantuan empat jembatan,” pinta Musna Antara. *k16
Kepala BWS Bali Penida, I Ketut Jayada, mengatakan selain empat sungai juga memperbaiki cekdam dan pengerukan kantong-kantong pasir. Disebutkan, empat sungai yang nantinya dinormalisasi yakni Sungai Batuniti panjang 5,3 kilometer, Sungai Buu panjang 5,5 kilometer, Sungai Daya panjang 16,3 kilometer, dan Sungai Nusu panjang 6 kilometer. Sungai Daya misalnya, yang memotong akses jalan provinsi dari Desa Ban Kecamatan Kubu menuju Desa Pempatan Kecamatan Rendang, selama ini tertimbun pasir sepanjang 300 meter. Sebab, pasir mengalir melewati jalan raya.
Rencananya dibuatkan tanggul, kemudian aliran pasir di Sungai Daya dibelokkan sehingga pengendara tidak lagi kesulitan terutama di setiap hujan lebat. Sedangkan tiga sungai lainnya yang berhulu di Gunung Agung sering kali menyebabkan banjir karena alirannya memotong jalan raya. Untuk sementara dinormalisasi, belum ada rencana membangun jembatan. “Anggaran telah ada, tender belum dilakukan, masih persiapan mau menggelar tender,” kata Jayada di sela-sela perayaan Hari Air Dunia XXVI di jaba Pura Dalem, Desa Pakraman Jasri, Kelurahan Subagan, Karangasem, Kamis (22/3).
Normalisasi sungai katanya bertahap. Pada akhirnya semu sungai yang berhulu di Gunung Agung dinormalisasi. Perbekel Desa Ban, Kecamatan Kubu, I Wayan Potag, mengapresiasi perhatian Balai Wilayah Sungai Bali Penida untuk memperbaiki alur sungai di Karangasem. Selama ini kesulitan melakukan aktivitas terutama di saat hujann, terjadi banjir di beberapa sungai yang memotong jalan raya. “Bukan saja normalisasi sungai yang kami harapkan, agar disertai membangun jembatan. Sehingga ke depan, tidak ada lagi masalahjika terjadi banjir. Tidak lagi terjadi antrean di jalur Amlapura-Singaraja saat banjir,” katanya.
Paling tidak akses jalan Amlapura-Singaraja terutama di Kecamatan Kubu memerlukan empat jembatan. “Belakangan ini sering terjadi antrean panjang menunggu aliran air reda,” katanya. Sementara Ketua Komisi IV DPRD Karangasem, I Nyoman Musna Antara, juga berharap demikian. “Selama ini saat terjadi banjir akses jalan terganggu, makanya kami berharap bantuan empat jembatan,” pinta Musna Antara. *k16
Komentar