Panelis Sebut Koster Layak Jadi Gubernur
Kemarin Koster-Ace Paparkan ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ dalam Uji Publik di Unud
DENPASAR, NusaBali
Pasangan Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace), paket Cagub-Cawagub Bali nomor urut 1 yang diusung PDIP-Hanura-PKPI-PAN-PKB-PPP, tampil sangat meyakinkan saat uji publik kandidat Pilgub Bali 2018 bertajuk ‘Berebut Tahta Pulau Dewata’ yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Unud, Jumat (23/3). Bahkan, tiga panelis yang Guru Besar Unud memuji dan sebut Wayan Koster sudah layak menjadi Gubernur Bali.
Uji publik kandidat Pilgub Bali 2018 yang dibuka oleh Wakil Dekan III Fakultas Hukum Unud, Dr I Gede Yusa mewakili Dekan Fakultas Hukum Unud, Jumat kemarin, menghadirkan tiga panelis. Mereka masing-masing Prof Dr Drs Yohanes Usfunan SH MHum (Guru Besar Hukum Tata Negara), Prof Dr Made Subawa SH MS (Guru Besar Hukum Tata Negara), dan Prof Dr I Wayan P Windia SH MSi (Guru Besar Hukum Adat).
Acara uji publik kandidat Pilgub Bali 2018 kemarin bukan hanya dihadiri mahasiswa Fakultas Hukum Unud, namun juga kalangan mahasiswa dari sejumlah universitas. Sedangkan Cagub Wayan Koster (Ketua DPD PDIP Bali yang juga anggota Komisi X DPR RI Dapil Bali tiga kali periode) hadir bersama pasangannya di posisi Cawagub, Cok Ace (tokoh pariwisata dari Puri Agung Ubud yang mantan Bupati Gianyar 200802013).
Dalam uji publik kemarin, Cagub Wayan Koster secara gamblang memaparkan visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’, yang disusunya selama 6 bulan dengan membaca berbagai macam referensi, sehingga mendapatkan satu formula membangun Bali ke depan. Melalui visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ ini, Koster akan mewujudkan era baru, yaitu suatu tatanan kehidupan masyarakat Bali yang holistik, mencakup tiga dimensi.
Dimensi pertama, terpeliharanya keseimbangan alam, manusia, dan kebudayaan Bali (genuine Bali). Dimensi kedua, terpenuhinya kebutuhan, harapan, dan aspirasi krama Bali di berbagai aspek kehidupan. Dimensi ketiga, antisipasi munculnya permasalahan dan tantangan Bali, baik negatif maupun positif dalam skala lokal, nasional, dan global. Melalui visi 'Nangun Sat Kerthi Loka Bali', Koster percaya persoalan Bali bisa ditanggulangi.
"Ke depan, Pola Pembangunan Semesta Berencana harus menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya, untuk mewujudkan kehidupan krama dan gumi Bali yang sejahtera dan bahagia, baik sekala maupun niskala, sesuai dengan prinsip Tri Sakti Bung Karno. Untuk menjalankan ini, harus ada totalitas. Saya siap ngayah total untuk itu," tegas Koster.
Politisi-akademisi bergelar Doktror Ilmu Matematika jebolan ITB Bandung ini bahkan menegaskansudah siap ngayah dengan tulus dan iklas (lascarya), dengan menyerahkan dirinya secara total untuk mengabdi kepada masyarakat Bali. “Saya siap total ngayah,” jelas politisi asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Sementara itu, tiga panelis memuju visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ yang dipresentasikan pasangan Koster-Ace. Pujian pertama disampaikan Prof Yohanes Usfunan. "Bapak (Koster, Red) kan sudah Doktor. Kalau saya menilai, bapak sudah layak sebagai Profesor," sebut Prof Usfunan.
Menyangkut rumusan konsep besar pembangunan ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ yang begitu detail dan tersutruktur secara ilmiah, Prof Usfunan menyatakan Koster sudah sangat layak menjadi Gubernur Bali. "Bapak juga sudah layak jadi Gubernur," tandas pakar Hukum Tata Negara yang notabene mantan wartawan ini.
Prof Usfunan menilai program ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ ini sangat jelas, baik dari konsep akademis maupun filosofis. Komitmennya membangun pemerintahan yang bersih sangat diharapkan oleh semua pihak. "Kalau beliau (Koster) punya kelebihan, mengapa tidak kita manfaatkan? Kalau rakyat Bali tidak memilih, maka akan menyesal karena beliau memiliki komitmen yang jelas untuk kesejahteraan masyarakat Bali," lanjut Prof Usfunan.
Pujian tak jauh beda juga disampaikan panelis kedua, Prof Made Subawa. Pakar Hukum Tata Negara ini mengaminin penilaian yang disampaikan Prof Usfunan. "Setelah mendengar pemaparan tadi, kalau rekan saya bapak layak menjadi guru besar, tapi kalau saya bapak layak jadi Gubernur," puji Prof Subawa. Dia juga setuju bahwa modal dasar pembagunan Bali adalah alam Bali, manusia Bali, dan kebudayaan Bali.
Sedangkan panelis ketiga, Prof Wayan P Windia, menyatakan konsep ‘Nangun Sat Kerti Loka Bali’ yang diisung Koster-Ace sangat utuh dan terstruktur. "Konsep dalam bahasa Bali disebut maukudan atau utuh," jelas Pakar Hukum Adat ini. Prof Windia pun mendoakan agar apa yang menjadi harapan Koster-Ace dapat terwujud, sehingga visi misi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ dapat direalisasikan.
Sementara, pasanngan IB Rai Dharmawijaya Mantra-Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta), paket Cagub-Cawagub Bali nomor urut 2 yang diusung Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-PKS-PBB, telah lebih dulu menjalani uji publik bertema ‘Berebut Tahta Pulau Dewata’ yang dilaksanakan BEM FH Unud, Kamis (22/3). Panelis yang mengujinya pun sama: Prof Usfunan, Prof Subawa, dan Prof Wayan Windia. *
Pasangan Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace), paket Cagub-Cawagub Bali nomor urut 1 yang diusung PDIP-Hanura-PKPI-PAN-PKB-PPP, tampil sangat meyakinkan saat uji publik kandidat Pilgub Bali 2018 bertajuk ‘Berebut Tahta Pulau Dewata’ yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Unud, Jumat (23/3). Bahkan, tiga panelis yang Guru Besar Unud memuji dan sebut Wayan Koster sudah layak menjadi Gubernur Bali.
Uji publik kandidat Pilgub Bali 2018 yang dibuka oleh Wakil Dekan III Fakultas Hukum Unud, Dr I Gede Yusa mewakili Dekan Fakultas Hukum Unud, Jumat kemarin, menghadirkan tiga panelis. Mereka masing-masing Prof Dr Drs Yohanes Usfunan SH MHum (Guru Besar Hukum Tata Negara), Prof Dr Made Subawa SH MS (Guru Besar Hukum Tata Negara), dan Prof Dr I Wayan P Windia SH MSi (Guru Besar Hukum Adat).
Acara uji publik kandidat Pilgub Bali 2018 kemarin bukan hanya dihadiri mahasiswa Fakultas Hukum Unud, namun juga kalangan mahasiswa dari sejumlah universitas. Sedangkan Cagub Wayan Koster (Ketua DPD PDIP Bali yang juga anggota Komisi X DPR RI Dapil Bali tiga kali periode) hadir bersama pasangannya di posisi Cawagub, Cok Ace (tokoh pariwisata dari Puri Agung Ubud yang mantan Bupati Gianyar 200802013).
Dalam uji publik kemarin, Cagub Wayan Koster secara gamblang memaparkan visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’, yang disusunya selama 6 bulan dengan membaca berbagai macam referensi, sehingga mendapatkan satu formula membangun Bali ke depan. Melalui visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ ini, Koster akan mewujudkan era baru, yaitu suatu tatanan kehidupan masyarakat Bali yang holistik, mencakup tiga dimensi.
Dimensi pertama, terpeliharanya keseimbangan alam, manusia, dan kebudayaan Bali (genuine Bali). Dimensi kedua, terpenuhinya kebutuhan, harapan, dan aspirasi krama Bali di berbagai aspek kehidupan. Dimensi ketiga, antisipasi munculnya permasalahan dan tantangan Bali, baik negatif maupun positif dalam skala lokal, nasional, dan global. Melalui visi 'Nangun Sat Kerthi Loka Bali', Koster percaya persoalan Bali bisa ditanggulangi.
"Ke depan, Pola Pembangunan Semesta Berencana harus menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya, untuk mewujudkan kehidupan krama dan gumi Bali yang sejahtera dan bahagia, baik sekala maupun niskala, sesuai dengan prinsip Tri Sakti Bung Karno. Untuk menjalankan ini, harus ada totalitas. Saya siap ngayah total untuk itu," tegas Koster.
Politisi-akademisi bergelar Doktror Ilmu Matematika jebolan ITB Bandung ini bahkan menegaskansudah siap ngayah dengan tulus dan iklas (lascarya), dengan menyerahkan dirinya secara total untuk mengabdi kepada masyarakat Bali. “Saya siap total ngayah,” jelas politisi asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Sementara itu, tiga panelis memuju visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ yang dipresentasikan pasangan Koster-Ace. Pujian pertama disampaikan Prof Yohanes Usfunan. "Bapak (Koster, Red) kan sudah Doktor. Kalau saya menilai, bapak sudah layak sebagai Profesor," sebut Prof Usfunan.
Menyangkut rumusan konsep besar pembangunan ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ yang begitu detail dan tersutruktur secara ilmiah, Prof Usfunan menyatakan Koster sudah sangat layak menjadi Gubernur Bali. "Bapak juga sudah layak jadi Gubernur," tandas pakar Hukum Tata Negara yang notabene mantan wartawan ini.
Prof Usfunan menilai program ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ ini sangat jelas, baik dari konsep akademis maupun filosofis. Komitmennya membangun pemerintahan yang bersih sangat diharapkan oleh semua pihak. "Kalau beliau (Koster) punya kelebihan, mengapa tidak kita manfaatkan? Kalau rakyat Bali tidak memilih, maka akan menyesal karena beliau memiliki komitmen yang jelas untuk kesejahteraan masyarakat Bali," lanjut Prof Usfunan.
Pujian tak jauh beda juga disampaikan panelis kedua, Prof Made Subawa. Pakar Hukum Tata Negara ini mengaminin penilaian yang disampaikan Prof Usfunan. "Setelah mendengar pemaparan tadi, kalau rekan saya bapak layak menjadi guru besar, tapi kalau saya bapak layak jadi Gubernur," puji Prof Subawa. Dia juga setuju bahwa modal dasar pembagunan Bali adalah alam Bali, manusia Bali, dan kebudayaan Bali.
Sedangkan panelis ketiga, Prof Wayan P Windia, menyatakan konsep ‘Nangun Sat Kerti Loka Bali’ yang diisung Koster-Ace sangat utuh dan terstruktur. "Konsep dalam bahasa Bali disebut maukudan atau utuh," jelas Pakar Hukum Adat ini. Prof Windia pun mendoakan agar apa yang menjadi harapan Koster-Ace dapat terwujud, sehingga visi misi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ dapat direalisasikan.
Sementara, pasanngan IB Rai Dharmawijaya Mantra-Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta), paket Cagub-Cawagub Bali nomor urut 2 yang diusung Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-PKS-PBB, telah lebih dulu menjalani uji publik bertema ‘Berebut Tahta Pulau Dewata’ yang dilaksanakan BEM FH Unud, Kamis (22/3). Panelis yang mengujinya pun sama: Prof Usfunan, Prof Subawa, dan Prof Wayan Windia. *
1
Komentar