Jumlah Peserta UNBK 2018 Naik Signifikan
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Balitbang Kemendikbud), Totok Suprayitno mengatakan jumlah peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada tahun 2018 mengalami kenaikan signifikan dibanding tahun sebelumnya.
JAKARTA, NusaBali
"Tahun ini merupakan tahun keempat pelaksanaan UNBK, yang mana jumlah pesertanya mengalami kenaikan yang cukup signifikan," ujar Totok di Jakarta, Jumat (23/3). Jumlah peserta didik yang akan mengikuti UNBK pada 2018 sebanyak 6.293.552 peserta atau meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 3.659.696 juta peserta didik. Pada UN 2018, sebanyak 78 persen peserta didik mengikuti UNBK.
Sementara pada UN 2017, persentase peserta didik yang mengikuti UNBK sebanyak 65,4 persen dan Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) sebanyak 34,6 persen. Sedangkan pada UN 2016, jumlah peserta didik yang mengikuti UNBK sebanyak 922.447 peserta.
"Pertama kali kami menyelenggarakan UNBK pada 2015, UNBK hanya diikuti 170.578 peserta didik," kata dia. Pelaksanaan UNBK sendiri diselenggarakan tidak hanya di sekolah bersangkutan. Jika fasilitasnya belum tersedia, maka bisa menumpang di sekolah lain. Untuk jadwal ujiannya pun terbagi dari beberapa kali bagian.
Penyelenggaraan UNBK saat ini menggunakan sistem semi dalam jaringan (daring), yaitu soal dikirim dari server pusat secara online melalui jaringan (sinkronisasi) ke server lokal (sekolah), kemudian ujian siswa dilayani oleh server lokal (sekolah) secara luar jaringan (luring).
Selanjutnya hasil ujian dikirim kembali dari server lokal (sekolah) ke server pusat secara online (diunggah). Sejumlah provinsi yang siap menyelenggarakan 100 persen UNBK pada jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yaitu Aceh, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu, DI Jogjakarta, DKI Jakarta, Gorontalo, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Lampung, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Sulawesi Tengah.
Sementara, pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), provinsi yang siap menyelenggarakan 100 persen UNBK di antaranya Aceh, Banten, Bangka Belitung, DI Jogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Gorontalo, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kemudian, provinsi yang siap menyelenggarakan 100 persen UNBK pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) di provinsi DKI Jakarta dan DI Jogjakarta. *ant
"Tahun ini merupakan tahun keempat pelaksanaan UNBK, yang mana jumlah pesertanya mengalami kenaikan yang cukup signifikan," ujar Totok di Jakarta, Jumat (23/3). Jumlah peserta didik yang akan mengikuti UNBK pada 2018 sebanyak 6.293.552 peserta atau meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 3.659.696 juta peserta didik. Pada UN 2018, sebanyak 78 persen peserta didik mengikuti UNBK.
Sementara pada UN 2017, persentase peserta didik yang mengikuti UNBK sebanyak 65,4 persen dan Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) sebanyak 34,6 persen. Sedangkan pada UN 2016, jumlah peserta didik yang mengikuti UNBK sebanyak 922.447 peserta.
"Pertama kali kami menyelenggarakan UNBK pada 2015, UNBK hanya diikuti 170.578 peserta didik," kata dia. Pelaksanaan UNBK sendiri diselenggarakan tidak hanya di sekolah bersangkutan. Jika fasilitasnya belum tersedia, maka bisa menumpang di sekolah lain. Untuk jadwal ujiannya pun terbagi dari beberapa kali bagian.
Penyelenggaraan UNBK saat ini menggunakan sistem semi dalam jaringan (daring), yaitu soal dikirim dari server pusat secara online melalui jaringan (sinkronisasi) ke server lokal (sekolah), kemudian ujian siswa dilayani oleh server lokal (sekolah) secara luar jaringan (luring).
Selanjutnya hasil ujian dikirim kembali dari server lokal (sekolah) ke server pusat secara online (diunggah). Sejumlah provinsi yang siap menyelenggarakan 100 persen UNBK pada jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yaitu Aceh, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu, DI Jogjakarta, DKI Jakarta, Gorontalo, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Lampung, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Sulawesi Tengah.
Sementara, pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), provinsi yang siap menyelenggarakan 100 persen UNBK di antaranya Aceh, Banten, Bangka Belitung, DI Jogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Gorontalo, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kemudian, provinsi yang siap menyelenggarakan 100 persen UNBK pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) di provinsi DKI Jakarta dan DI Jogjakarta. *ant
Komentar