Kadis LH Kecewa Keracunan Terjadi di Sekolah Duta Adiwiyata
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bangli, Ida Ayu Gede Yudhi Sutha, mengaku kecewa insiden keracunan di SDN 2 Abuan, Kecamatan Susut, Bangli.
BANGLI, NusaBali
Sebab SDN 2 Abuan tengah dalam pembinaan persiapan lomba Adiwiyata tingkat nasional. Kantin sekolah menjadi salah satu objek penilaian utama. Dinas LH Bangli akan memanggil Kepala SDN 2 Abuan dan empat kepala sekolah lainnya yang sekolahnya terpilih mengikuti Adiwiyata.
Dayu Yudi, sapaan Ida Ayu Gede Yudhi Sutha, mengungkapkan ada lima sekolah yang terpilih mengikuti Adiwiyata tingkat nasional yakni SDN 2 Abuan, SDN 4 Kayubihi, SMPN 2 Bangli, SMPN 2 Peninjoan, dan SMAN 1 Bangli. Dayu Yudhi mengaku kecewa peritiswa 14 siswa keracunan di SDN 2 Abuan. “Di saat persiapan menjelang penilaian dari tim pusat, malah ada kejadian seperti ini,” sesalnya, Selasa (27/3). Apalagi keracunan yang dialami belasan siswa itu diduga karena makanan yang dijual di kantin sekolah, padahal dalam lomba Adiwiyata, kantin menjadi salah satu obyek penilaian utama.
Dayu Yudhi mengaku selalu menekankan agar makanan yang dijual di kantin sekolah bebas dari bahan pewarna, penyedap, pengenyal, pengawet, dan pengental. “Dari Dinas LH rutin melakukan pembinaan. Kami tentu kecewa, ternyata pembinaan yang dilakukan belum sepenuhnya dijalankan. Untuk itu kami akan memanggil kepala sekolah SDN 2 Abuan untuk dimintai keterangannya,” terangnya. Dikatakan, sekolah sebagai tempat berkumpulnya anak dalam waktu yang panjang membutuhkan ketersediaan makanan secara cukup. Sehingga diharapkan makanan yang tersedia di kantin terbebas dari cemaran baik secara biologi maupun kimia.
Maka dalam pembinaan, Dinas LH menyampaikan tentang tata cara pengolahan makanan yang higienis. “Dari bahan yang digunakan, pengolahanya dan alat yang digunakan harus bersih serta juga saat penyimpanan harus tertutup rapat,” sebutnya. Ditegaskan, pemanggilan kepala sekolah untuk memberikan imbauan agar pihak sekolah intens melakukan pengawasan lingkungan sekolah termasuk kantin. “Kejadian ini bisa dijadikan pembelajaran, jangan sampai terulang kembali tidak hanya di sekolah yang menjadi perwakilan, namun seluruh sekolah di Bangli,” imbuh Dayu Yudi. *e
Sebab SDN 2 Abuan tengah dalam pembinaan persiapan lomba Adiwiyata tingkat nasional. Kantin sekolah menjadi salah satu objek penilaian utama. Dinas LH Bangli akan memanggil Kepala SDN 2 Abuan dan empat kepala sekolah lainnya yang sekolahnya terpilih mengikuti Adiwiyata.
Dayu Yudi, sapaan Ida Ayu Gede Yudhi Sutha, mengungkapkan ada lima sekolah yang terpilih mengikuti Adiwiyata tingkat nasional yakni SDN 2 Abuan, SDN 4 Kayubihi, SMPN 2 Bangli, SMPN 2 Peninjoan, dan SMAN 1 Bangli. Dayu Yudhi mengaku kecewa peritiswa 14 siswa keracunan di SDN 2 Abuan. “Di saat persiapan menjelang penilaian dari tim pusat, malah ada kejadian seperti ini,” sesalnya, Selasa (27/3). Apalagi keracunan yang dialami belasan siswa itu diduga karena makanan yang dijual di kantin sekolah, padahal dalam lomba Adiwiyata, kantin menjadi salah satu obyek penilaian utama.
Dayu Yudhi mengaku selalu menekankan agar makanan yang dijual di kantin sekolah bebas dari bahan pewarna, penyedap, pengenyal, pengawet, dan pengental. “Dari Dinas LH rutin melakukan pembinaan. Kami tentu kecewa, ternyata pembinaan yang dilakukan belum sepenuhnya dijalankan. Untuk itu kami akan memanggil kepala sekolah SDN 2 Abuan untuk dimintai keterangannya,” terangnya. Dikatakan, sekolah sebagai tempat berkumpulnya anak dalam waktu yang panjang membutuhkan ketersediaan makanan secara cukup. Sehingga diharapkan makanan yang tersedia di kantin terbebas dari cemaran baik secara biologi maupun kimia.
Maka dalam pembinaan, Dinas LH menyampaikan tentang tata cara pengolahan makanan yang higienis. “Dari bahan yang digunakan, pengolahanya dan alat yang digunakan harus bersih serta juga saat penyimpanan harus tertutup rapat,” sebutnya. Ditegaskan, pemanggilan kepala sekolah untuk memberikan imbauan agar pihak sekolah intens melakukan pengawasan lingkungan sekolah termasuk kantin. “Kejadian ini bisa dijadikan pembelajaran, jangan sampai terulang kembali tidak hanya di sekolah yang menjadi perwakilan, namun seluruh sekolah di Bangli,” imbuh Dayu Yudi. *e
Komentar