8 Sekaa Janger SMP Unjuk Kebolehan
Delapan sekaa janger dari kalangan siswa SMP se-Buleleng unjuk kebolehan dalam Lomba Janger Tingkat SMP, serangkaian peringatan HUT ke 414 Kota Singaraja.
SINGARAJA, NusaBali
Mereka tampil apik pada 26 - 27 Maret 2018, di Lapangan Bhuwana Patra Buleleng.Delapan sekaa janger tersebut yakni dari SMPN 1 Sukasada, SMPN 1 Singaraja, SMPN 4 Seririt, SMPN 2 Busungbiu, SMPN 4 Kubutambahan, SMPN 4 Banjar, SMPN 1 Sawan, dan SMPN 2 Singaraja.
Lomba rutin setiap tahun ini, lonba janger jenjang SMP baru kali pertama. Sebelumnya, lomba janger kreasi melibatkan pelajar SMA/SMK. Masing-masing sekaa janger tampil maksimal di atas panggung dari segi pakaian, riasan wajah, gerak tari, lagu dan juga komposisi. Mereka mencoba menonjolkan keunggulannya untuk mencuri perhatian juri agar bisa menjadi pemenang.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Buleleng Gede Suyasa, di sela-sela lomba janger, mengatakan tahun ini pihaknya sengaja melakukan terobosan baru pelestarian janger di pendidikan dasar. Suyasa meyakini tari janger muncul pertama kali di Buleleng. Dengan lomba ini, dia berharap kesenian ini terus lestari di kalangan pemuda yang pada era digital kini mulai meninggalkan kesenian tradisi. “Memang ke depannya diperlukan proses latihan dan pembinaan lebih intens untuk menghasilkan yang terbaik,” kata dia.
Pihaknya mengapresiasi upaya delapan SMP yang maju sebagai peserta lomba. Suyasa berharap ke depannya animo peserta lonba tetap tinggi sehingga seni dan budaya Bali makin lestari. *k23
Lomba rutin setiap tahun ini, lonba janger jenjang SMP baru kali pertama. Sebelumnya, lomba janger kreasi melibatkan pelajar SMA/SMK. Masing-masing sekaa janger tampil maksimal di atas panggung dari segi pakaian, riasan wajah, gerak tari, lagu dan juga komposisi. Mereka mencoba menonjolkan keunggulannya untuk mencuri perhatian juri agar bisa menjadi pemenang.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Buleleng Gede Suyasa, di sela-sela lomba janger, mengatakan tahun ini pihaknya sengaja melakukan terobosan baru pelestarian janger di pendidikan dasar. Suyasa meyakini tari janger muncul pertama kali di Buleleng. Dengan lomba ini, dia berharap kesenian ini terus lestari di kalangan pemuda yang pada era digital kini mulai meninggalkan kesenian tradisi. “Memang ke depannya diperlukan proses latihan dan pembinaan lebih intens untuk menghasilkan yang terbaik,” kata dia.
Pihaknya mengapresiasi upaya delapan SMP yang maju sebagai peserta lomba. Suyasa berharap ke depannya animo peserta lonba tetap tinggi sehingga seni dan budaya Bali makin lestari. *k23
1
Komentar