Kuatkan Pendidikan Karakter TK/PAUD, Dewan dan Klinik Pendidikan Gelar Workshop
Dewan Pendidikan dan Klinik Pendidikan Tabanan menggelar workshop pendidikan karakter dan pembelajaran inovatif kepada 160 guru TK/PAUD se-Kabupaten Tabanan di Panti Asuhan SOS Desa Taruna di Banjar/Desa Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur, Selasa (27/3).
TABANAN, NusaBali
Tujuanya untuk menyamakan persepsi dalam memberikan ilmu di tingkat dasar itu khususnya pendidikan karakter.Karena selama ini yang terjadi tamat TK/PAUD ada yang meminta sudah bisa calistung, sementara ada juga pengembangan dari tim pakar tidak mewajibkan TK/PAUD sudah belajar calistung, karena masanya masih bermain. Workshop ini akan membahas persoalan tersebut.
Ketua Dewan Pendidikan Tabanan I Wayan Madra Suartana, menjelaskan terkait adanya persoalan tersebut pihaknya menggelar workshop dengan mendatangkan bunda PAUD dan guru TK untuk menyatukan persepsi. Pihaknya telah mengundang pakar mulai dari lembaga Penjamin Mutu Pendidikan, Ikatan Gutu TK Indonesia, dan pakar dari Unud.
Menurutnya, dia pun tidak setuju jika murid TK/PAUD sudah diberikan pembelajaran calistung. Karena dunianya masih bermain bergembira. Tidak tahan kalau mereka diajarkan calistung, tubuh si anak mereka belum menerima.
Ditambahkan, selesainya workshop selama dua hari, Selasa – Rabu, pihaknya bersama Dinas Pendidikan, Dewan Pendidikan, dan Klinik Pendidikan akan melakukan maraton ke lapangan. Apa yang didapatkan sudah teraplikasikan atau belum, karena penyamaan persepsi sangat penting dilakukan agar tidak adanya tumpang tindih. “Kami akan cek nanti, apakah mereka dapat mengaplikasikan atau sekadar hanya ikut,” tegasnya.
Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya didampingi istri selaku Bunda PAUD Kabupaten Tabanan Nyonya Rai Wahyuni Sanjaya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Terkait dengan anggaran ke depannya, dia akan berkoordinasi dengan dewan terutama Komisi IV agar menyiapkan anggaran sesuai dengan standar khusus di TK/PAUD. Sebab saat ini pendidikan karakter harga mati. “Karakter bagaikan identitas, bahaya kalau kita tidak punya identitas. Nanti saya akan koordinasikan ini,” tandas Sanjaya. *d
Tujuanya untuk menyamakan persepsi dalam memberikan ilmu di tingkat dasar itu khususnya pendidikan karakter.Karena selama ini yang terjadi tamat TK/PAUD ada yang meminta sudah bisa calistung, sementara ada juga pengembangan dari tim pakar tidak mewajibkan TK/PAUD sudah belajar calistung, karena masanya masih bermain. Workshop ini akan membahas persoalan tersebut.
Ketua Dewan Pendidikan Tabanan I Wayan Madra Suartana, menjelaskan terkait adanya persoalan tersebut pihaknya menggelar workshop dengan mendatangkan bunda PAUD dan guru TK untuk menyatukan persepsi. Pihaknya telah mengundang pakar mulai dari lembaga Penjamin Mutu Pendidikan, Ikatan Gutu TK Indonesia, dan pakar dari Unud.
Menurutnya, dia pun tidak setuju jika murid TK/PAUD sudah diberikan pembelajaran calistung. Karena dunianya masih bermain bergembira. Tidak tahan kalau mereka diajarkan calistung, tubuh si anak mereka belum menerima.
Ditambahkan, selesainya workshop selama dua hari, Selasa – Rabu, pihaknya bersama Dinas Pendidikan, Dewan Pendidikan, dan Klinik Pendidikan akan melakukan maraton ke lapangan. Apa yang didapatkan sudah teraplikasikan atau belum, karena penyamaan persepsi sangat penting dilakukan agar tidak adanya tumpang tindih. “Kami akan cek nanti, apakah mereka dapat mengaplikasikan atau sekadar hanya ikut,” tegasnya.
Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya didampingi istri selaku Bunda PAUD Kabupaten Tabanan Nyonya Rai Wahyuni Sanjaya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Terkait dengan anggaran ke depannya, dia akan berkoordinasi dengan dewan terutama Komisi IV agar menyiapkan anggaran sesuai dengan standar khusus di TK/PAUD. Sebab saat ini pendidikan karakter harga mati. “Karakter bagaikan identitas, bahaya kalau kita tidak punya identitas. Nanti saya akan koordinasikan ini,” tandas Sanjaya. *d
1
Komentar