PDIP Jadikan Bali Role Model, Prananda Rajin Terjun
Inilah alasan kenapa DPP PDIP turun full team hadiri pelantikan Bupati-Wakil Bupati dan Walikota-Wakil Walikota hasil Pilkada 2015 dari 6 daerah di Bali, Rabu (17/2).
DENPASAR,NusaBali
DPP PDIP terjunkan tim yang dipimpin langsung putra Megawati Soekarnoputri, Prananda Prabowo, sebagai bentuk perhatian khusus untuk Bali. Pasalnya, PDIP menjadikan Bali sebagai role model dalam setiap event politik.
“Ya, Bali mendapat perhatian khusus dari DPP PDIP. Sebab, Bali menjadi role model setiap kegiatan dan event politik,” papar ketua DPD PDIP Bali, Dr Ir Wayan Koster MM kepada NusaBali di Kantor Sekretariat DPD PDIP, Jalan Moncong Putih Niti Mandala Denpasar, Kamis (18/2).
Prananda Prabowo yang memimpin rombongan pengurus partai dari pusat dalam acara pelantikan Bupati-Wakil Bupati dan Walikota-Wakil Walikota di Gedung Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur, Niti Mandala Denpasar, Rabu pagi, merupakan Korwil Bali-NTB-NTT DPP PDIP. Dia adalah putra dari Ketua Umum DPP PDIP Megawati.
Hari itu, Prananda terjun bersama sejumlah fungsionaris DPP PDIP lainnya, seperti Rieke Diah ‘Oneng’ Pitaloka, Arif Wibowo, dan Eriko Sotarduga. Didampingi langsung Wayan Koster, Prananda cs menyaksikan pelantikan 5 dari 6 pasangan terpilih Bupati-Wakil Bupati dan Walikota-Wakil Walikota pemenang Pilkada 2015 yang diusung PDIP.
Kelima pasangan calon pemenang Pilkada 2017 yang diusung PDIP itu masing-masing I Nyoman Giri Prasta-I Ketut Suiasa (Bupati-Wakil Bupati Badung 2016-2021), Ni Putu Eka Wiryastuti-I Komang Gede Sanjaya (Bupati-Wakil Bupati Tabanan), I Putu Artha-Made Kembang Hartawan (Bupati-Wakil Bupati Jembrana), I Made Gianyar-Sang Nyoman Sedana Arta (Bupati-Wakil Bupati Bangli), dan IB Rai Dharmawijaya Mantra-IGN Jaya Negara (Walikota-Wakil Walikota Denpasar).
Menurut Wayan Koster, sejak proses penjaringan pasangan calon, kemudian persiapan kampanye 2015, hingga debat calon di internal PDIP untuk Pilkada 2015 serentak di 6 daerah di Bali, telah dijadikan role model untuk daerah lainnya se-Indonesia. “Mas Prananda diminta ketua umum (Megawati) bahwa Bali menjadi role model dalam setiap hajatan politik. Untuk Pilkada 2017 serentak nanti pun, Bali resmi jadi role model bagi DPD PDIP se-Indonesia. Bali dijadikan contoh bagaimana menghadapi Pilkada serentak supaya sukses,” ujar Koster yang juga anggota Komisi X DPR RI Dapil Bali tiga periode (2004-2009, 2009-2014, 2014-2019).
Ditegaskan Koster, role model itu telah dimulai DPD PDIP Bali dari proses penjaringan calon, persiapan para kandidat, debat kandidat yang disimulasikan sebelum debat sesungguhnya, sampai pemenangan Pilkada 2015. Nah, untuk role model itu, DPP PDIP sudah mengeluarkan surat edaran (SE).
“SE dari DPP PDIP untuk DPD PDIP se-Indonesia itu akan berlaku resmi pada Pilkada 2017 serentak mendatang. Bali menjadi perhatian khusus DPP PDIP saat ini. Makanya, Mas Prananda lebih intens sekarang melakukan konsolidasi ke Bali dan Indonesia Timur,” tegas politisi militan PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Menurut Koster, Prananda selalu rutin terjun ke Bali dalam rangka pengembangan partai (PDIP). Prananda selalu datang berdiskusi, supaya partai dikelola dengan baik, sehingga PDIP bisa menggerakan mesin organisasi yang efektif. “Selalu ada briefing dan diskusi. Beliau (Prananda) orangnya tertib, dan serius supaya partai kerja untuk rakyat. Serimonial pelantikan kelihatannya sepele, tapi beliau mengamati karena Bali mau dijadikan contoh,” papar Koster.
DPD PDIP Bali sendiri, kata Koster, sedang gencar menyiapkan diri sebagai partai utama, sebagai jembatan rakyat. “Tidak hanya di Pilpres, bukan cuma di Pileg partai ini menjadi tempat warga mengadu dan menyampaikan aspirasi. Misi DPP PDIP adalah menjadikan Bali titik awal setiap ide,” tegas politisi dan akademisi bergelar Doktor Ilmu Matematika jebolan ITB Bandung ini.
Kenapa Bali dijadikan role model kegiatan politiik? Versi Koster, salah satu dasar kenapa Bali dijadikan percontohan oleh DPP PDIP, berawal dari suksesnya Kongres III PDIP di Inna The Grand Bali Beach Hotel Sanur, Denpasa Selatan tahun 2015 lalu. Saat itu, kader-kader Banteng dan jajaran DPP PDIP baru melihat pelaksanaan Kongres partai yang sangat NKRI, plurarisme, mulai dari serimonial, kulinernya, sampai acara-cara diskusinya.
Dijelaskan Koster, kala itu untuk pertama kali seorang Ketua DPD PDIP Bali dipercaya langsung menjadi Ketua Panitia Kongres PDIP. Adalag Wayan Koter sendiri yang kala itu menjadi Ketua Panitia Kongres III PDIP 2015. “Belum pernah itu di Indonesia ada yang seperti itu,” ujar caleg peraih suara terbanyak ketiga secara nasional untuk kursi DPR RI dalamn Pileg 2014 (setelah Karolin Nastasha dari PDIP dan Puan Maharani dari PDIP) ini. 7 nat
1
Komentar