Agung Wiradana Goyang Kupang
Agung berharap Goyang Linggis Bikin Happy bisa menasional seperti lagu Gemu Famire
Ajak Ibu-ibu Berkebaya ‘Goyang Linggis Bikin Happy’
DENPASAR, NusaBali
Lagu ‘Goyang Linggis Bikin Happy’ yang beberapa waktu lalu dirilis langsung mendapat respons hangat dari masyarakat. Tak hanya di Bali, namun juga di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Minggu (25/3) malam lalu.
Ya, lagu yang memang memang bikin happy yang mendengarkannya itu dibawakan sang pencipta sekaligus penyanyinya, Agung Wiradana dalam Acara Dharma Santhi Nyepi Saka 1940 di Ballroom Grand Mutiara, Kupang. Tidak kurang dari 600 umat Hindu dan juga undangan lainnya memadati Ballroom Grand Mutiara Kupang.
Menariknya, dalam acara itu, Agung menggaet sejumlah Ibu-Ibu WHDI Kota Kupang yang berkebaya naik panggung untuk bergoyang yang disaksikan langsung Gubernur NTT Drs Frans Lebu Raya, Wakil Walikota Kupang dr Hermanus Man, Ketua PHDI Kota Kupang Prof Mahayasa dan pejabat lainnya.
“Tentu saya sangat bahagia dan senang bisa tampil di NTT sekalian promosi dan roadshow Goyang Linggis Bikin Happy. Makanya ketika ada tawaran dari Ketua Panitia dr Sahadewa saya langsung mengiyakan,” ujar Agung Wiradana, dengan penuh semangat.
Dalam kesempatan tersebut, Agung juga berkesempatan berbincang dengan Gubernur NTT termasuk soal harapannya supaya lagu Goyang Linggis Bikin Happy bisa menasional seperti lagu Gemu Famire. “Beliau sangat tertarik dan senang dengan lagu saya. Katanya lagu saya ini bikin happy seperti lagu Gemu Famire,” kata Agung.
Dalam acara tersebut, selain sebagai MC, Agung juga menyanyikan sejumlah tembang kenangan termasuk lagu-lagu di album sebelumnya. “Yang menarik kan, saat Ibu-ibu berkebaya saya ajak bergoyang, walaupun agak ribet tapi mereka tampil penuh semangat sehingga suasana jadi heboh. Pak Gubernur dan pejabat lainnya juga happy menyaksikannya,” kata Agung dengan nada senang.
Selain Agung Wiradana, turut tampil dalam acara Dharma Santhi Nyepi di Kota Kupang, penyanyi Dewi Pradewi yang membawakan lagu religi sembari melakukan gerakan yoga serta lagu Gemu Femire yang membuat acara menjadi meriah. *isu
DENPASAR, NusaBali
Lagu ‘Goyang Linggis Bikin Happy’ yang beberapa waktu lalu dirilis langsung mendapat respons hangat dari masyarakat. Tak hanya di Bali, namun juga di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Minggu (25/3) malam lalu.
Ya, lagu yang memang memang bikin happy yang mendengarkannya itu dibawakan sang pencipta sekaligus penyanyinya, Agung Wiradana dalam Acara Dharma Santhi Nyepi Saka 1940 di Ballroom Grand Mutiara, Kupang. Tidak kurang dari 600 umat Hindu dan juga undangan lainnya memadati Ballroom Grand Mutiara Kupang.
Menariknya, dalam acara itu, Agung menggaet sejumlah Ibu-Ibu WHDI Kota Kupang yang berkebaya naik panggung untuk bergoyang yang disaksikan langsung Gubernur NTT Drs Frans Lebu Raya, Wakil Walikota Kupang dr Hermanus Man, Ketua PHDI Kota Kupang Prof Mahayasa dan pejabat lainnya.
“Tentu saya sangat bahagia dan senang bisa tampil di NTT sekalian promosi dan roadshow Goyang Linggis Bikin Happy. Makanya ketika ada tawaran dari Ketua Panitia dr Sahadewa saya langsung mengiyakan,” ujar Agung Wiradana, dengan penuh semangat.
Dalam kesempatan tersebut, Agung juga berkesempatan berbincang dengan Gubernur NTT termasuk soal harapannya supaya lagu Goyang Linggis Bikin Happy bisa menasional seperti lagu Gemu Famire. “Beliau sangat tertarik dan senang dengan lagu saya. Katanya lagu saya ini bikin happy seperti lagu Gemu Famire,” kata Agung.
Dalam acara tersebut, selain sebagai MC, Agung juga menyanyikan sejumlah tembang kenangan termasuk lagu-lagu di album sebelumnya. “Yang menarik kan, saat Ibu-ibu berkebaya saya ajak bergoyang, walaupun agak ribet tapi mereka tampil penuh semangat sehingga suasana jadi heboh. Pak Gubernur dan pejabat lainnya juga happy menyaksikannya,” kata Agung dengan nada senang.
Selain Agung Wiradana, turut tampil dalam acara Dharma Santhi Nyepi di Kota Kupang, penyanyi Dewi Pradewi yang membawakan lagu religi sembari melakukan gerakan yoga serta lagu Gemu Femire yang membuat acara menjadi meriah. *isu
1
Komentar