nusabali

Bentuk Komitmen Pelayanan Kesehatan

  • www.nusabali.com-bentuk-komitmen-pelayanan-kesehatan

BERBAGAI upaya telah telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng untuk mensejahterakan masyarakat.

Buleleng Emergency Service (BES)

Salah satunya, yakni, bidang Kesehatan. Semenjak kepemimpinan duet Bupati dan Wakil Buleleng Putu Agus Suradnyana dan dr  Nyoman Sutjidra berbagai terobosan telah dilakukan untuk mewujudkan komitmen memberikan pelayanan kesehatan maksimal kepada masyarakat. Mulai dari pembangunan Rumah Sakit Pratama di wilayah timur dan barat, pembangunan Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Buleleng, hingga meluncurkan Buleleng Emergency Service (BES).

Program BES merupakan sistem penanggulangan gawat darurat terpadu yang dikelola Dinas Kesehatan bekerjasama dengan RSUD, RS Swasta serta Puskesmas se-Kabupaten Bueleleng. BES merupakan salah satu program inovatif di bidang kesehatan yang selama ini diidamkan oleh masyarakat Buleleng, dengan kemampuan mobilitas yang tinggi sampai ke pelosok pedesaan serta mengutamakan pertolongan pertama dalam setiap tindakan medis, diharapkan dapat meminimalisir angka kematian pada pasien.

Dalam kegiatan BES ini, proses penanganannya para pasien cukup menghubungi call center BES pada nomor telepon (0362) 23333 yang kemudian terkoneksi untuk mencari informasi pelayanan kesehatan terdekat, termasuk data ketersediaan kamar dan dokter.  Mobil ambulance BES telah dilengkapi fasilitas kesehatan dan obat-obatan yang lengkap, sehingga pertolongan pertama dapat dilakukan di dalam perjalanan menuju ke rumah sakit.

BES sendiri diluncurkan pada tanggal 4 Juli 2014 dengan segala keterbatasan sumber daya yang dimiliki. Pada tahun 2014 panitia pelaksana BES telah dibentuk yang disahkan dengan SK Bupati Buleleng nomor 440/488/HK/2014, lalu melakukan pengangkatan tenaga kontrak untuk call center BES sebanyak 10 orang dan pengadaan ambulance transport sebanyak 10 unit sehingga pelayanan kegawatdaruratan terhadap masyarakat mulai dapat dijalankan.

Hingga tahun 2017, BES  telah memiliki 30 unit ambulance yang siap melayani masyarakat. Keberadaan  ambulance disebar merata masing-masing 1 unit untuk di 20 Puskesmas di wilayah Kabupaten Buleleng, 5 unit ambulance di pusat Call Center, masing-masing 2 unit ambulance di 2 Rumah Sakit Pratama dan 1 unit di RSUD Kabupaten Buleleng. Selain 30 armada ambulance, BES juga memiliki 5 unit mobil jenazah untuk melayani keperluan masyarakat secara gratis.

Dalam operasionalnya, BES mampu meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan khususnya pelayanan rujukan yang ditunjukkan dengan terjadinya peningkatan rujukan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2013 jumlah pasien yang dirujuk sejumlah 41.122 orang, pada tahun 2014 sebanyak 53.683 orang, tahun 2015 sebanyak 59.564 orang, tahun 2016 sebanyak 64.819 orang dan pada tahun 2017 sebanyak 75.567 orang.

Dari peningkatan jumlah rujukan dan kasus yang ditangani tiap tahunnya, hal ini menandakan bahwa program BES sangat diterima oleh masyarakat dan berjalan dengan baik. Bukan hanya itu, keberhasilan BES juga mampu meraih penghargaan Bali Otonomi Award (BOA) tahun 2017 kategori pelayanan kesehatan dari Bali Institute of Pro Otonomi (BIPro).

Buleleng merupakan satu-satunya Kabupaten di Bali yang memiliki dua RS Pratama (di Timur dan Barat Kabupaten Buleleng) serta layanan kegawatdaruratan Buleleng Emergency Service (BES) sebagai salah satu inovasi pelayanan kepada masyarakat.  Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Direktur Jawa Pos Radar Bali, Justin M. Herman kepada Bupati Agus Suradnyana di sebuah hotel di Denpasar.

Wakil Bupati Buleleng dr I Nyoman Sutjidra Sp OG menjelaskan, Buleleng sangat memerlukan Pelayanan Gawat Daruarat Terpadu (PGDT) sehingga terciptalah Buleleng Emergency Service (BES). Menurutnya program ini merupakan yang pertamakali di Bali. Wabup Sutjidra menambahkan, program BES setiap tahunnya akan terus ditingkatkan, mulai dari SDM dan penunjang lainnya.

Wabup Sutjidra berharap, BES bisa dimanfaatkan dengan baik bagi masyarakat Buleleng. “Dengan adanya BES tidak ada lagi masyarakat yang mengalami keterlambatan dalam pelayanan kegawat daruratan di daerahnya,” harapnya.

Menurut Wabup Sutjidra, gagasan mencanangkan BES ini sangat sesuai untuk menjawab kebutuhan masyarakat dalam mendapatkan fasilitas kesehatan yang layak, mengingat kondisi geografis dan sebaran penduduk di Kabupaten Buleleng yang luas, sehingga menuntut ketersediaan fasilitas serta akses kesehatan yang mumpuni, cepat dan dapat menjangkau masyarakat utamnya yang bertempat tinggal di pelosok desa.

”Selain BES, kami juga sudah kembangkan beberapa Puskesmas menjadi Rawat Inap dan UGD 24 Jam, dan terobosan seperti inilah yang kami akan terus upayakan sebagai komitmen pemerintah memberikan pelayanan kesehatan paripurna kepada masyarakat Buleleng,” tegas Wakil Bupati Nyoman Sutjidra. *k19

Komentar