PD Kembali Panaskan Wacana Poros Ketiga
Bagi Demokrat, poros ketiga merupakan bentuk ideal dari demokrasi. Lebih banyak pilihan calon presiden membuat rakyat akan makin senang.
Atur Pertemuan Segitiga SBY-Zulkifli Hasan-Cak Imin
JAKARTA, NusaBali
PD sedang mengatur pertemuan 3 ketua umum partai tersebut, yakni Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY, Ketum Demokrat, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Ketum PKB dan Zulkifli Hasan, Ketum PAN.
"Pak SBY (Ketum PD Susilo Bambang Yudhoyono) kebetulan di Jawa Barat, Pak Zulkifli Hasan (Ketum PAN) ke Jatim, sekarang Cak Imin (Ketum PKB Muhaimin Iskandar) lagi umrah menurut informasi teman-teman di sana. Sehingga, nunggu waktu untuk pertemuan lagi dan komunikasi terus," kata Sekjen PD, Hinca Pandjaitan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/3).
PAN melalui Zulkifli Hasan menyatakan kemungkinan besar akan mengusung Joko Widodo (Jokowi) di 2019. PD tak mempermasalahkan sikap PAN saat ini. Bagi Hinca, poros ketiga merupakan bentuk ideal dari demokrasi. Lebih banyak pilihan calon presiden membuat rakyat akan makin senang.
"Dialog kami dengan PAN kemarin masih seperti itu. Kalau makin banyak pilihannya, makin baguslah," ucap Hinca dilansir detik.com. Wacana terbentuknya poros ketiga muncul agar ada capres alternatif selain incumbent Joko Widodo (Jokowi)--bersama koalisi pemerintahan--dan Prabowo Subianto dengan koalisi Gerindra-PKS. Demokrat-PKB-PAN memiliki modal cukup untuk bisa mengusung pasangan sendiri di Pilpres 2019. Ini mengingat syarat ambang batas capres di UU Pemilu di mana Parpol atau koalisi parpol harus mengantongi total 20 persen kursi di DPR atau 25 persen suara sah hasil Pemilu 2014.
Ketiga partai ini mulai menjalin komunikasi intensif menjajaki kemungkinan terbentuknya poros ketiga. Bahkan elite Demokrat-PKB-PAN sempat beberapa kali bertemu, termasuk pada Kamis (8/3) lalu. Namun nyatanya belum ada sinyal positif sejak saat itu.
Wacana poros ketiga sempat meredup, apalagi saat Demokrat terlihat ‘mesra’ dengan Jokowi saat dia hadir di Rapimnas Demokrat. Namun hubungan Demokrat-PDIP kembali memanas pasca ocehan Setya Novanto yang menyebut dua kader PDIP, Puan Maharani dan Pramono Anung ikut menerima uang suap e-KTP. Pasalnya, PDIP turut melempar 'peluru' ke Demokrat ketika membela dua kader andalannya tersebut.
Kemesraan Demokrat dan Jokowi seolah buyar gara-gara reaksi Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto terhadap pernyataan Novanto di persidangan itu. Anehnya, Hasto tak menyerang Golkar namun menyerang Partai Demokrat. Kini Demokrat kembali menggagas wacana Poros Ketiga. Demokrat pun menggoda PAN yang dalam perkembangan terbaru, memberi sinyal akan mengusung Jokowi. Selama ini PAN dianggap memiliki kedekatan dengan Gerindra-PKS. *
JAKARTA, NusaBali
PD sedang mengatur pertemuan 3 ketua umum partai tersebut, yakni Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY, Ketum Demokrat, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Ketum PKB dan Zulkifli Hasan, Ketum PAN.
"Pak SBY (Ketum PD Susilo Bambang Yudhoyono) kebetulan di Jawa Barat, Pak Zulkifli Hasan (Ketum PAN) ke Jatim, sekarang Cak Imin (Ketum PKB Muhaimin Iskandar) lagi umrah menurut informasi teman-teman di sana. Sehingga, nunggu waktu untuk pertemuan lagi dan komunikasi terus," kata Sekjen PD, Hinca Pandjaitan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/3).
PAN melalui Zulkifli Hasan menyatakan kemungkinan besar akan mengusung Joko Widodo (Jokowi) di 2019. PD tak mempermasalahkan sikap PAN saat ini. Bagi Hinca, poros ketiga merupakan bentuk ideal dari demokrasi. Lebih banyak pilihan calon presiden membuat rakyat akan makin senang.
"Dialog kami dengan PAN kemarin masih seperti itu. Kalau makin banyak pilihannya, makin baguslah," ucap Hinca dilansir detik.com. Wacana terbentuknya poros ketiga muncul agar ada capres alternatif selain incumbent Joko Widodo (Jokowi)--bersama koalisi pemerintahan--dan Prabowo Subianto dengan koalisi Gerindra-PKS. Demokrat-PKB-PAN memiliki modal cukup untuk bisa mengusung pasangan sendiri di Pilpres 2019. Ini mengingat syarat ambang batas capres di UU Pemilu di mana Parpol atau koalisi parpol harus mengantongi total 20 persen kursi di DPR atau 25 persen suara sah hasil Pemilu 2014.
Ketiga partai ini mulai menjalin komunikasi intensif menjajaki kemungkinan terbentuknya poros ketiga. Bahkan elite Demokrat-PKB-PAN sempat beberapa kali bertemu, termasuk pada Kamis (8/3) lalu. Namun nyatanya belum ada sinyal positif sejak saat itu.
Wacana poros ketiga sempat meredup, apalagi saat Demokrat terlihat ‘mesra’ dengan Jokowi saat dia hadir di Rapimnas Demokrat. Namun hubungan Demokrat-PDIP kembali memanas pasca ocehan Setya Novanto yang menyebut dua kader PDIP, Puan Maharani dan Pramono Anung ikut menerima uang suap e-KTP. Pasalnya, PDIP turut melempar 'peluru' ke Demokrat ketika membela dua kader andalannya tersebut.
Kemesraan Demokrat dan Jokowi seolah buyar gara-gara reaksi Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto terhadap pernyataan Novanto di persidangan itu. Anehnya, Hasto tak menyerang Golkar namun menyerang Partai Demokrat. Kini Demokrat kembali menggagas wacana Poros Ketiga. Demokrat pun menggoda PAN yang dalam perkembangan terbaru, memberi sinyal akan mengusung Jokowi. Selama ini PAN dianggap memiliki kedekatan dengan Gerindra-PKS. *
1
Komentar