PDAM Kekurangan Air Baku
Idealnya kebutuhan air di Badung sekitar 750 liter/detik untuk melayani 67 ribu pelanggan. Akan tetapi yang berhasil diproduksi baru sekitar 500 liter/detik.
MANGUPURA, NusaBali
Air baku menjadi masalah serius Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mangutama untuk menyuplai sekitar 67 ribu yang terdaftar sebagai pelanggan. Air baku yang ada baik dari 28 sumur bor di Badung Utara, air permukaan baik dari wilayah Sungai Ayung dan estuari dam Suwung, belum mampu memenuhi kebutuhan yang ada. Parahnya lagi, air permukaan seperti di estuari dam mengalami pendangkalan sekitar 30 persen akibat musim kemarau.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PDAM Tirta Mangutama I Made Subargayasa, Jumat (16/10), saat bertemu wartawan, di kantor bupati Badung.
“Air baku mengalami penurunan, demikian juga dengan sumur bor, air permukaan (air sungai). Padahal saat ini itulah yang menopang kebutuhan air bersih di Badung,” jelas Subargayasa didampingi Kabag Humas dan Protokol Pemkab Badung dan sejumlah staf PDAM Tirta Mangutama.
Idealnya, sebut Subargayasa, kebutuhan air di Badung sekitar 750 liter/detik. Akan tetapi baru sekitar 500 liter/detik yang berhasil diproduksi. Artinya masih kurang lagi 250 liter/detik. “Jadi sekarang masih kurang,” ucapnya.
Untuk menyiasati kekurangan baku air tersebut, PDAM Tirta Mangutama akan mengoptimalkan tambahan air baku dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Tukad Penet, Pererenan. “Di SPAM Penet mampu mengolah air baku sampai 300 liter/detik. Itu yang nanti kami manfaatkan. Tapi tidak bisa semua, kami hanya mamasok sekitar 150 liter/detik, karena 150 liter/detik sisanya dibeli oleh PDAM Kota Denpasar,” kata Subargayasa.
Selanjutnya...
Komentar