15 Figur Jadi Kandidat Cawapres Prabowo
Belum ada nama tertentu yang jadi calon terkuat cawapres Prabowo, semua nama akan dibahas di rapat koalisi.
JAKARTA, NusaBali
Partai Gerindra menjaring 15 kandidat untuk jadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) Prabowo Subianto. Sebanyak 15 kandidat cawapres Prabowo ini berasal dari berbagai latar belakang. Mulai pensiunan jenderal TNI, politikus, gubernur, hingga warga sipil masuk pertimbangan.
"PKS menyodorkan sembilan nama. Dari PAN menyodorkan Zulkifli Hasan, PKB ada Cak Imin (Muhaimin iskandar), Demokrat ada AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) dan TGB Muhammad Zainul Majdi. Itu dari partai-partai. Dari luar partai kan ada nama masuk radar survei, lembaga konsultan, ada nama Gubernur DKI Anies Baswedan, eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo," ujar Ketua DPP Gerindra, Ahmad Riza Patria kepada wartawan, Senin (2/4).
Riza menegaskan belum ada nama tertentu yang jadi calon terkuat cawapres Prabowo. Dia menyebut semua nama akan dibahas di rapat koalisi. Sedangkan Bendahara Umum Partai Gerindra, Thomas Djiwandono di Kantor DPP Partai Gerindra, Senin kemarin mengatakan kemungkinan acara deklarasi pencapresan Prabowo Subianto digelar paling cepat pada pekan depan. Deklarasi bakal dilakukan di acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Gerindra. "April atau Mei, akan ada di Rakernas. Mungkin (deklarasi) di Rakernas," kata Thomas. Rakernas direncanakan bakal digelar pada 11 April nanti. Namun bisa jadi rencana itu mundur hingga bulan depan. Yang pasti, Prabowo bakal mendeklarasikan diri sebagai calon presiden, bukan hanya 'king maker' alias penyodor calon. "Kami secara internal pasti akan mendeklarasikan beliau sebagai capres," kata Thomas dilansir detik.com.
Adapun soal calon wakil presiden (cawapres), hingga kini belum ada kepastian. Soalnya penentuan cawapres perlu dilakukan bersama partai-partai koalisi, sementara partai koalisi pendukung Prabowo belumlah terbentuk secara pasti. "(Soal cawapres) Ini tergantung realitas koalisi. Sampai Agustus masih bisa berubah," kata Thomas.
Sampai sekarang, PKS adalah partai yang sudah cukup kuat berkecenderungan berkoalisi dengan Gerindra. Lantas partai mana yang masih ditunggu untuk masuk koalisi? "Bisa tanya ke PAN, PKB, yang lain-lain saya enggak tahu," ujarnya.
Terpisah, Waketum Gerindra Fadli Zon enggan berspekulasi soal wacana Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjadi cawapres Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
"Saya nggak mau berspekulasi. Lebih bagus nanti kita tunggu hasilnya lah," kata Fadli di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin kemarin. Fadli menyebut, Gerindra belum menentukan cawapres untuk Prabowo. Gerindra akan jajak koalisi dengan parpol koalisi terlebih dahulu.
"Kita nggak bisa bicara sekarang ini nama dulu. Calon nama orang bertebaran bisa saja, tapi saya kira kalau kita mau serius ya kita harus bicara duduk dengan mitra koalisi," ujarnya. Sebelumnya, Prabowo kembali bercerita kedekatannya dengan Anies. Politik 'nasi goreng' yang pernah ia lakukan jelang Pilgub DKI 2017 kembali diungkapnya. "Kita waktu itu milih Anies-Sandi, saya nggak milih. Malah Anies ngelawan saya, dulu suka nyerang saya, tapi ya sudahlah. Saya bilang dia belum kenal Prabowo Subianto," kata Prabowo di kampanye pasangan Sudrajat-Syaikhu di Depok, Minggu (1/4).
Sedangkan menurut Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Sandiaga Uno, hubungan Prabowo-Anies cukup hangat. Meski sampai saat ini belum ada pembicaraan gamblang soal pilpres. "Ada beberapa kali Pak Prabowo minta sama saya dipertemukan bertiga, kita cair saja. Nggak pernah (bicarakan pilpres) kita selalu bicarakan lebih ke arah di DKI sendiri," ucap Sandiaga. *
"PKS menyodorkan sembilan nama. Dari PAN menyodorkan Zulkifli Hasan, PKB ada Cak Imin (Muhaimin iskandar), Demokrat ada AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) dan TGB Muhammad Zainul Majdi. Itu dari partai-partai. Dari luar partai kan ada nama masuk radar survei, lembaga konsultan, ada nama Gubernur DKI Anies Baswedan, eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo," ujar Ketua DPP Gerindra, Ahmad Riza Patria kepada wartawan, Senin (2/4).
Riza menegaskan belum ada nama tertentu yang jadi calon terkuat cawapres Prabowo. Dia menyebut semua nama akan dibahas di rapat koalisi. Sedangkan Bendahara Umum Partai Gerindra, Thomas Djiwandono di Kantor DPP Partai Gerindra, Senin kemarin mengatakan kemungkinan acara deklarasi pencapresan Prabowo Subianto digelar paling cepat pada pekan depan. Deklarasi bakal dilakukan di acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Gerindra. "April atau Mei, akan ada di Rakernas. Mungkin (deklarasi) di Rakernas," kata Thomas. Rakernas direncanakan bakal digelar pada 11 April nanti. Namun bisa jadi rencana itu mundur hingga bulan depan. Yang pasti, Prabowo bakal mendeklarasikan diri sebagai calon presiden, bukan hanya 'king maker' alias penyodor calon. "Kami secara internal pasti akan mendeklarasikan beliau sebagai capres," kata Thomas dilansir detik.com.
Adapun soal calon wakil presiden (cawapres), hingga kini belum ada kepastian. Soalnya penentuan cawapres perlu dilakukan bersama partai-partai koalisi, sementara partai koalisi pendukung Prabowo belumlah terbentuk secara pasti. "(Soal cawapres) Ini tergantung realitas koalisi. Sampai Agustus masih bisa berubah," kata Thomas.
Sampai sekarang, PKS adalah partai yang sudah cukup kuat berkecenderungan berkoalisi dengan Gerindra. Lantas partai mana yang masih ditunggu untuk masuk koalisi? "Bisa tanya ke PAN, PKB, yang lain-lain saya enggak tahu," ujarnya.
Terpisah, Waketum Gerindra Fadli Zon enggan berspekulasi soal wacana Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjadi cawapres Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
"Saya nggak mau berspekulasi. Lebih bagus nanti kita tunggu hasilnya lah," kata Fadli di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin kemarin. Fadli menyebut, Gerindra belum menentukan cawapres untuk Prabowo. Gerindra akan jajak koalisi dengan parpol koalisi terlebih dahulu.
"Kita nggak bisa bicara sekarang ini nama dulu. Calon nama orang bertebaran bisa saja, tapi saya kira kalau kita mau serius ya kita harus bicara duduk dengan mitra koalisi," ujarnya. Sebelumnya, Prabowo kembali bercerita kedekatannya dengan Anies. Politik 'nasi goreng' yang pernah ia lakukan jelang Pilgub DKI 2017 kembali diungkapnya. "Kita waktu itu milih Anies-Sandi, saya nggak milih. Malah Anies ngelawan saya, dulu suka nyerang saya, tapi ya sudahlah. Saya bilang dia belum kenal Prabowo Subianto," kata Prabowo di kampanye pasangan Sudrajat-Syaikhu di Depok, Minggu (1/4).
Sedangkan menurut Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Sandiaga Uno, hubungan Prabowo-Anies cukup hangat. Meski sampai saat ini belum ada pembicaraan gamblang soal pilpres. "Ada beberapa kali Pak Prabowo minta sama saya dipertemukan bertiga, kita cair saja. Nggak pernah (bicarakan pilpres) kita selalu bicarakan lebih ke arah di DKI sendiri," ucap Sandiaga. *
Komentar