Pengabenan Made Indra Navicula Penuh Haru
Jenazah Made Indra Dwiputra, 33, bassis band Navicula akhirnya diaben pada Selasa (3/4) siang.
Sejumlah Musisi ‘Menemani’ ke Peristirahatan Terakhir
DENPASAR, NusaBali
Suasana haru begitu menyelimuti prosesi pengabenan Made Indra di Setra Banjar Adat Penamparan, Kelurahan Padangsambian, Denpasar Barat.Sejak pagi ratusan orang mulai dari keluarga, warga banjar setempat, teman dan sahabat kalangan musisi datang untuk menemani Made ke tempat peristirahatannya yang terakhir. Kalangan musisi yang hadir, sebut saja personil Navicula, Superman Is Dead (SID), Nostress, Nymphea, Lolot, Jun Bintang, Nanoe Biroe, dan lainnya.
Made Indra yang akrab disapa Ongkog atau Jebing, menghembuskan nafas terakhirnya Senin (26/3) lalu pukul 18.25 Wita, setelah tiga hari kritis di ICU Burn Unit RSUP Sanglah Denpasar. Made Indra meninggal akibat kecelakaan yang dialaminya bersama sang kekasih Afirina Dewi, 22, di Jalan Raya Sakah, Sukawati, Gianyar pada Sabtu (24/3) lalu.
Sang paman, I Made Raka mengatakan, Made Indra merupakan anak kedua pasangan I Putu Gede Sukarta dan Sri Suryati. Made Raka merupakan adik dari I Putu Gede Sukarta. Kepergian Made Indra pun meninggalkan duka. Sebab Made Raka semasa bujang mengaku banyak menghabiskan waktu bersama Made Indra. “Saya menikah usia 42 tahun, sehingga saya banyak menghabiskan waktu bersama Made dulu. Sejak kecil dia saya gendong kemana-mana. Saya ngempu dia,” kenang Made Raka.
Made Raka bercerita, sewaktu kecil Made Indra sempat menjalani ujian yang cukup berat. Indra terkena tipes, hingga infus perawatan tidak berjalan. Beruntung, Tuhan memberikan jalan kesembuhan. “Waktu dia kelas 1 SD pernah sakit tipes. Bapak dan ibunya pasrah, karena infusnya sudah tidak berjalan. Dalam keadaan itu saya terus cari dokter, hingga kehendak Tuhan Made sembuh,” tuturnya.
Di mata Made Raka, meski Made Indra terkesan sosok yang tempramen, namun sama sekali tidak pernah menyimpan dendam. “Tidak pernah dendam, sebentarnya baik lagi. Dasarnya Made adalah anak baik.
Bakat Made Indra diakuinya memang terlihat sejak kecil. Maka ketika Made Indra memutuskan untuk berkarir di dunia musik, Made Raka mengamini hal tersebut. “Dari kecil Made memang suka musik. Dulu saya punya gitar satu, kemudian diutak atik dimainkan Made, dari sana dia senang musik,” katanya. “Saya rasa seniman atau musisi bagus. Kegiatannya positif. Saya dukung itu. Tapi kalau minum-minum, dan menyentuh obat terlarang, pasti saya larang dia. Saya sangat luar biasa sayang sama dia dan kakaknya, Ayu,” ucapnya.
Sementara di kalangan musisi, Made termasuk sosok yang supel bergaul. Vokalis Navicula, Robi, bahkan sudah menganggap sahabat sekaligus adik. Di antara personil Navicula, Indra merupakan musisi yang paling muda usianya. Indra bergabung ke Navicula sejak 2002. “Navicula berdiri tahun 1996, Made bergabung sejak tahun 2002. Tapi sebelum gabung, Made sudah sering banget ngumpul bareng. Kami sudah sahabatan sejak kecil,” kenangnya.
Sosok Made Indra meskipun kesan luarnya urak-urakan, namun bagi Robi adalah sosok yang pure. Indra sosok paling apa adanya. “Artinya, apapun yang dirasakan tentu akan diekspresikan. Indra adalah sosok yang tanpa memiliki kepentingan apapun (politik, red),” katanya. *ind
DENPASAR, NusaBali
Suasana haru begitu menyelimuti prosesi pengabenan Made Indra di Setra Banjar Adat Penamparan, Kelurahan Padangsambian, Denpasar Barat.Sejak pagi ratusan orang mulai dari keluarga, warga banjar setempat, teman dan sahabat kalangan musisi datang untuk menemani Made ke tempat peristirahatannya yang terakhir. Kalangan musisi yang hadir, sebut saja personil Navicula, Superman Is Dead (SID), Nostress, Nymphea, Lolot, Jun Bintang, Nanoe Biroe, dan lainnya.
Made Indra yang akrab disapa Ongkog atau Jebing, menghembuskan nafas terakhirnya Senin (26/3) lalu pukul 18.25 Wita, setelah tiga hari kritis di ICU Burn Unit RSUP Sanglah Denpasar. Made Indra meninggal akibat kecelakaan yang dialaminya bersama sang kekasih Afirina Dewi, 22, di Jalan Raya Sakah, Sukawati, Gianyar pada Sabtu (24/3) lalu.
Sang paman, I Made Raka mengatakan, Made Indra merupakan anak kedua pasangan I Putu Gede Sukarta dan Sri Suryati. Made Raka merupakan adik dari I Putu Gede Sukarta. Kepergian Made Indra pun meninggalkan duka. Sebab Made Raka semasa bujang mengaku banyak menghabiskan waktu bersama Made Indra. “Saya menikah usia 42 tahun, sehingga saya banyak menghabiskan waktu bersama Made dulu. Sejak kecil dia saya gendong kemana-mana. Saya ngempu dia,” kenang Made Raka.
Made Raka bercerita, sewaktu kecil Made Indra sempat menjalani ujian yang cukup berat. Indra terkena tipes, hingga infus perawatan tidak berjalan. Beruntung, Tuhan memberikan jalan kesembuhan. “Waktu dia kelas 1 SD pernah sakit tipes. Bapak dan ibunya pasrah, karena infusnya sudah tidak berjalan. Dalam keadaan itu saya terus cari dokter, hingga kehendak Tuhan Made sembuh,” tuturnya.
Di mata Made Raka, meski Made Indra terkesan sosok yang tempramen, namun sama sekali tidak pernah menyimpan dendam. “Tidak pernah dendam, sebentarnya baik lagi. Dasarnya Made adalah anak baik.
Bakat Made Indra diakuinya memang terlihat sejak kecil. Maka ketika Made Indra memutuskan untuk berkarir di dunia musik, Made Raka mengamini hal tersebut. “Dari kecil Made memang suka musik. Dulu saya punya gitar satu, kemudian diutak atik dimainkan Made, dari sana dia senang musik,” katanya. “Saya rasa seniman atau musisi bagus. Kegiatannya positif. Saya dukung itu. Tapi kalau minum-minum, dan menyentuh obat terlarang, pasti saya larang dia. Saya sangat luar biasa sayang sama dia dan kakaknya, Ayu,” ucapnya.
Sementara di kalangan musisi, Made termasuk sosok yang supel bergaul. Vokalis Navicula, Robi, bahkan sudah menganggap sahabat sekaligus adik. Di antara personil Navicula, Indra merupakan musisi yang paling muda usianya. Indra bergabung ke Navicula sejak 2002. “Navicula berdiri tahun 1996, Made bergabung sejak tahun 2002. Tapi sebelum gabung, Made sudah sering banget ngumpul bareng. Kami sudah sahabatan sejak kecil,” kenangnya.
Sosok Made Indra meskipun kesan luarnya urak-urakan, namun bagi Robi adalah sosok yang pure. Indra sosok paling apa adanya. “Artinya, apapun yang dirasakan tentu akan diekspresikan. Indra adalah sosok yang tanpa memiliki kepentingan apapun (politik, red),” katanya. *ind
1
Komentar