Mantra-Kerta Programkan Revitalisasi Pasar Tradisional Se Bali
Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur (Cagub-Cawagub) Bali nomor urut dua, Ida Bagus Rai Dharmwijaya Mantra-Ketut Sudikerta (Mantra Kerta) menaruh perhatian serius pada revitalisasi pasar tradisional.
DENPASAR, NusaBali
Program yang telah terbukti berhasil mendongkrak perekonomian pedagang di sejumlah pasar tradisional di Kota Denpasar tersebut hendak ditularkan ke seluruh pasar tradisional yang ada di Bali.
Membuktikan keseriusannya, Selasa (3/4) kemarin Cawagub Ketut Sudikerta kembali blusukan ke sejumlah pasar tradisional di Denpasar untuk menyerap aspirasi masyarakat, khususnya pedagang. Blusukan dilakukan di sejumlah pasar tradisional, yakni Pasar Ketapian, Tegal Harum, Abian Timbul, dan Pasar Padangsambian. Kesempatan itu dimanfaatkan oleh sejumlah pedagang setempat untuk curhat dan menyampaikan aspirasi mereka.
Ni Nyoman Sriasih, pedagang di Pasar Ketapian, Denpasar Timur, misalnya. Pedagang sayuran tersebut berharap program revitalisasi pasar diteruskan dan ditingkatkan lagi. Menurutnya setelah revitalisasi dia menjadi lebih nyaman berjualan. Selain itu penghasilannya pun meningkat. “Kami senang pasar (ditata) seperti ini, pedagang merasa lebih nyaman. Pembeli juga,” ujar Sriasih.
Menanggapi itu Sudikerta mengatakan akan terus mengembangkan program revitalisasi pasar tradisional yang telah terbukti sukses di kota Denpasar. Katanya, dari 37 pasar tradisional dikelola desa pakraman di Kota Denpasar sebagian besar telah direvitalisasi dan memberi perubahan yang signifikan. “Misalnya Pasar Agung. Sebelum direvitalisasi omsetnya hanya sekitar Rp2 miliar, setelah revitalisasi melonjak menjadi Rp5 miliar hingga Rp14 miliar,” paparnya sembari menegaskan bahwa sukses ini akan ditularkan di pasar-pasar lain di seluruh Bali.
Di sisi lain Sudikerta mengatakan bahwa program revitalisasi pasar tradisional Mantra-Kerta merupakan bagian integral dari program Simantri + Pasti” (Sistem Pertanian Terintegrasi + Pasar Teknologi Industri) dan terintegrasi pula dengan program pemberdayaan Lembaga Perkreditan Desa (LPD). “Semua itu akan meningkatkan lapangan kerja, pergerakan ekonomi, dan pastinya kesejahteraan masyarakat. Ini sudah terbukti. Bukan janji,” tegas Sudikerta. *
Program yang telah terbukti berhasil mendongkrak perekonomian pedagang di sejumlah pasar tradisional di Kota Denpasar tersebut hendak ditularkan ke seluruh pasar tradisional yang ada di Bali.
Membuktikan keseriusannya, Selasa (3/4) kemarin Cawagub Ketut Sudikerta kembali blusukan ke sejumlah pasar tradisional di Denpasar untuk menyerap aspirasi masyarakat, khususnya pedagang. Blusukan dilakukan di sejumlah pasar tradisional, yakni Pasar Ketapian, Tegal Harum, Abian Timbul, dan Pasar Padangsambian. Kesempatan itu dimanfaatkan oleh sejumlah pedagang setempat untuk curhat dan menyampaikan aspirasi mereka.
Ni Nyoman Sriasih, pedagang di Pasar Ketapian, Denpasar Timur, misalnya. Pedagang sayuran tersebut berharap program revitalisasi pasar diteruskan dan ditingkatkan lagi. Menurutnya setelah revitalisasi dia menjadi lebih nyaman berjualan. Selain itu penghasilannya pun meningkat. “Kami senang pasar (ditata) seperti ini, pedagang merasa lebih nyaman. Pembeli juga,” ujar Sriasih.
Menanggapi itu Sudikerta mengatakan akan terus mengembangkan program revitalisasi pasar tradisional yang telah terbukti sukses di kota Denpasar. Katanya, dari 37 pasar tradisional dikelola desa pakraman di Kota Denpasar sebagian besar telah direvitalisasi dan memberi perubahan yang signifikan. “Misalnya Pasar Agung. Sebelum direvitalisasi omsetnya hanya sekitar Rp2 miliar, setelah revitalisasi melonjak menjadi Rp5 miliar hingga Rp14 miliar,” paparnya sembari menegaskan bahwa sukses ini akan ditularkan di pasar-pasar lain di seluruh Bali.
Di sisi lain Sudikerta mengatakan bahwa program revitalisasi pasar tradisional Mantra-Kerta merupakan bagian integral dari program Simantri + Pasti” (Sistem Pertanian Terintegrasi + Pasar Teknologi Industri) dan terintegrasi pula dengan program pemberdayaan Lembaga Perkreditan Desa (LPD). “Semua itu akan meningkatkan lapangan kerja, pergerakan ekonomi, dan pastinya kesejahteraan masyarakat. Ini sudah terbukti. Bukan janji,” tegas Sudikerta. *
Komentar