Petani Keluhkan Bangkai Ayam Dihanyutkan ke Saluran Irigasi
Petani Subak Gunung, Desa/Kecamatan Penebel, Tabanan mengeluh karena saluran irigasi di daerah tersebut berkali-kali tersumbat bangkai ayam.
TABANAN, NusaBali
Bangkai tersebut selain menyumbat saluran irigasi, juga menimbulkan bau tak sedap.Informasi di lapangan, dua karung bangkai ayam sudah menyumbat saluran irigasi Subak Gunung. Tidak diketahui sejak kapan bangkai ayam yang sudah mulai busuk itu ada. Yang pasti, bau tak sedap itu mengganggu para petani yang melintas di areal sawah.
Salah seorang petani, I Putu Parta, mengatakan dua karung bangkai ayam tersebut terpaksa dia singkirkan karena sudah menyumbat saluran irigasi. Pemandangan ini bukan kali pertama dia jumpai, malah sudah berkali-kali. “Memang tidak terjadi setiap hari, tetapi ada saja yang hanyut. Kadang hanya beberapa ekor, lalu sekarang dua karung,” ujarnya.
Petani lain, yang enggan dikorankan namanya juga mengatakan hal sama. Sering kali bangkai ayam tersebut dibuang begitu saja. Bahkan pihaknya menduga bangkai ayam tersebut dihanyutkan dari hulu, namun tidak diketahui apakah pekerja atau peternak yang membuang. “Buangnya secara sembunyi-sembunyi,” ungkap petani bersangkutan.Oleh karena itu pihak instansi terkait disarankan untuk bertindak. “Kalau dibiarkan terus dibuang begitu saja, baunya bisa saja mencemari lingkungan,” tambahnya.
Sementara itu, Perbekel Penebel I Wayan Sukawirata menyatakan terkait bangkai, petani Subak Gunung sudah sempat menyampaikan keluhan kepadanya. Karena diduga bangkai ayam ini datangnya dari hulu, dirinya beberapa kali melakukan koordinasi dengan perbekel dari dua desa tetangga, Desa Babahan dan Desa Senganan.
“Perbekel Desa Senganan dan Desa Babahan juga sudah menyampaikan ke warganya agar tidak membuang bangkai ayam ke sungai,” tuturnya.Namun karena saat ini masih terjadi, dia akan berkoordinasi kembali dan menindaklanjuti hal ini. “Akan saya tindaklanjuti lagi,” tandas Sukawirata. *d
Salah seorang petani, I Putu Parta, mengatakan dua karung bangkai ayam tersebut terpaksa dia singkirkan karena sudah menyumbat saluran irigasi. Pemandangan ini bukan kali pertama dia jumpai, malah sudah berkali-kali. “Memang tidak terjadi setiap hari, tetapi ada saja yang hanyut. Kadang hanya beberapa ekor, lalu sekarang dua karung,” ujarnya.
Petani lain, yang enggan dikorankan namanya juga mengatakan hal sama. Sering kali bangkai ayam tersebut dibuang begitu saja. Bahkan pihaknya menduga bangkai ayam tersebut dihanyutkan dari hulu, namun tidak diketahui apakah pekerja atau peternak yang membuang. “Buangnya secara sembunyi-sembunyi,” ungkap petani bersangkutan.Oleh karena itu pihak instansi terkait disarankan untuk bertindak. “Kalau dibiarkan terus dibuang begitu saja, baunya bisa saja mencemari lingkungan,” tambahnya.
Sementara itu, Perbekel Penebel I Wayan Sukawirata menyatakan terkait bangkai, petani Subak Gunung sudah sempat menyampaikan keluhan kepadanya. Karena diduga bangkai ayam ini datangnya dari hulu, dirinya beberapa kali melakukan koordinasi dengan perbekel dari dua desa tetangga, Desa Babahan dan Desa Senganan.
“Perbekel Desa Senganan dan Desa Babahan juga sudah menyampaikan ke warganya agar tidak membuang bangkai ayam ke sungai,” tuturnya.Namun karena saat ini masih terjadi, dia akan berkoordinasi kembali dan menindaklanjuti hal ini. “Akan saya tindaklanjuti lagi,” tandas Sukawirata. *d
1
Komentar