Disdikpora Diklat Calon Koordinator PKB
Guru senior diharapkan lebih proaktif membimbing juniornya tentang tata cara menyusun angka kredit dan menyusun karya tulis.
AMLAPURA, NusaBali
Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem menggelar pendidikan dan pelatihan (diklat) melibatkan 32 guru senior tingkat SMP di aula kantor Disdikpora, Rabu (4/4). Mereka dipersiapkan untuk calon Koordinator PKB (pengembangan keprofesian berkelanjutan). Setelah lulus diklat, tugasnya nanti memberikan bimbingan kepada guru yang hendak naik pangkat dan membimbing yang belum memiliki karya tulis PTK (penelitian tindakan kelas).
Kepala Disdikpora Karangasem, I Gusti Ngurah Kartika, mengatakan masih banyak guru memerlukan bimbingan sehingga perlu mencetak Koordinator PKB. Pelatihan diberikan kepada guru senior itu agar calon Koordinator PKB itu mampu memberikan bimbingan kepada guru yang memerlukan untuk kenaikan pangkat. Calon koordinator agar mampu memberikan bimbingan tata cara penyusunan angka kredit, tata cara membuat karya tulis, tata cara menyusun DUPAK (daftar usulan penetapan angka kredit), dan mengikuti PKG (penilaian kinerja guru).
Gusti Kartika menambahkan, misalnya guru yang hendak naik pangkat dari golongan IIIb ke golongan IIIc, perlu empat point nilai pengembangan diri atau wajib ikut pelatihan, di samping syarat-syarat lainnya. Pengembangan diri yang dimaksud bisa berupa keikutsertaan di kegiatan seminar, workshop, sarasehan, dan sejenisnya. Gusti Kartika juga mengingatkan, kriteria penilaian terhadap guru yang hendak naik pangkat sangat banyak. Menyangkut tingkat kehadiran, penilaian dari orangtua murid melalui komite sekolah, penilaian dari kepala sekolah, penilaian dari siswa bersangkutan dan sebagainya.
“Semua aspek masuk dalam penilaian, bukan saja menyangkut angka kredit, termasuk perilaku terhadap siswa dan orangtua murid,” tambahnya. Sementara Kabid Pembinaan Ketenagaan, I Made Rangkep, lebih menekankan kepada guru senior agar lebih proaktif membimbing juniornya, tata cara menyusun angka kredit menyusun karya tulis dan sebagainya. “Jangan sampai guru kita minta bimbingan keluar Karangasem,” harap Rangkep.
Salah seorang guru senior dari SMPN 1 Kubu, Ni Ketut Suriani, yang sehari-hari sebagai guru IPA mengikuti pelatihan agar memahami lebih mendalam menyangkut tata cara membimbing guru yang statusnya junior. Guna memudahkan di kemudian hari guru bersangkutan hendak naik pangkat. *k16
Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem menggelar pendidikan dan pelatihan (diklat) melibatkan 32 guru senior tingkat SMP di aula kantor Disdikpora, Rabu (4/4). Mereka dipersiapkan untuk calon Koordinator PKB (pengembangan keprofesian berkelanjutan). Setelah lulus diklat, tugasnya nanti memberikan bimbingan kepada guru yang hendak naik pangkat dan membimbing yang belum memiliki karya tulis PTK (penelitian tindakan kelas).
Kepala Disdikpora Karangasem, I Gusti Ngurah Kartika, mengatakan masih banyak guru memerlukan bimbingan sehingga perlu mencetak Koordinator PKB. Pelatihan diberikan kepada guru senior itu agar calon Koordinator PKB itu mampu memberikan bimbingan kepada guru yang memerlukan untuk kenaikan pangkat. Calon koordinator agar mampu memberikan bimbingan tata cara penyusunan angka kredit, tata cara membuat karya tulis, tata cara menyusun DUPAK (daftar usulan penetapan angka kredit), dan mengikuti PKG (penilaian kinerja guru).
Gusti Kartika menambahkan, misalnya guru yang hendak naik pangkat dari golongan IIIb ke golongan IIIc, perlu empat point nilai pengembangan diri atau wajib ikut pelatihan, di samping syarat-syarat lainnya. Pengembangan diri yang dimaksud bisa berupa keikutsertaan di kegiatan seminar, workshop, sarasehan, dan sejenisnya. Gusti Kartika juga mengingatkan, kriteria penilaian terhadap guru yang hendak naik pangkat sangat banyak. Menyangkut tingkat kehadiran, penilaian dari orangtua murid melalui komite sekolah, penilaian dari kepala sekolah, penilaian dari siswa bersangkutan dan sebagainya.
“Semua aspek masuk dalam penilaian, bukan saja menyangkut angka kredit, termasuk perilaku terhadap siswa dan orangtua murid,” tambahnya. Sementara Kabid Pembinaan Ketenagaan, I Made Rangkep, lebih menekankan kepada guru senior agar lebih proaktif membimbing juniornya, tata cara menyusun angka kredit menyusun karya tulis dan sebagainya. “Jangan sampai guru kita minta bimbingan keluar Karangasem,” harap Rangkep.
Salah seorang guru senior dari SMPN 1 Kubu, Ni Ketut Suriani, yang sehari-hari sebagai guru IPA mengikuti pelatihan agar memahami lebih mendalam menyangkut tata cara membimbing guru yang statusnya junior. Guna memudahkan di kemudian hari guru bersangkutan hendak naik pangkat. *k16
Komentar