DPRD Badung Gelar Rapat Paripurna Internal Bahas LKPJ Bupati
DPRD Kabupaten Badung menggelar rapat paripurna internal, Rabu (4/4), untuk menyepakati rekomendasi Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Badung tahun anggaran 2017.
MANGUPURA, NusaBali
Rapat yang dibuka Ketua DPRD Badung Putu Parwata tersebut dihadiri Wakil Ketua DPRD I Nyoman Karyana, Ketua Pansus LKPJ Putu Alit Yandinata dan sejumlah anggotanya. Hadir juga Sekwan Nyoman Predangga dan sejumlah stafnya.
Ketua Pansus LKPJ Putu Alit Yandinata mengungkapkan, LKPJ ini merupakan program yang telah berjalan pada 2017. Jadi sifatnya evaluasi. Dalam hal perencanaan, dewan sudah terlibat dari awal. Demikian juga dengan pelaksanaan dan pengawasannya. “Semua telah melibatkan dewan sejak awal,” tegasnya.
Karena itu, dipastikan dewan secara kelembagaan akan dapat menerima LKPJ Bupati Badung tahun 2017. “Walau begitu, catatan-catatan tetap diberikan untuk perbaikan pada tahun berikutnya,” tegas Alit Yandinata yang juga Ketua Komisi III DPRD Badung.
Salah seorang anggota Pansus LKPJ Nyoman Dirga Yusa pada rapat paripurna internal tersebut membacakan catatan-catatan yang nantinya bisa menyempurnakan program-program yang akan dilaksanakan Bupati. Salah satunya berupa pengalihfungsian Lapangan Surem di Blahkiuh untuk dijadikan taman kota. Sementara untuk lapangan dicarikan lokasi lain yang lebih representatif dan bisa dilengkapi dengan fasilitas olahraga. “Kami pikir sangat banyak tanah negara yang bisa dijadikan lapangan,” tegasnya.
Sementara terkait kekhawatiran Bali akan kekurangan air pada 20 tahun mendatang, dewan menyarankan agar daerah aliran sungai (DAS) mulai ditata. Misalnya dengan penanaman pohon sehingga terjadi penghijauan dan sumber air akan bermunculan.
Dewan juga menyarankan agar jembatan dari Bongkasa ke Kedewatan bisa segera diwujudkan, serta kondisi jalan provinsi sepanjang sekitar 60 km dari Pelaga menuju Denpasar yang kondisinya masih rusak.
Dewan merekomendasi Bupati untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Jika perlu, sekolahkan hingga ke luar negeri. Hal ini dilatarbelakangi oleh kondisi saat ini Badung memiliki banyak sarana akomodasi maupun objek wisata. Namun yang membuat miris, di atas 80 persen, dipimpin oleh SDM dari luar.
Rekomendasi lainnya berupa pembentukan holding company untuk pertanian dan PD Parkir. Timnya harus sudah bisa dibentuk mulai saat ini.Di bagian lain Ketua DPRD Badung Putu Parwata memberikan catatan di beberapa sektor. Di sektor pendidikan, dia berharap daya tampung bisa mencukupi. “Guru-gurunya juga perlu upgrade, sehingga mumpuni dalam proses belajar mengajar,” harapnya.
Di bidang kesehatan, Kartu Badung Sehat (KBS) betul-betul bisa bersinergi dengan JKN dan masyarakat menerima subsidi penuh. “Selanjutnya, pastikan bahwa semua kasus-kasus penyakit bisa ditanggung.”
Masalah kemiskinan, pengangguran juga harus mendapat perhatian sehingga jumlahnya bisa dinolkan atau ditekan. Demikian juga dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Terakhir soal pariwisata, perlu dibangun infrastruktur. “Kepada Dinas Pariwisata agar mengalokasikan dana yang cukup untuk penelitian, sehingga tercipta pariwisata yang berkualitas dan berkesinambungan,” kata Parwata. *asa
Rapat yang dibuka Ketua DPRD Badung Putu Parwata tersebut dihadiri Wakil Ketua DPRD I Nyoman Karyana, Ketua Pansus LKPJ Putu Alit Yandinata dan sejumlah anggotanya. Hadir juga Sekwan Nyoman Predangga dan sejumlah stafnya.
Ketua Pansus LKPJ Putu Alit Yandinata mengungkapkan, LKPJ ini merupakan program yang telah berjalan pada 2017. Jadi sifatnya evaluasi. Dalam hal perencanaan, dewan sudah terlibat dari awal. Demikian juga dengan pelaksanaan dan pengawasannya. “Semua telah melibatkan dewan sejak awal,” tegasnya.
Karena itu, dipastikan dewan secara kelembagaan akan dapat menerima LKPJ Bupati Badung tahun 2017. “Walau begitu, catatan-catatan tetap diberikan untuk perbaikan pada tahun berikutnya,” tegas Alit Yandinata yang juga Ketua Komisi III DPRD Badung.
Salah seorang anggota Pansus LKPJ Nyoman Dirga Yusa pada rapat paripurna internal tersebut membacakan catatan-catatan yang nantinya bisa menyempurnakan program-program yang akan dilaksanakan Bupati. Salah satunya berupa pengalihfungsian Lapangan Surem di Blahkiuh untuk dijadikan taman kota. Sementara untuk lapangan dicarikan lokasi lain yang lebih representatif dan bisa dilengkapi dengan fasilitas olahraga. “Kami pikir sangat banyak tanah negara yang bisa dijadikan lapangan,” tegasnya.
Sementara terkait kekhawatiran Bali akan kekurangan air pada 20 tahun mendatang, dewan menyarankan agar daerah aliran sungai (DAS) mulai ditata. Misalnya dengan penanaman pohon sehingga terjadi penghijauan dan sumber air akan bermunculan.
Dewan juga menyarankan agar jembatan dari Bongkasa ke Kedewatan bisa segera diwujudkan, serta kondisi jalan provinsi sepanjang sekitar 60 km dari Pelaga menuju Denpasar yang kondisinya masih rusak.
Dewan merekomendasi Bupati untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Jika perlu, sekolahkan hingga ke luar negeri. Hal ini dilatarbelakangi oleh kondisi saat ini Badung memiliki banyak sarana akomodasi maupun objek wisata. Namun yang membuat miris, di atas 80 persen, dipimpin oleh SDM dari luar.
Rekomendasi lainnya berupa pembentukan holding company untuk pertanian dan PD Parkir. Timnya harus sudah bisa dibentuk mulai saat ini.Di bagian lain Ketua DPRD Badung Putu Parwata memberikan catatan di beberapa sektor. Di sektor pendidikan, dia berharap daya tampung bisa mencukupi. “Guru-gurunya juga perlu upgrade, sehingga mumpuni dalam proses belajar mengajar,” harapnya.
Di bidang kesehatan, Kartu Badung Sehat (KBS) betul-betul bisa bersinergi dengan JKN dan masyarakat menerima subsidi penuh. “Selanjutnya, pastikan bahwa semua kasus-kasus penyakit bisa ditanggung.”
Masalah kemiskinan, pengangguran juga harus mendapat perhatian sehingga jumlahnya bisa dinolkan atau ditekan. Demikian juga dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Terakhir soal pariwisata, perlu dibangun infrastruktur. “Kepada Dinas Pariwisata agar mengalokasikan dana yang cukup untuk penelitian, sehingga tercipta pariwisata yang berkualitas dan berkesinambungan,” kata Parwata. *asa
1
Komentar