Pemkab Petakan Kegiatan dan Kebutuhan Anggaran
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Buleleng untuk Tahun 2019, kembali fokus pada sektor pertanian.
Garap Sektor Pertanian di Tahun 2019
SINGARAJA,NusaBali
Kali ini, melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten, Pemkab memetakan kegiatan dan kebutuhan dana untuk menggarap sektor pertanian tersebut.
Musrenbang kali ini melibatkan seluruh para kepala desa,lurah, camat, pimpinan OPD, dan organisasi kemasyarakat. Mursenbang dibuka oleh Wakil Bupati Buleleng dr I Nyoman Sutjidra, Kamis (5/4) di Hotel Banyualit Lovina. Kegiatan itu juga dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Buleleng, Ketua DPRD Gede Supriatna, Sekda Buleleng Dewa Ketut Puspaka.
Dalam Musrenbang kali ini, pembahasan kegiatan dan kebutuhan dana terfokus pada 428 usulan yang muncul dalam pra Musrenbang. Jumlah kegiatan yang dibahas tersebut bermula dari 1.461 usulan dari tingkat desa. Usulan tersebut kemudian ‘diperas’ melalui Musrenbang Kecamatan, hingga tinggal sebanyak 573 usulan. Selain itu ada sebanyak 145 usulan yang belum dapat diakomudir karena dianggap belum selaras dengan prioritas pembangunan.
Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Buleleng Gde Darmaja, mengatakan, pembangunan sektor pertanian sudah dimulai sejak tahun2018, namun pada tahun 2019 pembangunan sektor pertanian akan lebih intens. Ia menjelaskan, pembangunan sektor pertanian memerlukan waktu yang panjang. Apalagi penanganan dimulai dari hulu hingga hilir. Sehingga hasilnya tidak bisa dinikmati dalam waktu beberapa bulan. “Di hulu penyiapan bibit, kemudian ditengah menyiapkan SDM, dan di hilir mengenai penanganan pasca panen. Sambil jalan, perlahan formatnya nanti bisa diketemukan, sehingga dapat memberikan nilai tambah pada petani,” jelas Darmaja.
Masih kata Darmaja, sejak menjadi prioritas pembangunan, kegiatan di sektor pertanian setiap tahun mendapat aloaksi anggaran yang lebih banyak dibanding kegiatan lainnya. Disebutkan, di tahun 2017, alokasi anggaran sekitar Rp 12 miliar, kemudian di tahun 2018 menjadi Rp 22 miliar, dan ditahun 2019, besaran alokasi anggarannya masih digodok. “Pasti ada kenaikan, berapa kenaikannya dan jenis kegiatannya, sekarang melalui Musrenbang ini akan ditentukan,” katanya.
Sementara Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra menekankan, pelaksanan Musrenbang merupakan perencanaan dengan pendekatan partisifatif yang dilaksanakan dengan melibatkan semua pemangku kepentingan. Wabup Sutjidra mengatakan, RKPD Pemkab Buleleng akan fokus terhadap pembangunan sektor pertanian dari hulu, tengah, dan hilir. Menurutnya, sektor pertanian dapat memberikan dampak yang besar untuk mensejahterakan masyarakat Buleleng.
“Ini sudah terbukti dari PDRB Kabupaten Buleleng paling banyak dari sektor pertanian. Bahkan sektor pertanian bisa mendukung sektor-sektor yang lain, contohnya sektor pariwisata,” ujarnya. *k19
Komentar