KPU-Media Pantau Alat Peraga Kampanye
KPU Provinsi Bali menyebut soal kehilangan dan kerusakan baliho adalah sepenuhnya tanggungjawab dari Tim Paslon bersangkutan.
Ada Baliho yang Lenyap dan Kondisinya Sudah Rusak
DENPASAR, NusaBali
KPU Provinsi Bali bersama Bawaslu Bali menggandeng awak media untuk memantau pelaksanaan tahapan kampanye Pilgub 2018 dengan melakukan roadshow atau pers tour ke sejumlah kabupaten di Bali, Kamis (5/4). Dalam pemantauan terhadap sejumlah APK (Alat Peraga Kampanye), ditemukan ada baliho pasangan calon (paslon) yang lenyap dan kondisinya yang rusak.
Pemantauan tahapan kampanye Pilgub Bali ini juga menggandeng pihak terkait lainnya, seperti, Kepolisian, Ombudsman, Kesbangpol, Satpol PP, Komisi Informasi (KI) Bali, dan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali. Pemantauan yang dipimpin Plh Ketua KPU Bali I Wayan Jondra ini menyasar Kabupaten Gianyar, Bangli dan Klungkung. Selain baliho yang lenyap, KPU Bali juga menemukan sejumlah baliho yang kumuh alias robek-robek.
Baliho yang hilang seperti di Jalan Bypass Ida Bagus Mantra, tepatnya di Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Baliho tersebut milik paslon nomor urut 1 Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (KBS-Ace). Jondra mengaku hilangnya baliho paslon nomor 1 ini belum diketahui. “Apakah hilangnya karena diambil secara sengaja atau bagaimana kita tidak tahu. Tetapi sesuai dengan kesepakatan kita dengan Tim Paslon, seluruh APK yang kita serahkan kepada Paslon Cagub-Cawagub agar dijaga betul,” kata Jondra.
Dengan demikian, kata dia, soal kehilangan dan kerusakan adalah sepenuhnya tanggungjawab dari Tim Paslon bersangkutan. Selain baliho paslon yang lenyap, KPU juga menemukan baliho dari paslon nomor urut 2 Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra- I Ketut Sudikerta di Jalan Bypass Ngurah Rai Kabupaten Gianyar yang kumuh. Alat Peraga Kampaye (APK) tersebut dalam kondisi robek-robek.
“Jadi APK ini sudah menjadi tanggungjawab paslon, sesuai PKPU Nomor 4 Tahun 2017 tentang Kampanye. Kita melakukan pemantauan bersama Bawaslu dan awak media ini mengecek sejauh mana pemeliharaannya dan kondisinya di lapangan. Sekalian juga sosialisasi tahapan Pilgub Bali 2018 kepada masyarakat,” tegas mantan Ketua KPU Badung ini.
Sementara atas kondisi tersebut, Sekretaris Tim Kampanye KBS-Ace Provinsi Bali IGN Alit Kusuma Kelakan belum bisa dimintai komentar. Ketika dikonfirmasi NusaBali soal baliho KBS-Ace yang lenyap dan proses pemeliharaannya tersebut tidak menjawab ponselnya. Sementara kandidat Cagub Wayan Koster yang dijuluki KBS dihubungi Kamis malam belum bisa komentar. “Saya masih rapat,” ujar Koster, singkat.
Sementara Ketua Tim Kampanye Mantra-Kerta Provinsi Bali Gede Ngurah Wididana dikonfirmasi NusaBali secara terpisah mengatakan, alat peraga kampanye Mantra-Kerta yang difasilitasi KPU Bali akan diganti dengan APK baru. “Kalau hilang APK kita ya sudah, mau bagaimana lagi. Tetapi kalau yang kumuh dan rusak kami akan ganti. Karena itu dibolehkan,” ujar pria yang akrab disapa Pak Oles.
Pak Oles mengatakan baliho- baliho lenyap dan kumuh tersebut bisa saja terjadi karena dampak cuaca. “Kalau yang hilang kita serahkan kepada KPU Bali dan Bawaslu lah. Kalau baliho yang rusak dan kumuh sesuai dengan kesepakatan bisa dilakukan perbaikan dan penggantian. Sepanjang tidak menyalahi ketentuan. Kami berharap Pilkada serentak ini berjalan damai dan kondusif tidak terpengaruh dengan masalah APK,” ujar politisi asal Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng ini. *nat
DENPASAR, NusaBali
KPU Provinsi Bali bersama Bawaslu Bali menggandeng awak media untuk memantau pelaksanaan tahapan kampanye Pilgub 2018 dengan melakukan roadshow atau pers tour ke sejumlah kabupaten di Bali, Kamis (5/4). Dalam pemantauan terhadap sejumlah APK (Alat Peraga Kampanye), ditemukan ada baliho pasangan calon (paslon) yang lenyap dan kondisinya yang rusak.
Pemantauan tahapan kampanye Pilgub Bali ini juga menggandeng pihak terkait lainnya, seperti, Kepolisian, Ombudsman, Kesbangpol, Satpol PP, Komisi Informasi (KI) Bali, dan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali. Pemantauan yang dipimpin Plh Ketua KPU Bali I Wayan Jondra ini menyasar Kabupaten Gianyar, Bangli dan Klungkung. Selain baliho yang lenyap, KPU Bali juga menemukan sejumlah baliho yang kumuh alias robek-robek.
Baliho yang hilang seperti di Jalan Bypass Ida Bagus Mantra, tepatnya di Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Baliho tersebut milik paslon nomor urut 1 Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (KBS-Ace). Jondra mengaku hilangnya baliho paslon nomor 1 ini belum diketahui. “Apakah hilangnya karena diambil secara sengaja atau bagaimana kita tidak tahu. Tetapi sesuai dengan kesepakatan kita dengan Tim Paslon, seluruh APK yang kita serahkan kepada Paslon Cagub-Cawagub agar dijaga betul,” kata Jondra.
Dengan demikian, kata dia, soal kehilangan dan kerusakan adalah sepenuhnya tanggungjawab dari Tim Paslon bersangkutan. Selain baliho paslon yang lenyap, KPU juga menemukan baliho dari paslon nomor urut 2 Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra- I Ketut Sudikerta di Jalan Bypass Ngurah Rai Kabupaten Gianyar yang kumuh. Alat Peraga Kampaye (APK) tersebut dalam kondisi robek-robek.
“Jadi APK ini sudah menjadi tanggungjawab paslon, sesuai PKPU Nomor 4 Tahun 2017 tentang Kampanye. Kita melakukan pemantauan bersama Bawaslu dan awak media ini mengecek sejauh mana pemeliharaannya dan kondisinya di lapangan. Sekalian juga sosialisasi tahapan Pilgub Bali 2018 kepada masyarakat,” tegas mantan Ketua KPU Badung ini.
Sementara atas kondisi tersebut, Sekretaris Tim Kampanye KBS-Ace Provinsi Bali IGN Alit Kusuma Kelakan belum bisa dimintai komentar. Ketika dikonfirmasi NusaBali soal baliho KBS-Ace yang lenyap dan proses pemeliharaannya tersebut tidak menjawab ponselnya. Sementara kandidat Cagub Wayan Koster yang dijuluki KBS dihubungi Kamis malam belum bisa komentar. “Saya masih rapat,” ujar Koster, singkat.
Sementara Ketua Tim Kampanye Mantra-Kerta Provinsi Bali Gede Ngurah Wididana dikonfirmasi NusaBali secara terpisah mengatakan, alat peraga kampanye Mantra-Kerta yang difasilitasi KPU Bali akan diganti dengan APK baru. “Kalau hilang APK kita ya sudah, mau bagaimana lagi. Tetapi kalau yang kumuh dan rusak kami akan ganti. Karena itu dibolehkan,” ujar pria yang akrab disapa Pak Oles.
Pak Oles mengatakan baliho- baliho lenyap dan kumuh tersebut bisa saja terjadi karena dampak cuaca. “Kalau yang hilang kita serahkan kepada KPU Bali dan Bawaslu lah. Kalau baliho yang rusak dan kumuh sesuai dengan kesepakatan bisa dilakukan perbaikan dan penggantian. Sepanjang tidak menyalahi ketentuan. Kami berharap Pilkada serentak ini berjalan damai dan kondusif tidak terpengaruh dengan masalah APK,” ujar politisi asal Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng ini. *nat
Komentar