Qatar Diembargo, Hortikultura Bali Siap Masuk
Kalangan pengusaha hortikultura Bali mengaku siap memasok kebutuhan produk hortikultura untuk negara-negara kawasan Timur Tengah.
DENPASAR, NusaBali
Salah satunya Qatar, yang disebutkan mengalami kelangkaan pasokan kebutuhan bahan food and beverage, akibat embargo dari negara-negara tetangganya. Mengantisipasi permintaan ekspor ke Qatar itu, pengusaha hortikutura yang tergabung dalam Asosiasi Pelaku Usaha Hortikultura (Aspekhorti) Bali menyatakan sudah memetakan potensi. Termasuk bekerjasama dengan pengusaha sejenis di Malang (Jawa Timur).
Ketua DPD Aspekhorti Bali I Wayan Sugiarta mengatakan, kesiapan Bali memasok produk hortikultura ke Qatar maupun kawasan Timur Tengah lainnya, berasal dari penugasan dari Kementerian Pertanian kepada Bali, sekitar tiga bulan lalu.
Dipaparkan Sugiarta, para pelaku usaha hortikultura Bali diminta bisa mengisi kekosongan pasar hortikultura yang dibutuhkan Qatar sejak diembargo pertengahan tahun lalu. “Indonesia diminta mengisinya. Termasuk Bali, mengingat ada penerbangan langsung Denpasar-Doha (Qatar),” ungkap Sugiarta.
Terkait antisipasi kebutuhan ekspor ke Qatar, Aspekhorti kata Sugiarta sudah siap. Termasuk kerjasama dengan sesama asosiasi di Malang Jawa Timur. “Katalog sudah kita siapkan,” tandasnya.
Sebelumnya hal senada disampaikan Wakil Ketua Aspekhorti I Wayan Natih. “Memang produk horti kita kian potensial pasar ekspornya,” kata Natih. Selain promosi secara konvensional, seperti lewat agen, penjajagan produk dilakukan secara online atau e-commerce. “Ibaratnya semacam bypass, jadi lebih cepat,” ujar Natih.
Pemprov Bali memang berharap peluang ekspor tersebut secara bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin pelaku usaha horti Bali. “Pemerintah siap, sehingga pasar itu bisa digarap,” ujar Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Hortikultura dan Perkebunan Bali I Wayan Sunarta.
Dikatakan peta potensi sudah siap, sekaligus sertifikasi dari lahan-lahan produk horti. “Sertifikasi itu terkait dengan SKA (Surat Keterangan Asal). Untuk ekspor SKA itu kan penting,” kata Sunarta.
Menurutnya lebih dari sepuluh sertifikat lahan budidaya produk horti yang telah diterbitkan Pemprov. Ada produk hortikultura Bali adalah sayur-mayur dan buah-buahan. Banyak yang telah diekspor. Mulai dari jeruk, melon, mangga, manggis, sampai buah naga. Negara-negara tujuan antara lain Singapura, China, Taiwan dan negara lainnya. *k17
Salah satunya Qatar, yang disebutkan mengalami kelangkaan pasokan kebutuhan bahan food and beverage, akibat embargo dari negara-negara tetangganya. Mengantisipasi permintaan ekspor ke Qatar itu, pengusaha hortikutura yang tergabung dalam Asosiasi Pelaku Usaha Hortikultura (Aspekhorti) Bali menyatakan sudah memetakan potensi. Termasuk bekerjasama dengan pengusaha sejenis di Malang (Jawa Timur).
Ketua DPD Aspekhorti Bali I Wayan Sugiarta mengatakan, kesiapan Bali memasok produk hortikultura ke Qatar maupun kawasan Timur Tengah lainnya, berasal dari penugasan dari Kementerian Pertanian kepada Bali, sekitar tiga bulan lalu.
Dipaparkan Sugiarta, para pelaku usaha hortikultura Bali diminta bisa mengisi kekosongan pasar hortikultura yang dibutuhkan Qatar sejak diembargo pertengahan tahun lalu. “Indonesia diminta mengisinya. Termasuk Bali, mengingat ada penerbangan langsung Denpasar-Doha (Qatar),” ungkap Sugiarta.
Terkait antisipasi kebutuhan ekspor ke Qatar, Aspekhorti kata Sugiarta sudah siap. Termasuk kerjasama dengan sesama asosiasi di Malang Jawa Timur. “Katalog sudah kita siapkan,” tandasnya.
Sebelumnya hal senada disampaikan Wakil Ketua Aspekhorti I Wayan Natih. “Memang produk horti kita kian potensial pasar ekspornya,” kata Natih. Selain promosi secara konvensional, seperti lewat agen, penjajagan produk dilakukan secara online atau e-commerce. “Ibaratnya semacam bypass, jadi lebih cepat,” ujar Natih.
Pemprov Bali memang berharap peluang ekspor tersebut secara bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin pelaku usaha horti Bali. “Pemerintah siap, sehingga pasar itu bisa digarap,” ujar Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Hortikultura dan Perkebunan Bali I Wayan Sunarta.
Dikatakan peta potensi sudah siap, sekaligus sertifikasi dari lahan-lahan produk horti. “Sertifikasi itu terkait dengan SKA (Surat Keterangan Asal). Untuk ekspor SKA itu kan penting,” kata Sunarta.
Menurutnya lebih dari sepuluh sertifikat lahan budidaya produk horti yang telah diterbitkan Pemprov. Ada produk hortikultura Bali adalah sayur-mayur dan buah-buahan. Banyak yang telah diekspor. Mulai dari jeruk, melon, mangga, manggis, sampai buah naga. Negara-negara tujuan antara lain Singapura, China, Taiwan dan negara lainnya. *k17
Komentar