Petugas Kebersihan Siaga 24 Jam di Penataran Besakih
Petugas kebersihan dari pamaksan Penataran Kawan siaga 24 jam di Pura Penataran Agung Besakih, Banjar Besakih Kangin, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem.
AMLAPURA, NusaBali
Mereka siaga karena pamedek membeludak selama Ida Bhatara nyejer serangkaian Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Besakih. Agar tempat sembahyang tetap bersih, petugas terbagi dua shift dari pukul 06.00 Wita-18.00 Wita dan pukul 18.00 Wita hingga pukul 06.00 Wita. Tiap shift bertugas 20 pangayah.
Kelian Pamaksan Penataran Kawan, Jro Mangku Tiadnya, bertindak sebagai coordinator dan kegiatan ini dipantau Bendesa Pakraman Besakih, Jro Mangku Widiarta. Mangku Widiarta mengungkapkan, pangayah berbekal satu tong sampah dan satu gerobak. Mereka bergerak saat pemedek usai melakukan persembahyangan. Mereka memungut sampah dan dibuang di jaba Pura Pasucian Besakih, barat Pura Penataran Agung Besakih.
Di jaba Pura Pasucian Besakih telah tersedia bak sampah. Setelah bak sampah penuh diangkut dengan truk ke TPA Banjar Palak, Desa Besakih, Kecamatan Rendang. Sehingga di bak sampah itu, tidak pernah sampai membeludak terisi sampah. Biasanya pamedek ramai datang saat hari libur, saat itu petugas kewalahan memungut sampah, terutama Sabtu dan Minggu. “Pangayah sangat sigap memungut sampah,” ungkap Mangku Widiarta, Jumat (6/4).
Begitu pamedek usai melakukan persembahyangan, petugas kebersihan langsung bergerak. Sedangkan pamedek berikutnya dilarang langsung mengambil tempat, ada istirahat beberapa menit. Tujuannya untuk memberikan kesempatan pangayah memungut sampah. Pamedek juga diimbau membuang sampah bekas upakara di tong sampah yang tersedia. “Semua berjalan tertib, pamedek yang baru datang mesti antre, menunggu pangayah bersih-bersih,” tambahnya.
Pangayah I Nengah Dana mengatakan, walau di hari-hari libur, padat pamedek, tidak merasa capek. “Ada spirit ngayah di Pura Penataran Agung Besakih yang memotivasi sehingga secara fisik selalu dikaruniai kesehatan,” katanya. Hal senada diungkapkan Wayan Surati. Ia mengaku tetap bersemangat ngayah selama Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh. “Apalagi ngayah ramai-ramai, tak terasa capeknya,” katanya.
Pamangku di Pura Penataran Agung Besakih, I Gusti Mangku Jana, mengingatkan pamedek agar mengambil sisa sarana persembahyangan dan menaruh di tong sampah yang telah tersedia. Sehingga pangayah yang bertugas bersih-bersih lebih ringan memungut sisa sampah. “Pamedek juga mesti membantu pangayah membuang sampah di tong sampah. Sehingga tugas pangayah bersih-bersih jadi lebih ringan,” kata Gusti Mangku Jana. *k16
Mereka siaga karena pamedek membeludak selama Ida Bhatara nyejer serangkaian Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Besakih. Agar tempat sembahyang tetap bersih, petugas terbagi dua shift dari pukul 06.00 Wita-18.00 Wita dan pukul 18.00 Wita hingga pukul 06.00 Wita. Tiap shift bertugas 20 pangayah.
Kelian Pamaksan Penataran Kawan, Jro Mangku Tiadnya, bertindak sebagai coordinator dan kegiatan ini dipantau Bendesa Pakraman Besakih, Jro Mangku Widiarta. Mangku Widiarta mengungkapkan, pangayah berbekal satu tong sampah dan satu gerobak. Mereka bergerak saat pemedek usai melakukan persembahyangan. Mereka memungut sampah dan dibuang di jaba Pura Pasucian Besakih, barat Pura Penataran Agung Besakih.
Di jaba Pura Pasucian Besakih telah tersedia bak sampah. Setelah bak sampah penuh diangkut dengan truk ke TPA Banjar Palak, Desa Besakih, Kecamatan Rendang. Sehingga di bak sampah itu, tidak pernah sampai membeludak terisi sampah. Biasanya pamedek ramai datang saat hari libur, saat itu petugas kewalahan memungut sampah, terutama Sabtu dan Minggu. “Pangayah sangat sigap memungut sampah,” ungkap Mangku Widiarta, Jumat (6/4).
Begitu pamedek usai melakukan persembahyangan, petugas kebersihan langsung bergerak. Sedangkan pamedek berikutnya dilarang langsung mengambil tempat, ada istirahat beberapa menit. Tujuannya untuk memberikan kesempatan pangayah memungut sampah. Pamedek juga diimbau membuang sampah bekas upakara di tong sampah yang tersedia. “Semua berjalan tertib, pamedek yang baru datang mesti antre, menunggu pangayah bersih-bersih,” tambahnya.
Pangayah I Nengah Dana mengatakan, walau di hari-hari libur, padat pamedek, tidak merasa capek. “Ada spirit ngayah di Pura Penataran Agung Besakih yang memotivasi sehingga secara fisik selalu dikaruniai kesehatan,” katanya. Hal senada diungkapkan Wayan Surati. Ia mengaku tetap bersemangat ngayah selama Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh. “Apalagi ngayah ramai-ramai, tak terasa capeknya,” katanya.
Pamangku di Pura Penataran Agung Besakih, I Gusti Mangku Jana, mengingatkan pamedek agar mengambil sisa sarana persembahyangan dan menaruh di tong sampah yang telah tersedia. Sehingga pangayah yang bertugas bersih-bersih lebih ringan memungut sisa sampah. “Pamedek juga mesti membantu pangayah membuang sampah di tong sampah. Sehingga tugas pangayah bersih-bersih jadi lebih ringan,” kata Gusti Mangku Jana. *k16
Komentar