13 Warga Bhuana Giri Masih Mengungsi
Sebanyak 13 warga Banjar Nangka, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem masih mengungsi di Banjar Tanah Ampo, Desa Ulakan, Kecamatan Manggis, Karangasem sejak 22 September 2017.
AMLAPURA, NusaBali
Mereka tinggal di rumah I Komang Sueca. Mereka dikabarkan masih mendapatkan bantuan logistik. Masih pilih mengungsi karena dapat pekerjaan di Tanah Ampo. Perbekel Desa Bhuana Giri, I Wayan Mudu, membantah warganya masih ada yang mengungsi. “Tidak ada warga kami yang mengungsi. Semuanya telah balik ke kampungnya,” ungkap Wayan Mudu, Jumat (6/4). Dikayakan, di Desa Bhuana Giri terdiri dari 15 banjar dinas, hanya sebagian warganya sempat mengungsi, utamanya yang ada di kawasan rawan bencana (KRB) III. Salah satunya dari Banjar Dinas Nangka yang berpenduduk 952 jiwa. “Tidak ada warga kami mengungsi, semuanya telah pulang, walau dari wilayah KRB III,” bantah Wayan Mudu, berulang kali.
Terpisah, Bendesa Pakraman Tanah Ampo, Desa Ulakan, Kecamatan Manggis, yang juga Sekcam Manggis, I Gede Suyadnya, mengatakan masih ada 13 pengungsi dari Banjar Nangka, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem menumpang di rumah penduduk di Banjar Tanah Ampo. “Kami sempat tanya, kenapa tidak pulang, padahal situasi telah aman? Mereka bilang senang tinggal di Banjar Tanah Ampo, karena dapat pekerjaan, ada sebagai tukang bangunan ada yang sebagai nelayan,” kata Gede Suyadnya.
Gede Suyadnya menambahkan, pengungsi itu masih dapat bantuan dari pemerintah. Bantuannya selama ini disimpan di Gudang Kantor Camat Manggis. “Soal bantuan mereka lancar mendapatkan logistik,” tambahnya. Mengenai kebenaran warga Desa Bhuana Giri masih ada yang mengungsi bisa dicek ke lapangan. “Kenyataannya ada warga dari Banjar Nangka mengungsi di Banjar Tanah Ampo,” katanya. Bertahannya 13 warga dari Banjar Nangka tersebut karena dari Banjar Tanah Ampo ada yang menikah ke Banjar Nangka, sehingga ada hubungan keluarga. “Sebanyak13 warga itulah ditampung di rumah I Komang Sueca," tambahnya. Hanya saja Komang Sueca belum bisa dikonfirmasi. *k16
Mereka tinggal di rumah I Komang Sueca. Mereka dikabarkan masih mendapatkan bantuan logistik. Masih pilih mengungsi karena dapat pekerjaan di Tanah Ampo. Perbekel Desa Bhuana Giri, I Wayan Mudu, membantah warganya masih ada yang mengungsi. “Tidak ada warga kami yang mengungsi. Semuanya telah balik ke kampungnya,” ungkap Wayan Mudu, Jumat (6/4). Dikayakan, di Desa Bhuana Giri terdiri dari 15 banjar dinas, hanya sebagian warganya sempat mengungsi, utamanya yang ada di kawasan rawan bencana (KRB) III. Salah satunya dari Banjar Dinas Nangka yang berpenduduk 952 jiwa. “Tidak ada warga kami mengungsi, semuanya telah pulang, walau dari wilayah KRB III,” bantah Wayan Mudu, berulang kali.
Terpisah, Bendesa Pakraman Tanah Ampo, Desa Ulakan, Kecamatan Manggis, yang juga Sekcam Manggis, I Gede Suyadnya, mengatakan masih ada 13 pengungsi dari Banjar Nangka, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem menumpang di rumah penduduk di Banjar Tanah Ampo. “Kami sempat tanya, kenapa tidak pulang, padahal situasi telah aman? Mereka bilang senang tinggal di Banjar Tanah Ampo, karena dapat pekerjaan, ada sebagai tukang bangunan ada yang sebagai nelayan,” kata Gede Suyadnya.
Gede Suyadnya menambahkan, pengungsi itu masih dapat bantuan dari pemerintah. Bantuannya selama ini disimpan di Gudang Kantor Camat Manggis. “Soal bantuan mereka lancar mendapatkan logistik,” tambahnya. Mengenai kebenaran warga Desa Bhuana Giri masih ada yang mengungsi bisa dicek ke lapangan. “Kenyataannya ada warga dari Banjar Nangka mengungsi di Banjar Tanah Ampo,” katanya. Bertahannya 13 warga dari Banjar Nangka tersebut karena dari Banjar Tanah Ampo ada yang menikah ke Banjar Nangka, sehingga ada hubungan keluarga. “Sebanyak13 warga itulah ditampung di rumah I Komang Sueca," tambahnya. Hanya saja Komang Sueca belum bisa dikonfirmasi. *k16
1
Komentar