Jokowi Ajak Umat Hindu Jaga Keharmonisan
Presiden Joko Widodo menghadiri Dharma Santi Nasional Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1940 di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
Hadiri Perayaan Nyepi
JAKARTA, NusaBali
Dalam sambutannya Presiden mengajak umat Hindu agar berpegang teguh pada ajaran Vasudhaiva Kutumbakam. Menurut Presiden, ajaran tersebut sangat baik.
"Vasudhaiva Kutumbakam artinya kita semua bersaudara. Kita semua bersumber dari yang sama, Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, mari kita menjaga keharmonisan. Menjaga keharmonisan sangat penting, karena kita dianugerahi sebagai bangsa majemuk," ujar Jokowi, Sabtu (7/4).
Beragamnya Indonesia, kata Jokowi, bisa dilihat dari 714 suku di 17 ribu pulau. Kemudian 1100 lebih bahasa, memiliki agama dan budaya berbeda pula. Namun semua, bukan menjadi penghalang untuk bersatu, hidup rukun dan harmonis. Berbeda, lanjut Presiden, justru untuk saling menghormati, tolong menolong serta membangun solidaritas yang kokoh.
Sehingga tidak perlu diseragamkan. Perbedaan perlu diikat dengan kebersamaan dan kesadaran yang kuat sebagai saudara sebangsa dan setanah air.
"Dengan begitu negara kita akan berdiri kokoh berwindu-windu, jika semua anak bangsa tetap bersatu menghadapi kebodohan, kemiskinan dan membuat negara maju serta sejajar dengan negara lain di dunia," papar Presiden.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi merasa bersyukur bisa bersilaturahmi dengan umat Hindu se tanah air dalam menyambut Tahun Baru Saka 1940. Menurut Presiden, Tahun Baru Saka kali ini istimewa lantaran bersamaan dengan Hari Raya Saraswati sehingga umat Hindu tidak hanya melakukan pembersihan diri di Hari Raya Nyepi. Tetapi juga menganggap penting pula ilmu pengetahuan dan penguasaan teknologi untuk kemuliaan hidup.
"Saya yakin dengan menyambut tahun baru Saka dan hari ilmu pengetahuan ini, umat Hindu lebih produktif dan menjadikan ilmu pengetahuan sebagai bekal menjalani kemuliaan hidup," imbuhnya.
Sementara Ketua Umum PHDI Pusat Wisnu Bawa Tenaya berharap, selalu diberi perlindungan, tuntunan dan penerangan agar kita dapat menjalankan swadarma dengan sebaik-baiknya. "Dan turut membangun masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang kita cintai ini," ucap Wisnu.
Ketua Umum Panitia Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1940 I Nyoman Gede Ariawan mengatakan, tahun ini mereka mengangkat tema Melalui Catur Brata Penyepian Kita Tingkatkan Soliditas sebagai Perekat Keberagaman dalam Menjaga Keutuhan NKRI. "Oleh karena itu, kita butuh soliditas. Melalui Dharma Santi ini kita jadikan momentum untuk silaturahmi," kata Gede Ariawan. *k22
JAKARTA, NusaBali
Dalam sambutannya Presiden mengajak umat Hindu agar berpegang teguh pada ajaran Vasudhaiva Kutumbakam. Menurut Presiden, ajaran tersebut sangat baik.
"Vasudhaiva Kutumbakam artinya kita semua bersaudara. Kita semua bersumber dari yang sama, Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, mari kita menjaga keharmonisan. Menjaga keharmonisan sangat penting, karena kita dianugerahi sebagai bangsa majemuk," ujar Jokowi, Sabtu (7/4).
Beragamnya Indonesia, kata Jokowi, bisa dilihat dari 714 suku di 17 ribu pulau. Kemudian 1100 lebih bahasa, memiliki agama dan budaya berbeda pula. Namun semua, bukan menjadi penghalang untuk bersatu, hidup rukun dan harmonis. Berbeda, lanjut Presiden, justru untuk saling menghormati, tolong menolong serta membangun solidaritas yang kokoh.
Sehingga tidak perlu diseragamkan. Perbedaan perlu diikat dengan kebersamaan dan kesadaran yang kuat sebagai saudara sebangsa dan setanah air.
"Dengan begitu negara kita akan berdiri kokoh berwindu-windu, jika semua anak bangsa tetap bersatu menghadapi kebodohan, kemiskinan dan membuat negara maju serta sejajar dengan negara lain di dunia," papar Presiden.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi merasa bersyukur bisa bersilaturahmi dengan umat Hindu se tanah air dalam menyambut Tahun Baru Saka 1940. Menurut Presiden, Tahun Baru Saka kali ini istimewa lantaran bersamaan dengan Hari Raya Saraswati sehingga umat Hindu tidak hanya melakukan pembersihan diri di Hari Raya Nyepi. Tetapi juga menganggap penting pula ilmu pengetahuan dan penguasaan teknologi untuk kemuliaan hidup.
"Saya yakin dengan menyambut tahun baru Saka dan hari ilmu pengetahuan ini, umat Hindu lebih produktif dan menjadikan ilmu pengetahuan sebagai bekal menjalani kemuliaan hidup," imbuhnya.
Sementara Ketua Umum PHDI Pusat Wisnu Bawa Tenaya berharap, selalu diberi perlindungan, tuntunan dan penerangan agar kita dapat menjalankan swadarma dengan sebaik-baiknya. "Dan turut membangun masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang kita cintai ini," ucap Wisnu.
Ketua Umum Panitia Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1940 I Nyoman Gede Ariawan mengatakan, tahun ini mereka mengangkat tema Melalui Catur Brata Penyepian Kita Tingkatkan Soliditas sebagai Perekat Keberagaman dalam Menjaga Keutuhan NKRI. "Oleh karena itu, kita butuh soliditas. Melalui Dharma Santi ini kita jadikan momentum untuk silaturahmi," kata Gede Ariawan. *k22
Komentar